Treat - 11

2.6K 160 5
                                    

Don't forget for vote and comment❤❤
Happy Reading

________

Iqbaal mengantarkan salsha sampai kedepan pintu penthouse gadis itu, memastikan salsha selamat sampai ketempatnya.

Salsha berbalik menghadap iqbaal yang sedari tadi berdiri di belakangnya.

"Gue obatin luka lo ya?" Tanya salsha khawatir

Iqbaal mengangguk setuju. salsha berbalik kembali menghadap pintu, membukanya kemudian Melangkah masuk kedalam dengan iqbaal yang mengekorinya dibelakang.

Salsha menuntun iqbaal menuju sofa ruang tv menyuruh cowok itu menunggu selagi dirinya mengambil kotak P3K. Salsha kembali menuju ruang tv tempat dimana iqbaal berada dengan kotak P3K ditangannya kemudian duduk di meja yang berada didepan iqbaal. Iqbaal dan salsha duduk berhadapan, iqbaal duduk disofa sedangkan salsha duduk di meja dengan jarak yang cukup dekat.

Salsha menungkan cairan pembersih luka kekapas kemudian menepuk-nepukkannya perlahan di wajah iqbaal yang terluka.

"Kalo sakit bilang?"

Iqbaal mengganggukkan kepalanya dan otomatis membuat kapas yang berada di tangan salsha menekan kuat luka di wajah iqbaal.

"Akhhh" rintih iqbaal

"Lo juga sih" protes salsha

Salsha mengobati satu-persatu luka iqbaal yang berada di wajah dan tangan cowok itu.

Kini salsha telah selesai mengobati luka iqbaal dan mereka saat ini sedang duduk bersebelahan menatap televisi yang mati di depan mereka.

"Sorry ya" ujar salsha pelan

"Buat?"

"Sorry karena gue udah bikin lo jadi kaya gini"

"Iya gapapa, paling seminggu sembuh kok"

Salsha menundukkan kepalanya memandang karpet berbulu yang ia injak, salsha baru menyadari jika karpetnya berwarna abu-abu terang. Hell, kemana salsha selama ini?

Iqbaal menoleh menatap salsha yang sedang menundukkan kepalanya

"Sal kok lo bohong sama gue" ujar iqbaal

Salsha menoleh dengan kepala masih menunduk

"Hah?"

"Ezar itu sepupu lo kan bukan cowok lo"

Mendengar itu salsha lantas menegakkan kepalanya

"Gue--gue ga maksud gitu tapi--"

Ucapan salsha terhenti karena iqbaal.

"Gue ngerti, gue cuman mau tau alasan lo aja"

"Gue juga ga tau, waktu gue liat muka lo tiba-tiba gue ga bisa mikir dan gue ngomong gitu"

Iqbaal terkekah mendengar alasan salsha yang menurutnya tidak masuk akal itu.

Salsha kembali menundukkan kepalanya "maaf" ujarnya dengan tulus.

Kembali hening yang melanda mereka berdua, beradu dengan pikiran masing-masing.

"Makasih ya" ujar iqbaal seraya menatap salsha

"Buat?" Salsha balik menatap manik hezel iqbaal yang seolah menenangkan hatinya.

"Udah ngobatin luka gue"

Salsha mengangguk kemudian berdiri dari sofa.

"Lo mau kemana?" Tanya iqbaal kepada salsha yang tiba-tiba berdiri.

"Tunggu bentar" ujar salsha kemudian melangkah menuju ruangan yang berada di samping kamarnya.

Salsha kembali dengan membawa sepasang baju berwarna hitam dan celana boxer abu-abu.

"Nih ganti baju lo"

Iqbaal pun menerimanya kemudian mengganti bajunya yang penuh bercak darah itu diruangn tempat salsha mengambil baju tadi yang ternyata itu adalah sebuah kamar tidur.

Iqbaal kembali menuju ruang tv setelah mengganti pakaiannnya dan ia mendapati ruang itu kosong. Salsha kemana? Pikirnya. Iqbaal mendengar suara berisik panci dari dapur, lelaki itu pun melangkah menuju tempat suara itu berasal dan ia melihat salsha yang sedang memasak mie.

"Sal?" Panggil iqbaal, memastikan apakah itu benar salsha atau jelma'an yang menyerupai salsha.

Salsha menoleh kebelakang dan mendapati iqbaal yang sedang berdiri menatapnya. Iqbaal menghela napas lega ternyata itu benar salsha bukan makhlus halus.

"Lo mau mie baal?" Tanya salsha kepada iqbaal yang sedang melangkah kearahnya.

"Boleh"

Salsha pun membuat dua cup mie instan. Iqbaal mendekat kearah salsha, berdiri disamping gadis itu kemudian ia membalikkan badannya dan bersandar pada pantry. Salsha yang sedang menunggu rebusan air itu pun mengikuti gerak iqbaal ia juga membalikkan badannya dan bersandar pada pantry.

Iqbaal dan Salsha sama-sama terdiam seraya menatap lurus kedepan beradu dengan pikiran masing-masing.

__________________________________

Im back guys..
Huhu,Maaf ya pendek.
Nanti Part selanjutnya aku panjangin deh,seruis. tapi ga janji,hehe.
Makasih ya buat kalian yang setia baca cerita abal-abal aku ini, aku harap kalian memaklumi ke-typoan aku dan selamat berpuasa bagi yang menjalankan.
Lopeyu gaiss..
Tbc..


Salam pengejar_atlet




The Feeling [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang