extra part

3.1K 138 21
                                    

Btw, kalian harus banget kudu play video yang ada di mulmed, karena lagu itu bisa bikin mood bagus dan lagu itu yang bikin mood aku balik waktu nulis. Maap curhat 😂.


Happy reading

_____________________

2 years later

Seorang wanita sedang berdiri dibalik kaca besar yang menampilkan pemandangan ibu kota dari ketinggian di sore hari. Ia memperhatikan ratusan kendaraan berlalu lalang dari yang mewah sampai yang biasa. Ia juga memperhatikan para pejalan kaki silih berganti memasuki sebuah coffe shop, restaurant, dan tempat berbelanja dari yang berpasangan sampai yang memilih sendiri.

Iqbaal mencium bahu Salsha kemudian mengesekkan hidungnya pelan
"Lagi mikirin apa?"

Salsha menggeleng "nggak ada"

Mereka Sama-sama terdiam memandangi aktifitas orang-orang di bawah sana. Merasakan kehangatan yang diberikan di balik pelukan.
Menghargai waktu yang terus berjalan dengan tangan yang saling menggenggam.

"Kayanya aku udah nemu nama buat baby boy" ucap Iqbaal

"Apa?"

"Swainaza de Muezza, bagus nggak?"

Salsha menangguk "bagus, jadi panggilannya baby swain ya?"

"Iya"

"Baal"

"Hmm"

"Nanti masakin ya buat makan malem"

Iqbaal mengangguki permintaan Istrinya "mau aku masakin apa?"

"Rendang" jawab Salsha pasti

"Rendang?"

"Iya rendang"

"Aku nggak jamin enak ya?"

"Nggak papa yang penting rendang"

"Okay. Aku mau mandi dulu"

Iqbaal mencium puncak kepala Salsha sebelum ia melepas pelukannya. Kemudian pergi kekamar mandi yang ada di kamar mereka untuk membersih kan diri.

6.20 P.M

Setelah menunaikan kewajibannya yaitu sholat. Iqbaal dan Salsha mepangkah menuju pantry, yang pasti tujuan Iqbaal yaitu membuat rendang untuk Istrinya.

Salsha mengambil apron berwarna hitam yang tergantung di dikadekat kulkas kemudian memasangkannya kepada Iqbaal.

Salsha memutar Salsha memutar tubuhnya menjadi di belakang Iqbaal, kemudian mengikat apron itu. Selesai mengikat Salsha menepuk pelan kedua sisi bahu suaminya.

Salsha berbalik untuk duduk di salah satu kursi pantry yang langsung menghadap kearah Iqbaal.

Iqbaal memulai kegiatan memasaknya, dari mencuci bahan yang perlu di cuci, memotong daging, dan menghaluskan bahan. Sesekali ia melirik Salsha kemudian tersenyum.

Satu jam berlalu, rendang yang Iqbaal buat telah siap. ia pun telah menatanya di atas meja pantry. Salsha dengan antusias melahap rendang buatan suaminya.

"Enak nggak?"

Salsha mengangguk, "enak banget"

Iqbaal tesenyum, ikut melahap rendang masakkannya. Walaupun ini pertama kali ia membuat masakkan khas Indonesia, tetapi rasanya tidaklah mengecewakan.

Selesai makan, Salsha membersihkan meja dan mencuci piring kotor. Itu tidak luput dari perhatian Iqbaal yang sedang duduk di kursi menyandarkan tubuhnya di sisi meja. Ia memperhatikan semua gerak-gerik sang istri, dengan segelas mocca di tangannya.

The Feeling [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang