Bab 6

3K 241 19
                                    

Tak terasa sudah 3 bulan Sinb berada d Seoul, dia mulai terbiasa dengan semua kegiatan di rumah ibunya. Sinb mulai terbiasa dengan Sica yang kadang berangkat bekerja sebelum Sinb bangun atau Sica yang pulang kerja larut malam saat Sinb sudah tidur. Bahkan Sinb sudah tidak kaget lagi seperti pertama kali datang ketika ibunya harus pergi ke luar negeri secara mendadak atau tengah malam. Jessica hanya mengantar dan menjemput Sinb sekolah selama 1 minggu, setelah itu Sica mempercayai Max untuk menjaga, mengantar dan menjemput Sinb

Makan malam hari ini semua orang di rumah Jessica berkumpul, Krystal yang biasanya pulang larut malam hari ini pulang cepat dan sempat menjemput Sinb sekolah. Yang membuat kehebohan di sekolah keponakannya, karena sebagian teman Sinb mengenali Krystal dan membuat Sinb malu karena Krystal luar biasa senang dan melambaikan tangan pada anak-anak di SMU Sinb

"Imo, besok-besok jangan pernah menjemputku lagi" Sinb memecah leheningan di meja makan

"Wae..wae.. apa aku melakukan kesalahan?"

"Kau membuatku malu"

"Bukankah bagus, kalau teman-temanmu tau siapa Imomu" Krystal menjawab santai

"Ania, aku tidak suka.. kau melambai-lambaikan tanganmu tak jelas. Membuat keributan di sekolahku. Biarkan Max oppa yang menjemputku" protes Sinb
"Max oppa, lain kali jangan biarkan Imo menjemputku" lanjut Sinb berbicara pada Max

"Ya.. kenapa kau panggil dia oppa? Max seumuran denganku. Kau memanggilku Imo, sedangkan dia kau panggil oppa?" Omel Krystal

"Karena mukamu terlihat lebih tua dari pada dia" balas Sinb ketus. Kemudian di sambut tawa semua yang ada di meja makan termasuk Jessica dan ahjumma yang membawa piring kotor ke tempat cuci piring

"Dasar bocah nakal.."

"Tumben kau pulang cepat Soojung-ah" tanya Sica

"Besok aku akan berangkat ke Eropa. Aku ada jadwal pemotretan di sana, jadi manager oppa menyuruhku pulang lebih awal"

"Ah.. jankaman, ada sesuatu yang ingin kuberikan padamu" Jessica meninggalkan meja makan dan masuk ke kamarnya

"Kau akan di Eropa berapa lama, Imo?" Sinb bertanya sambil mengikuti Krystal berjalan ke ruang keluarga

"Kira-kira 1 bulan.. wae?"

"Lama sekali, aku pasti akan kesepian" bibir Sinb cemberut lucu

"Tidak akan lama. Sinb-ah.. selama aku di luar negeri jagalah ibumu. Dia selalu bermimpi buruk setiap malam. Dan segeralah mengakrapkan diri dengan ibumu, kau sudah 3 bulan tinggal di sini. Tapi sikap kalian masih seperti orang yang baru bertemu"

"Apakah mimpinya terlalu buruk, sampai aku harus menjaganya seperti bayi? Lagi pula bukan aku yang tak ingin akrab dengan Dia. Dia yang tak mau akrab denganku" bantah Sinb

"Kau akan tau setelah melihatnya sendiri. Dasar kau keras kepala, seperti ibumu"

"Soojung-ah, lihat rancangan terbaruku. Sengaja aku bawakan untuk kalian. Ini untukmu dan ini untuk Sinb" Jessica memberikan 2 paper bag besar berisi baju rancangan terbarunya. Sinb tak memungkiri ibunya adalah perancang profesional. Semua baju Sinb memiliki rancangan yang berbeda dari teman-temannya. Indah dan elegan yang selalu Sinb rasakan dari setiap baju yang Ibunya ciptakan. Seperti baju yang sekarang sedang dia pegang

"Eotte?" Jessica meminta pendapat dari 2 gadis di hadapannya dengan was-was

"Yepputa.." ucap Sinb tanpa sadar

"Nde? Waegurae Sinb-ah" tanya Jessica

"Aku akan membawanya ke kamar" balas Sinb cepat, berjalan ke dalam kamar

"Sepertinya Sinb suka dengan baju rancanganmu" Krystal

"Benarkah? Tapi kenapa wajahnya biasa saja"

"Dasar kau tidak peka, tadi dia memuji bajumu. Kau tidak mendengarnya?"

"Jinjja.. Sinb memujinya?" Jessica tersenyum bahagia
"Lalu bagaimana menurutmu?" Lanjut Jessica

"Lumayan, sayang sekali aku masih tak suka dengan perpaduan warna yang selalu kau terapkan di baju rancanganmu"

"Warna itu adalah ciri khas di setiap rancanganku. Kalau kau tidak suka, kembalikan padaku akan aku berikan pada Sinb" ucap Jessica kesal

"Enak saja, kau sudah memberikannya padaku" balas Krystal
"Eonni, selama aku di Eropa, jagalah putrimu. Cobalah mengakrapkan diri dengannya, sudah 3 bulan dia tinggal di sini tapi sikap kalian masih sama saja" lanjut Krystal

"Apa yang harus aku lakukan Soojung-ah? Aku sudah berusaha melakukannya. Sepertinya dia belum bisa memaafkanku, dan sifatnya sama persis seperti..." Ucapan Sica terhenti, kata-katanya tertahan

"Seperti ayahnya? Jangan kau ingat laki-laki tak bertanggung jawab, yang pergi meninggalkanmu di saat kau mengandung anaknya. Laki-laki seperti itu tidak pantas untuk kau kenang"

"Selalu, setiap hari aku berusaha melupakannya. Tapi wajahnya terus saja muncul di setiap tidurku. Di tambah dengan adanya Sinb di sini, membuat bayangan sosoknya muncul lagi di setiap gerakan Sinb. Aku tidak pernah menyesal dengan kehadiran Sinb, aku malah bahagia dengan adanya Sinb, Sangat-sangat bahagia. Namun tanpa aku sadari semakin lama sifat Sinb semakin mirip dengannya. Caranya bicara, tawanya, kesukaannya, hobinya, semua menurun darinya. Aku sangat menyayangi Sinb, tapi aku takut mendekatinya. Apa yang harus aku lakukan Soojung-ah?" Jessica mencurahkan semua isi hatinya, menangis terisak di hadapan adiknya

"Eonni, tenangkan dirimu. Pertama-tama yang harus kau lakukan, lupakan laki-laki itu dan selanjutnya curahkan semua kasih sayangmu pada putrimu satu-satunya. Kau harus kuat Eonni, demi Sinb" Krystal memeluk Jessica menenangkan

Tanpa 2 orang itu sadari, ada sosok yang mendengarkan mereka dalam diam. Melihat Jessica yang sedang menangis dalam pelukan Krystal, menatap lekat Jessica tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Langkahnya yang awalnya tegas menuruni tangga, dia urungkan dan kembali masuk ke kamar. Menutup rapat pintunya dan meneteskan air mata, dia Sinb




***




Sudah 2 minggu Krystal berada di luar negeri, dan semenjak kejadian malam itu Sinb sedikit pendiam. Dia hanya menjawab seperlunya saat mendapat pertanyaan dari Jessica. Sinb juga semakin menyibukkan diri dengan ekstrakulikuler dancenya. Bahkan setiap pulang sekolah, dia langsung masuk kamar tanpa makan malam. Jessica yang semakin sibuk dengan kerjaannya tak menyadari perubahan putrinya. Yang dia tau putrinya baik-baik saja. Ahjumma yang setiap hari melihat perubahan putri majikannya mulai khawatir, bahkan putri majikannya sekarang semakin kurus yang membuat ahjumma was-was namun tak bisa berbuat apa-apa

Hari ini Sinb tiba-tiba pulang sekolah lebih cepat, dia langsung merebahkan tubuhnya di sofa ruang keluarga. Dia menaruh tasnya srampangan, meletakkan punggungnya mencari posisi yang nyaman tanpa melepas sepatunya

"Nona Sinb sudah pulang? Tumben, naik apa? Max bahkan masih tidur siang. Nona mau saya... Ommo.. wajah nona kenapa? Kenapa lebam seperti ini.." ahjumma berjalan mendekati Sinb dan syok melihat pipi sebelah kiri Sinb lebam
"Yeobo.. Max.... Cepat kemari.." lanjut ahjumma berteriak memanggil suaminya dan Max

Tbc




Aloha... Teman teman...
Maaf ya.. hari ini baru bisa Up ceritanya segini dulu..
Semoga suka dengan cerita 'Rahasia' yang semakin riweh :)

Salam dariku
Ssinda

Rahasia (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang