27

6.5K 1K 89
                                    

LUNA

BTS fanfiction

Characters belongs to God, BTS belongs to Bighit

ABO dynamics

.

.

.

"Katakan ada apa, Jimin?"

"Kalian, pergilah!"

Pertanyaan Yoongi tiba-tiba dibalas dengan bentakan. Omega itu tersentak, dia diam, sedang Jimin memberinya delikan. Melihat itu, Taehyung merasa ada kesal yang dalam sekejap naik ke ubun-ubun. Dia mengeritkan gigi. Ketika Jimin hendak berlalu, dia menarik tangan alpha abu itu dan memaksanya untuk tetap diam di tempat. Taehyung berteriak. "Tak bisa seperti ini! Jelaskan padaku apa yang terjadi. Aku tak suka kau bersikap seperti itu pada Yoongi tanpa kutahu alasannya. Aku mau tahu dan kita harus bicara!"

Jimin menghempaskan tangan yang mencengkramnya itu dengan sekali tarikan. Dia mendesah panjang, mengelus mukanya. Taehyung belum bisa membaca apa-apa. Jika Jimin tak juga bicara, dia tak akan tahu.

"Jimin..."

Taehyung menoleh ketika Yoongi menggumamkan nama itu.

"Katakan. Jika ada sesuatu dariku yang mengganggumu, katakan padaku agar aku—"

"Yoongi, apa seluruh dunia ini hanya berporos padamu?!"

"Jimin!"

Plak! Di ujung bentakannya, dia dihadiahi tamparan keras dari tangan Taehyung. Rambut Jimin sedikit menutupi mata ketika dia menunduk. Taehyung yang geram tak bisa menahan diri untuk tidak melampiaskannya dengan tamparan itu.

"Kau kurang ajar! Bicara yang jelas, tak perlu seperti ini!"

"Aargh!" Alpha abu itu menggeram. Dia hendak meninggalkan Taehyung dan Yoongi. Bahunya dan bahu Taehyung sedikit bertubrukan ketika dia melangkah pergi entah kemana.

Taehyung tak mengejar. Dia masih berdiri di tempatnya dengan napas yang berat dan tangan yang terkepal kuat. Dia menahan diri untuk tak lepas kendali. Sedang, Yoongi di kursi roda tak bersuara sama sekali. Taehyung meliriknya sekilas. Yoongi seperti tengah syok. Surat-surat yang dia pegang kemudian dimasukkan ke dalam map. Setelah itu, dia berlutut di hadapan Yoongi.

"Yoongi..." panggilnya lembut.

"Dia kenapa, sih?" Omega itu tertawa, tapi pedih. Bahkan, dari matanya jatuh bulir-bulir air. Yoongi mengusap-usap matanya kasar. Dia merasa lucu dengan tingkah Jimin yang tiba-tiba jadi aneh.

"Apa yang terjadi sebelum ini?"

"Semalam dia di kamarku, bahkan sampai pagi ketika aku bangun. Tapi saat itu juga ada Tuan Sejin yang datang dan bicara dengannya. Entah tentang apa, aku tak tahu. Aku kaget juga dia mendadak bersikap seperti ini."

"Apa aku harus tanya Tuan Sejin...?" Taehyung memalingkan wajah sambil bertanya pada dirinya sendiri. Lalu dia kembali memandang Yoongi yang sudah tak sekalut tadi. "Yoongi, jangan menangis. Surat-surat milik Jimin biar aku yang pegang, nanti aku akan pergi untuk menanyakan Jimin pada Tuan Sejin. Sekarang kau istirahatlah. Kita ke Rumah sakit?"

Yoongi mengangguk.

"Baiklah."

Kemudian, Taehyung mendorong kursi roda itu sampai ke Rumah sakit yang dituju.

-o0o-

LUNA

-o0o-

Tik. Tik. Tik.

LUNA [pjm x myg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang