12

8.1K 1.1K 13
                                    


"Entah kenapa dingin ini menusuk kakiku, rasanya lembab sekali."

Taehyung menyedot hidung, kakinya dia hentakkan ke atas salju hingga ada butiran-butiran yang terbawa sol sepatu. Dia rasa dia tak cocok dengan musim dingin. Walau buatan, tetap saja hawanya sama dengan yang asli. Lantas setelah melihat langit yang berbintik putih, dia berpikir, mungkin akan lebih mudah jika dirinya merubah wujud menjadi serigala. Bantalan kaki dan bulu yang melindungi kulit akan menjaganya tetap hangat. Taehyung melirik Jungkook di belakangnya, sekilas, lalu dia embuskan napas putihnya di udara. Dia pun berubah menjadi serigala. Bulunya yang kuning pucat membaur dengan warna salju.

"Hyung, apa kau akan pergi ke sana dengan wujud itu?"

Taehyung hanya menggerakkan kepala sebagai jawaban. Harusnya Jungkook tak tanya. Jelas alasannya mengapa Taehyung merubah wujud. Dia diam untuk menunggu alpha muda itu ikut merubah diri sepertinya. Jungkook awalnya ragu, lama dia berpikir. Taehyung tak mau menunggu, jadi dia jalan saja duluan. Jungkook pun turut berubah akhirnya, sambil mengikuti jejak serigala kurus di depannya.

Snif. Serigala cokelat itu membaui pohon. Aroma kayu yang beku terasa longgar di hidung. Sesekali dia menggeleng untuk membersihkan bulunya dari tempelan salju. Hujannya tak lebat memang. Jatuh malas terus-menerus. Ketika memandang langit dia berpikir mungkin saja orang-orang yang mengatur karantina sedang duduk nyaman di depan komputer, mengotak-atik keadaan area. Kemudian dia pandangi Taehyung dari belakang. Tiba-tiba dia teringat wujud Taehyung sebagai manusia. Mungkin lucu kalau Taehyung yang manusia punya ekor tebal seperti itu. Jungkook merasa geli. Taehyung melirik karena suara aneh yang Jungkook keluarkan. Merasa bersalah, Jungkook mempercepat langkahnya untuk menyusul.

Snif, snif. Aroma kayu kalah oleh aroma bunga yang sepanjang jalan tadi hanya berupa semilir. Makin dekat makin kuat. Makin ditelusuri makin tak rapat hutan itu. Tak ada semak belukar atau tumbuhan liar yang menghalangi jalan. Hanya ada rerumputan, juga pohon-pohon muda yang batangnya kurus. Taehyung membungkuk untuk membaui tanah. Aroma bunga itu sangat jelas kalau dicium dari bawah, dari tempatnya tumbuh. Lalu dengan penasaran dia terus maju pada aroma yang paling pekat. Jungkook mengikuti, dengan pandangnya yang jauh ke depan, samar dia lihat warna kekuningan terhampar di antara kegelapan.

Ah, itu padang bunga!

Dia jalan beberapa langkah ke depan Taehyung, lantas berhenti dengan mata yang lurus pada padang bunga di hadapannya. Dia takjub, aroma manis-getir itu benar-benar memenuhi udara. Kemudian dia hendak memberitahu kekagumannya akan aroma itu pada Taehyung, tapi ketika menoleh, serigala di sebelahnya sudah merubah diri menjadi manusia.

"Jungkook. Ini hebat," kata Taehyung.

Serigala cokelat itu pun merubah diri. Dia gelengkan kepala lagi seperti ketika dia masih berbulu. Salju yang menempel di rambutnya sedikit membuat risih.

"Kau merasakan apa yang kurasakan?"

Jungkook mengangguk. "Ya, kupikir ini sangat indah." Lalu dia ingat pada kehidupannya sebelum masuk karantina. "Aku tinggal di daerah yang punya banyak hamparan tanah; ladang dan padang. Kadangkala pack kami menyusuri gunung untuk memantau wilayah kekuasaan, tapi aku tak pernah sempat untuk menikmati sebuah keindahan seperti ini. Sungguh."

"Kalau aku ... sewaktu kecil aku sering menciumi bunga liar sampai pusing. Tapi itu pun benar-benar jadi ingatan singkat saja, sebab setelah pack-ku habis, aku tinggal di sebuah lab di kota." Taehyung memandang jauh. Ia ingat pada keluarganya, juga neneknya di lab. "Tidak ada padang bunga."

Lelaki itu berjalan membuka bibir padang dengan sepatunya yang dingin. Dia berada di antara bunga-bunga yang mekar sempurna, mengembang dalam udara yang tak ramah. Jungkook melihat Taehyung membungkuk untuk memetik beberapa tangkai bunga kuning. Taehyung membaui, dia cium aroma manis-getir itu, lantas tersenyum dan tertawa pelan.

LUNA [pjm x myg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang