Support - 18

2.3K 150 29
                                    

Happy Reading

________________________

Iqbaal saat ini seperti orang yang tidak memiliki semangat hidup. Sejak dua hari lalu ia break dengan Salsha, lelaki itu tidak keluar penthousenya sama seklali. Iqbaal selalu memikirkan Salsha, takut-takut gadis itu lebih memulilih Matt ketimbang dirinya.

Bel penthousenya tiba-tiba berbunyi, Iqbaal beranjak dari kasurnya dengan langkai gontai ia melangkah ke pintu.

"Papah" ucap Iqbaal lemah, setelah ia membuka pintu dan melihat siapa yang memencet bel.

Alby melangkah masuk melewati anaknya yang masik berdiri di ambang pintu, melihat itu Iqbaal segera menutup pintu dan mengekori Alby dari belakang.

Alby duduk di sofa, Iqbaal pun mengikuti Alby, duduk di sebelah ayahnya.

Alby diam, Iqbaal pun diam.

Alby menghela napas, Iqbaal pun menghela napas.

Alby menoleh ke arah anaknya.

"Kamu kenapa?" Tanyanya

"Apanya yang kenapa?" Tanya Iqbaal

"Kamu break sama Salsha?"

Iqbaal mengangguk

"Kok bisa?" Tanya Alby

"Ya bisa" jawab Iqbaal sekenanya

"Ya kenapa?" Tanya Alby yang mulai jengkel

"Ya gapapa"

"Ya pasti kenapa-kenapa!"

"Ya nggak kenapa-kenapa"

Alby menghela napas, harus sabar dia jika menghadapi anaknya yang sedang seperti ini.

"Serius papah baal"

"Iqbaal juga serius"

"Papah nggak maksud ngurusin hubungan kamu sama Salsha, tapi papah cuman mau bilang. Kalo kamu kaya gini terus yang ada hubungan kamu makin jauh, kamu harusnya usaha, jangan cuman diam kaya gini" ujar Alby

Iqbaal menghela napas "Iqbaal udah usaha"

"Usaha apa? Doa?!"

"Salah satunya"

"Ya kalo cuman doa nggak ngelakiun sesuatu sama aja bohong!"

"Kan Iqbaal udah ikhtiar"

"Ikhtiar. Bukan ikhtiar namanya kalo cuman duduk terus nunggu. Yang ada namanya penantian berujung karatan!"

"Ya Iqbaal harus ngapain?" Tanya Iqbaal, omongan papahnya benar juga pikir Iqbaal.

"Ya ngelakiun sesuatu"

"Ya apa?" Tanya Iqbaal dengan kesal.

"Kamu ke Salsha, omongin lagi sama dia"

The Feeling [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang