Iqbaal melangkah menuju lobi mall, setibanya ia disana lelaki itu menghela cukup panjang napasnya ketika ia melihat empat mobil sedan hitam mengkilap berbaris rapi didepan lobi dengan delapan orang berpakaian formal, alat komunikasi tertempel ditelinga juga kacamata hitam, wajahnya yang selalu datar dan dingin.
"Ngapain lagi sih?" Kesal Iqbaal
Iqbaal mendekati barisan mobil itu, menuju urutan mobil pertama dan menghampiri lelaki yang telah sejak tadi membukakannya pintu mobil bagian belakang.
"Gue bilang nggak usah dijemput, gue bawa mobil sendiri, Avan"
Avan sedikit membungkukkan badannya kepada Iqbaal sebelum ia mengeluarkan suara.
"Mobil anda akan dibawa manager anda tuan"
"Perintah tuan besar, sebelum anda menghilang lebih baik menjemput anda terlebih dahulu" lanjut avan dengan wajah tanpa ekspresi.
Iqbaal terkekah sinis "lo kira gue setan bisa ngilang"
"Silahkan masuk tuan"
Tanpa menggubris perkataan Iqbaal, Avan menyuruh tuan mudanya yang keras kepala itu untuk memasuki mobil.Dengan kekesalan yang bertumpuk di dadanya Iqbaal pun masuk kedalam mobil.
Setelah memastikan tuannya aman didalam mobil, Avan pun menutup pintu mobil itu dan melangkah menuju bagian depan samping supir.
Setelah Avan mendaratkan bokongnya di kursi lelaki itu mengambil map yang berada di dashboard mobil kudian memberikannya kepada Iqbaal, dengan berat hati Iqbaal pun mengambil map itu.
"Silah kan dipelajari tuan" ujar Avan
"Hmm" iqbaal pun menjawab dengan deheman alakadarnya.
Selesai mempelajari berkas-berkas itu. Iqbaal meletakkan kertas-kertas itu di sampingnya. Pikirannya kembali kepada gadis yang baru saja ia temui di mall tadi.
Iqbaal tersenyum mengingat wajah datar dari gadis itu juga senyum paksanya. Iqbaal memegang dadanya, kenapa jantungnya menjadi tidak normal begini? Detakya cepat sekali.
"Van" panggil Iqbaal,
"Iya tuan?"
"Pas lo lagi jatuh cinta sama istri lo jantung lo normal nggak?" Tanya Iqbaal
Agam melirik Iqbaal dari kaca sepion
"Normal tuan. Jantung saya masih berdetak" jawab Agam"Gue juga tau kali kalo detak, maksud gue detakkannya tuh nggak normal. Kaya lo lagi menang doorprise rumah tinggat 5. detaknya cepet banget"
"Memangnya kenapa tuan?"
"Udah jawab aja, iya apa enggak"
"Iya tuan"
"Fix van. Gue lagi jatuh cinta, nggak salah lagi" ujar Iqbaal semangat.
30 menit berlalu, Iqbaal telah berada didalam restaurant yang berada si salah satu cabang hotel ayahnya, lelaki itu merosotkan badannya di sofa.
"Silah kan ganti baju anda tuan" ujar avan seraya memberikan sebuah card, akses untuk keluar masuk kamar hotel .
Iqbaal pun terpaksa berdiri dan mengambil card itu.
"Jangan berharap anda bisa kabur lagi tuan karena pengawal telah tersebar keseluruh area hotel"
Setelah mendengar perkataan yang memuakkan dari avan Iqbaal pun melangkah gontai keluar dari area Restaurant menuju kamar yang terdapat dilantai 15.
Kurang lebih 15 menit Iqbaal membersihkan dirr dan mengganti bajunya menjadi stelan jas hitam tanpa dasi.
Iqbaal selalu enggan untuk menggunakan dasi karena menurutnya jika menggunakan benda itu lehernya seperti diborgol dan ia pun kembali menuju tempat dimana avan berada.
Untuk memluai meeting yang menurut Iqbaal bahasannya selalu sama. Iqbaal melihat di sana para orang-orang berpakaian rapi tengah berkumpul di satu meja.
Iqbaal bergabung dengan mereka, kemudian memulai bahasan yang memuakkan menurutnya.
_________________________________________
Goodnite man-teman..
Tbc.......
Salam pengejar_atlet
KAMU SEDANG MEMBACA
The Feeling [Completed]
RomanceBertahan atau merelakan.. Dengan caraku aku bisa mendapatkan mu. Aku tidak bermaksud memaksa, aku hanya ingin berusaha. #2 in Iqsha, 26 juni 2018 #814 in Romance, 14 juni 2018 #845 in Romance, 23 juni 2018