Iqbaal benar-benar patah hati. beberapa hari terakhir ia menjadi lebih diam, rambutnya juga selalalu berantakkan tidak pernah disisir.
Iqbaal saat ini sedang berada dikamar penthouse-nya, berdiam diri dibawah selimut enggan bangun untuk menyambut pagi yang cerah karena menurut iqbaal paginya selalu mendung.
1 jam sudah iqbaal berdiam diri seperti itu dan kediamannya terganggu karena sebuah telpon. Iqbaal menatap nomor yang menghubunginya, tidak ada sebuah nama disana hanya tertera 10 digit nomor.
Iqbaal pun mengangkat telpon itu."Halo"
"Halo. ini iqbaal-kan?"
"Ini siapa ya?"
"Gue Ezar"
Iqbaal mengerutkan dahinya, untuk apa lelaki itu menelpon-nya apakah ia ingin pamer kepada iqbaal atau apa?
"Oh. Ada apa nelpon gue?"
Iqbaal berusaha baik kepada ezar karena tidak suka bukan berarti benci dan juga jodoh tidak ada yang tau jadi iqbaal berusaha santai menghadapi orang yang berada disebrang telpon itu.
"Kita bisa ketemu ga?"
"Nggaknbisa gue sibuk!"
"Ini tentang salsha baal"
"Satu jam lagi gue sampe, kirim alamat di mana kita ketemu"
"Oke"
Tut..
sambungan pun dimatikan sepihak oleh iqbaal, ia pun segera bangkit dari kasurnya dan melangkah menuju kamar mandi.***
Iqbaal telah sampai di sebuah resturant, ia pun segera masuk dan mencari keberadaan ezar.
Iqbaal melangkah mendekati meja yang ditempati ezar kemudian segera duduk di depan lelaki berwajah blasteran eropa-indonesia itu.
Ezar tersenyum melihat orang yang sedari tadi ia tunggu akhirnya datang.
"Minum dulu baal"
Ujar ezar seraya memberikan sebuah gelas berisikan ice chococino, iqbaal pun menerima gelas itu dan meletakkan didepannya.Iqbaal menatap datar kearah ezar yang memasang wajah santainya
"Ni minuman nggak lo kasih racun kan?" TanyanyaEzar terkekah mendengar pertanyaan iqbaal.
"Aman, tenang aja"Iqbaal pun segera menyeruput munuman yang berada didepannya.
"Sekarang lo mau ngomong apa?" Tanya iqbaal
"Sebenernya gue bukan pacar salsha" yang tadinya iqbaal asik dengan minumannya kini berganti menatap wajah ezar
"Maksud lo?" Pernyataan ezar membuat iqbaal sedikit bingung.
"Gue itu sebenernya sepupu salsha bukan pacar salsha"
"Lalu maksud salsha ngakuin lo jadi pacarnya itu buat apa?"
"Kalo itu gue nggak tau"
Percakapan mereka terpaksa berhenti karena kedatangan seorang pelayang yang mengantarkan pesanan ezar, setelah selesai melakukan pekerjaannya di meja ezar dan iqbaal pelayan itu pun pergi.
"Lo serius suka sama salsha?" Tanya ezar yang raut wajahnya berubah menjadi serius tidak sesantai tadi.
"Kalo gue nggak serius suka sama salsha gue ga bakal seburuk ini"
Ujar iqbaal seraya menunjuk dirinya sendiri. Memang benar iqbaal sangat buruk saat ini. Ia hanya mengenakan celana training,baju kaos abu-abu polos, sendal jepit dengan rambut yang acak-acakkan dan kantong mata parah dibawah matanya.Ezar tersenyum mendengar jawaban iqbaal.
"Gue seneng lo suka sama dia dan gue harap lo bisa nyembuhin salsha"
Iqbaal semakin bingung dengan ezar yang selalu membuatnya bingung dengan perkataan lelaki itu, apakah hobi ezar selalu membuat orang bingung dengan perkataannya.
"maksud lo apa 'nyembuhin salsha'?"
"Dua tahun lalu salsha hampir tunangan sama cowok, menurut gue mereka saliang cinta karena mereka kelihatan bahagia, gue pikir juga mereka cocok. sampai hari di mana mereka tunangan cowok itu ga dateng dia ngilang entah kemana. Semua keluarga udah nyari kemana-mana tapi nggak ada, nomornya juga nggak aktif. Setelah kejadian itu salsha berubah, dia jadi lebih diam, lebih suka sendiri makanya dia milih buat tiggal sendirian.." ezar memberi jeda omongannya agar iqbaal dapat memahami sengan mudah.
"Terus?" Tanya iqbaal yang penasaran akan kelanjutan cerita ezar tentang salsha.
"Beberapa hari setelah kejadian itu salsha nyoba hubungin nomor cowok brengsek itu, ratusan kali salsha nyoba ratusan kali salsha gagal. Cowok itu kaya ngilang ditelan bumi, nggak ada jejaknya. Sebulan setelah kejadian gue ngirim orang buat nyari dia tanpa sepengatuhan salsha dan selama setahun gue nunggu akhirnya gue dapet kabar dari orang suruhan gue. Si brengsek itu ada di Dubai, dia sama cewek lain."
Ezar menghela pelan napasnya."Jadi gue harap lo bisa nyembuhin salsha dan buat salsha ngerasain cinta lagi. Gue bakal dukung lo semampu gue"
Iqbaal terperengah mendengar perkataan ezar. "Lo serius?"
Ezar menganggukkan kepalanya.
Lampu hijau untuk iqbaal dan ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini walau nanti akan ada kesempatan kedua.-------------------
Vote & comment ...
Itu masih kurang panjang ya?..
Cuman kuat segitu soalnaya..
Tapi nanti aku usahain buat lebih panjang lagi..Salam pengejar_atlet
Tbc....
KAMU SEDANG MEMBACA
The Feeling [Completed]
RomanceBertahan atau merelakan.. Dengan caraku aku bisa mendapatkan mu. Aku tidak bermaksud memaksa, aku hanya ingin berusaha. #2 in Iqsha, 26 juni 2018 #814 in Romance, 14 juni 2018 #845 in Romance, 23 juni 2018