The Feeling - Final

3.6K 136 18
                                    

Happy reading

______________________

"BAAL" panggilan itu menggema dari arah pantry.

Mereka memang masih tinggal di penthouse Iqbaal, bukannya tidak ingin memiliki rumah. Mereka telah memiliki rumah semenjak 1 tahun yang lalu. Tetapi Karena telah sepakat. Mereka akan pindah di saat umur Swain menginjak 3 Tahun. Agar tidak terlalu sepi nanti di rumah mereka yang sangat besar.

Dengan sigap, Iqbaal menghampiri Salsha yang sedang membuat makanan untuk Swain.

"Mandiin swain ya. Abis itu baru dia makan"

Iqbaal mengangguk "oke"

Iqbaalpun pergi menuju kamar Anak mereka dan mendapati bayi berumur 7 bulan yang sudah duduk di dalam baby boxnya sedang menghempas-hempaskan maianannya ke atas kasur yang sedang ia duduki.

"Hello baby swain"

Swain menghentikan kegiatannya lantas menatap Iqbaal. Saat melihat siapa yang datang Swain tertawa girang seraya menghentak-hentakkan tubuhnya.

Iqbaal mengusap kepala anaknya "kita mandi yu baby swain"

Swain mengangkat kedua tangannya agar Iqbaal mengendongnya kemudian mengeluarkan bahasa bayinya yang jujur Iqbaal tidak mengerti.

"Iya, mandi ya. Tapi baju swain harus di lepas dulu"

Iqbaal melepas baju Swain, celana dan popok anaknya. Mengendongnya menuju kamar mandi kemudian mendudukkan Swain di bathtup  khusus bayi yang sudah berisikan air hangat.

Iqbaal mulai memandikan Swain, dengan lihai ia menyiram tubuh dan kepala swain. Menyabuni tubuh anaknya dan memberikan shampoo di rambut Swain yang tebal.

Setelah puas bermain air setelah memandikan  Swain. Iqbaal mengangkat tubuh Swain, mengeringkannya dengan handuk kemudian memasangkan Swain bathrobe.

Iqbaal mendudukkan Swain di karpet tebal yang berada di dekat baby boxnya. Memilihkan baju untuk anaknya kenakan.

"Phhaaaaa" ujar Swain saat Iqbaal berjalan menuju lemari

Iqbaal menoleh "iya sayang, bentar ya papa cariin baju dulu"

Setelah memilih baju yang ia kira cocok untuk Swain kenakan saat ini. Iqbaal memasangkannya di badan gemuk Swain dengan Swain yang tidak bisa diam.

Iqbaal menyisir rambut Swain setelah memberikannya vitamin rambut, kemudian menyemprotkan minyak wangi khusus bayi.

"Selesai, sekarang kita datangain mama"

"Mhaaaaa" ucap Swain girang

Iqbaal mengangkat  Swain ke gendongannya dan mencium kedua pipi gembul Swain.Membawanya ke pada Salsha yang sedang menunggu di balkon untuk menyuapi Swain makan.

"Baby Swain coming" ujar Iqbaal dengan suara yang di buatnya seperti anak kecil saat ia telah menginjakkan kakinya di balkon.

Di sana Salsha sudah duduk di sebuah ayunan besar yang terbuat dari kayu jati dan salah satu tempat favorit Swain, karena bayi itu sering ingin tidur di sini.

Iqbaal mendudukkan dirinya di sebelah Salsha yang sedang mengaduk bubur Swain.

Salsha mengaitkan sebuah kain di leher Swain yang bertema avanger  untuk alas makan agar bajunya tidak kotor

"Makan sekarang ya sayang"  Salsha mulai menyuapi Swain sedikit demi sedikit dan di selingi minum saat sudah beberap suapan.

Swain makan dengan lahap, tangannya pun memegang ponsel Iqbaal. Memainkan juga sesekali meletakkan ke mulut kecilnya yang alhasil membuat ponsel Iqbaal kotor.

The Feeling [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang