Better - 19

2.5K 157 29
                                    

Happy Reading

____________________________

Tepat lima hari sudah Iqbaal dan Salsha break Salsha tidak sanggup lagi untuk hal itu, sudah cukup bagi Salsha untuk hal itu. Sekarang gadis itu dalam perjalannan menuju penthouse Iqbaal untuk meluruskan semua ini.

Salsha telah berada di area gedung penthouse Iqbaal, dengan cepat ia berjalan menuju penthouse lelaki itu.

Salsha memencet bel dengan perasaan gusar, tubuhnya tidak bisa diam karena orang yang barada didalam belum juga membuka pintu. Salsha memencet bel sekali lagi dan akhirnya pintu didepannya terbuka.

Salsha terpaku beberapa detik menatap Iqbaal sesaat setelah lelaki itu membukakannya pintu, hatinya berdenyut sakit saat menatap mata Iqbaal yang menatapnya dengan terkejut namun dibalik itu ada tatapan terluka di mata Iqbaal.

Iqbaal terpaku ditempatnya ketika melihat siapa yang memencet bel penthousenya, dia adalah gadis yang selama ini ia nantikan. Doanya 5 hari terakhir ini terkabul, pikir Iqbaal.

Tanpa membuang waktu lagi Salsha segeran memeluk Iqbaal kemudian menangis di pelukan lelaki itu. Iqbaal sedikit terdorong kebelakang akibat pelukan Salsha yang lumayan keras.

Karena ini adalah momment yang Iqbaal tunggu-tunggu, lelaki itu segera membalas pelukan Salsha.

"Maafin aku" lirih Salsha di sela-sela tangisnya.

"Maafin aku" ujarnya lagi

Iqbaal mengusap rambut Salsha pelan, seolah menenangkan gadis itu.

"Nggak perlu minta maaf" ujar Iqbaal lemut.

Salsha menggeleng. Ia kembali menangis, hatinya akhirnya sedikit berasa lega.

"Kalo kamu nanya aku milih siapa? Ya pasti aku milih kamu" ujar Salsha

"Kamu jahat baal. Udah bikin aku kaya gini"

"Sakit tau nggak"

Salsha terkekah setelah mengucapkan itu lantas mengeratkan pelukannya terhadap Iqbaaĺ.

Sakit memang, jika tiba-tiba dia datang dan membuat kita jatuh hati setelah itu di lepas pergi, hal itu membuat kita terluka. Anehnya luka itu tidak berdarah, tidak berbentuk juga tidak terlihat. Namun luka itu sangat teramat sakit dan hanya bisa di sembuhkan oleh si pembuat luka.

Itu yang Salsha rasakan dan luka itu hanya bisa di sembuhkan oleh orang yang mencoba melepasnya. Laki-laki yang tiba-tiba datang kemudian menyatakan cinta kepadanya dan begitu mudahnya ingin melepasnya.

Iqbaal melepas pelukan mereka kemudian menangkup kedua pipi Salsha, mencium kedua mata Salsha juga bibir Salsha sekilas.

"Makasih. Makasih karna udah kembali buat aku dan makasih karna udah pilih aku" ujar Iqbaal seraya mengusap pipi Salsha dengan ibu jarinya.

Salsha mengagguk setelah itu ia membekap mulut Iqbaal kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah lelaki itu.

"I love you to" ucap Salsha tepat didepan tangannya yang membekap mulut Iqbaal.

The Feeling [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang