He's Back - 16

2.4K 150 18
                                    

Happy Reading

_________________________

Iqbaal mengajak Ezar untuk bertemu yang pastinya ia ingin membahas orang itu.

Iqbaal sedang menunggu Ezar di restaurant  yang berada di cabang hotel ayahnya. Sedari tadi Iqbaal berulang kali menatap jam tangannya dengan gelisah, sudah setengah jam ia menunggu
Ezar itu namun lelaki blasteran itu tidak kunjung datang. Jika bukan karena Salsha, Iqbaal tidak akan menunggu sampai dirinya karatan seperti ini.

Akhirnya orang yang sedari tadi ia tunggu memunculkan batang hidungnya. Dengan raut wajah yang merasa bersalah Ezar duduk didepan Iqbaal.

"Sorry ya baal lama. Gue abis nolongin nene-nene, dia nggak bisa pulang jadi gue anterin" ujar Ezar, Iqbaal mengangguk, setelah mendengar penjelasan Ezar tiba-tiba hatinya menjadi dingin tidak panas lagi.

"Oke langsung aja ya" ujar Iqbaal memulai pembahasan mereka, Ezar mengangguk setuju.

"Jadi gue udah nyari tau tentang cowok itu, gue ngelacak nomor telpon dia. Sekarang tuh cowok udah di jakarta" ujar Iqbaal lagi

Ezar yang sedang minum tiba-tiba tersedak mendengar itu "seriusan? Lo salah orang kali?" Tanya Ezar tidak yakin

"Enggak" yakin Iqbaal

"Namanya Matt Brown kan?"
Ezar mengangguk

"Terus mau lo apain?" Tanya Ezar

"Nggak gue apa-apain. Gue cuman mau liat tindakan dia ke Salsha.

"Terus lo biarin Salsha di rebut sama dia? Gitu maksud lo?"

"Enggak, gue juga mau liat giman reaksi Salsha. Kalo dia beneran cinta sama gue, sekeras apapun tuh cowok ngajakin Salsha balikan, ya pasti Salsha nggak mau dan dia lebih milih gue"

"Bener juga sih" ujar Ezar

"Kalo lo butuh bantuan gue, gue siap di mana pun dan kapanpun" ujar Ezar laģi

"Thank you ya zar"

"santai aja"

***

Senin pagi, Salsha dalam perjalanan ke kantor seorang diri, dia tidak di antar oleh Iqbaal kerena lelaki itu ada proses syuting film. Salsha memberhentikan mobilnya ketika lumpu merah menyala. pandangannya lurus kedepan, memperhatikan para penyebrang jalan, Salsha menajamkan pandangannya ketika orang yang familliar ikut menyebrang jalan dengan langkah angkuhnya. Salsha yakin, matanya tidak mungkin Salsha. Itu adalah dia.

"Matt" cicit Salsha, ketika orang itu telah berada di sebrang jalan. Salsha masih ingin memastikan apakah orang itu benar metthew atau bukan namun lampu merah berganti menjadi hijau, Salsha pun terpaksa melajukan mobilnya meninggalkan lampu merah itu.

Mobil Salsha memasuki area kantornya, memakirkannya di area parkir khusus atasan. Salsha memasuki kantornya, sorot pandangan gadis itu kosong, masih memikirkan lelaki di lampu merah tadi. Karena Salsha yang tidak memperhatikan sekitar ia tidak sengaja menabrak seorang karyawan.

"Aduh maaf bu, saya nggak sengaja" ujarnya seraya menundukkan kepalanya, takut jika nanti tiba-tiba ia di marahi oleh Salsha.

"Eh, saya yang minta maaf. Saya nggak liat jalan" balas Salsha

"Iya bu. Sekali lagi maaf ya bu. Saya permisi" ujarnya seraya melangkah meninggal Salsha dengan kepala yang masih menunduk.

The Feeling [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang