Stroll - 20

3.1K 155 21
                                    

Happy Reading

___________________________

Dalam sebuah hubungan tidak selalu mulus, pasti selalu ada halang-rintang yang mengganggu. Semulus-mulusnya hubungan pasti selalu ada keretakkan di dalamnya yang membuat hubungan itu semakin menguat.

Pada dasarnya sebuah hubungan itu diciptakan untuk perpisahan entah karena waktu yang telah habis atau ketidak cocokan karena ke egoisan.

Setiap hubungan pasti memiliki akhir, bisa bahagia atau berlinangan air mata. Memang sulit membuat takdir berpihak agar hubungan bisa berakhir bahagia, karena hubungan hanya sementara dan itupun hanya sebagai pemanis hidup karena jika waktu berkata bahwa saatnya ia pulang, maka kehidupan yang baru akan datang entah itu menyakitkan atau menyenangkan.

Takdir itu memang telah di tentukan namun dengan kerja keras sedikit demi sedikit takdir dapat di ubah. Bukan ingin melawan takdir hanya saja ingin....

"Baal" panggil Salsha seraya mengoyangkan tangannya di depan wajah lelaki itu.

"Hah?" Iqbaal kembali ke alam sadarnya setelah pikirannya kabur menjelajah kemana-mana.

"Kamu ngelamun?" Tanya Salsha

"Eng--enggak kok"

"Masa? Orang tadi aku liat"

"Sedikit" ujar Iqbaal

Salsha tertawa kecil mendengar ucapan Iqbaal. Mana ada melamun sedikit.

"Sedikit ya?" Tanya Salsha

"Hehe"

"Ya udah, yuk berangkat" seraya mengulurkan tangan kedepan Iqbaal

"Kamu udah siap?"

Salsha mengangguk, Iqbaal tersenyum lantas menerima uluran tangan gadisnya.

Mereka keluar penthouse Salsha dengan tangan yang saling bertautan.

Iqbaal dan Salsha telah berada di dalam mobil.

"Kita mau kemana?"

"Ke bazar mau nggak?" Tanya Iqbaal seraya memasang kacamata hitamnya

Salsha mengangguk

Iqbaal mengendarai mobilnyam dengan kecepatan sedang menuju bazar yang letaknya cukup jauh dari tempat Salsha.

Setibanya di parkiran bazar Salsha merogoh tas selempangnya untuk mengambil kacamata hitam miliknya, kebiasaan Salsha ketika sedang berjalan-jalan di area terbuka. Salsha keluar mobil ketika Iqbaal membukakannya pintu mobil.

Mereka berjalan beriringan masuk ke area bazar. Baru beberapa langkah masuk, banyak pasang mata yang memperhatikan mereka entah karena mereka mengenali Iqbaal atau karena keserasian pasangan itu. Banyak tatapan iri dan kagum ke arah Iqbaal dan Salsha, baik itu dari kalangan laki-laki ataupun perempuan.

Iqbaal melirik para lelaki yang menatap Salsha dibalik kacamata hitamnya, tanpa berpikir lagi Iqbaal menautkan tanganya dengan tangan gadisnya.

The Feeling [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang