Setelah selesai makan salsha dan iqbaal kembali menuju ruang tv dan kembali duduk di sofa abu-abu panjang itu, walaupun duduk bersebelahan tetapi salsha mengambil jarak yang cukup jauh.
Cukup lama hening yang terjadi pada iqbaal dan salsha seperti masih berkutat pada pikiran masing-masing seolah betah dengan kesunyian.
Tangan iqbaal tergerak mengambil pot bunga didepannya memandangi setiap kelopaknya. Satu tangkai mawar pink tanpa duri berdiri tegak di atas tanah yang berada di dalam pot warna ungu pastel itu.
"Sal, lo jaga bunga ini baik-baik ya jangan sampai layu"
"Iya"
Iqbaal tersenyum mendengar jawaban salsha dan ia juga sedikit bingung kepada gadis di sampingnya ini karena tidak besikap judes padanya tetapi iqbaal suka itu.
"Sal, lo percaya sama yang namanya 'love at first sight' ga"
"Nggak juga"
Iqbaal kembali meletakkan pot itu keatas meja.
"Kenapa?""Yaaaaa-karna gue belum ngerasain"
Iqbaal menganggukkan kepalanya mengerti.
"Kalo gue sih percaya banget""Kenapa?"
"Karna gue udah ngerasain dan itu sama lo"
Salsha seketika menoleh kearah iqbaal yang sedari tadi sudah menatapnya.
"Hah?"
Iqbaal menatap jam tangan yang melingkar di tangan kirinya.
"Udah jam segini, gue balik ya"
Salsha menganggukkan kepalanya dengan raut wajah yang masih tidak mengerti atas perkataan iqbaal tadi.
Iqbaal pun bangkit dan pergi meninggalkan salsha.
"Jangan lupa ngunci pintu"
Ujar iqbaal di sela-sela langkahnya.
Dari mana Iqbaal tau kalau dirinya sering lupa mengunci pintu? Mungkin hanya kebetulan pikir salsha.Setelah memastikan iqbaal benar-benar telah keluar dari penthouse-nya, salsha pun mengambil remote control yang berada di atas meja dan mengunci pintunya secara otomatis.
"Perasaan tu orang suka banget ngegantungin omongan"
"Nggak jelas"
***
Sampai saat ini salsha masih mengingat kejadian tadi malam disaat iqbaal bertamu ke penthousenya dan memasakkan spaghetti untuknya, menurut salsha itu adalah kejadian yang sangat aneh, belum lagi sekarang salsha makin dibuat aneh saat pagi ini iqbaal menjemputnya untuk berangkat kekantor. Secara tiba-tiba lelaki itu sudah berdiri didepan pintu penthouse miliknya dan mau tidak mau salsha menerima ajakan si 'actor tampan' itu.
Hanya deru suara mesin mobil yang terdengar saat ini, keduanya seperti betah dengan keheningan tanpa mau mengeluarkan sebuah kata bahkan bakan untuk sekedar berbasa-basi.
Iqbaal sedari tadi mencuri-curi lirik kearah salsha yang terus fokus kepada jalan raya.
"Kenapa diem aja?" Tanya iqbaal, salsha pun menoleh.
"Emang mau ngomong apa?"
Salsha balik bertanya"Ya apa aja"
"Ya apa?"
" lo udah punya pacar belum"
"Belum"
"Alhamdulillah"
"Ko Alhamdulillah"
"Ya berarti takdir gue emang jadi pacar lo"
"Maksud lo?"
"Eh sal ga turun, ini udah di depan kantor lo"
"Hah--oh udah sampe. Makasih baal"
"Sama-sama"
Salsha pun keluar dari mobil iqbaal dan melangkah menuju lobi untuk menuju ruangannya, dari kemarin otak salsha selalu berfikir keras tentang keanehan yang terjadi pada dirinya dan iqbaal
Menurut salsha Iqbaal benar-benar strange's people dan mungkin mulai saat ini salsha akan menghindar dari seorang yang bernama iqbaal.
----------------------------
Halooo
Maap ya lambat lanjut tapi jangan lupa komen dan dukungannya yaaaaaa.
Good niteSalam pengejar_atlet
Tbc........
KAMU SEDANG MEMBACA
The Feeling [Completed]
RomanceBertahan atau merelakan.. Dengan caraku aku bisa mendapatkan mu. Aku tidak bermaksud memaksa, aku hanya ingin berusaha. #2 in Iqsha, 26 juni 2018 #814 in Romance, 14 juni 2018 #845 in Romance, 23 juni 2018