21

7.8K 1.1K 137
                                    


LUNA

BTS fanfiction

Characters belongs to God, BTS belongs to Bighit

ABO dynamics

.

.

.

Jimin menyusuri hutan. Matanya yang tajam menemukan sesuatu berwarna biru di antara dedaunan. Dia pun berjongkok untuk memungutnya. Itu seperti sebuah bandul, atau manik-manik. Birunya bagus bagi Jimin. Dia kira mungkin benda kecil itu terlepas dari kalungan, atau gelang yang dikenakan partisipan lain yang pernah melewati jalan itu. Jimin memutuskan untuk menyimpannya di dalam saku, entah untuk apa. Hanya suka. Menyukai sesuatu kadang-kadang tak perlu alasan dan tujuan. Saat dia berjalan lagi, ada bau serangga yang menyengat, dan dia merasa risih. Di musim kering hewan-hewan yang suka mendengung makinlah banyak bermunculan. Ada seekor kumbang yang tahu-tahu jatuh ke pundaknya. Serta merta dia singkirkan. Saat sedang berkutat dengan ketidaksukaannya terhadap serangga yang mengganggu, seekor serigala berbulu kekuningan berjalan mendekat. Jimin baru sadar ketika menoleh. Serigala itu menggigit seekor burung hutan besar.

"Taehyung?"

Si serigala merespon dengan mata yang naik. Memang benar itu Taehyung, tak salah lagi.

"Kukira kau pergi kemana."

Yang menggigit burung itu melanjutkan langkahnya. Agak susah mau berubah untuk bicara dengan Jimin. Jadi dia membiarkan saja alpha abu itu mengikutinya dari belakang, kembali pada kawan-kawannya yang lain.

"Hee? Kau bawa burung hutan...?" begitu tanya Seokjin ketika Taehyung dan Jimin sudah tiba. Dia menatap burung besar itu dengan antusias. Selain karena ukurannya, juga karena warna bulu burung itu amatlah cantik. Cokelat bercampur corak keunguan di beberapa bagian ujungnya. Burung itu kemudian ditaruh di atas tanah dan Taehyung kembali jadi manusia. Seokjin mengelus bulu burung buruan Taehyung yang ternyata sangatlah lembut. Hanya saja setelah melakukan itu dia menyadari sesuatu. "Taehyung, hewan yang kau bawa ini sehat atau tidak? Jangan-jangan kau membawa hewan berpenyakit?"

"Sehat, tentu. Dia berlari dengan gesit ketika kukejar. Jika dia sakit, tak mungkin bisa seperti itu. Lagipula lihat saja matanya. Masih jernih." Taehyung menjawab dengan yakin.

"Kita bakar saja, sudah lama kita tak makan daging," usul Namjoon.

"Berhari-hari hanya makan makanan dari kaleng rasanya ada yang kurang..." Hoseok menyahut kemudian.

Taehyung merasa senang karena buruannya bisa dinikmati dengan anggota kelompoknya. "Ya sudah, kalau mau dibakar, bakar saja. Tapi kita perlu mengumpulkan ranting untuk perapiannya dulu."

"Hoseok ayo cari ranting!" Namjoong merangkul bahu Hoseok, beta itu berjalan kesulitan karena Namjoon terasa sedikit menyeretnya untuk pergi.

"Huh... padahal aku mau mencari ranting, tapi dia malah mengajak Hoseok. Mencari ranting lebih mudah ketimbang mencabuti bulu burung ini...," Seokjin mengeluh sambil berdiri. Dia berniat untuk mengambil belatinya di kantung.

"Cabut dua helai bulu cokelat itu untukku," titah Jimin tiba-tiba.

"Dua helai? Untuk apa?" Taehyung yang sedang berjongkok itu mendongak untuk bertanya.

Jimin mendecak tak sabaran. "Sudah, cepat berikan."

Akhirnya Taehyung menuruti apa mau alpha abu itu. Dia cabut dua helai bulu burung buruannya, lalu diberikan pada Jimin. Ada sunggingan senyum tipis ketika Jimin menerimanya. Walau hanya satu sudut bibirnya yang terangkat sedikit dan hampir tak terlihat, Taehyung mengetahui. Jimin senang. Dia bertanya-tanya dalam hati, untuk apa alpha abu itu meminta dua helai bulu burung. Namun ketika Jimin pergi, Taehyung memilih untuk mengalihkan atensinya kembali pada hewan buruannya yang mesti dibersihkan.

LUNA [pjm x myg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang