Bab 18

2.6K 222 18
                                    

“OPPA GAJIMMA....” Jessica terbangun dari mimpinya, matanya basah dengan air mata

“mimpi itu lagi. Selama 16 tahun kenapa mimpi itu selalu saja muncul dalam tidurku” Jessica berkata dalam hati, sambil menyeka air matanya. Dia melihat di samping tempat tidurnya yang kosong, kemudian dia melihat jam dinding di kamarnya menunjukkan pukul 07.00. Semalam Sinb tidur di sampingnya, tapi sepagi ini dia sudah tidak ada. Akhirnya Jessica bangun membersihkan badan kemudian turun ke lantai 1

“dimana Sinb ahjumma? Tadi saat aku masuk ke kamarnya dia tidak ada di dalam. Kemana perginya anak itu pagi-pagi begini” tanya Jessica pada ahjumma yang sedang memasak di dapur

“dia keluar dengan ahjussi dan Max. Sinb bilang, karena hari ini libur. Dia ingin menyegarkan pikirannya dan mengajak mereka ke bukit belakang villa”

“ke bukit? Ada apa dengan anak itu, kenapa tiba-tiba ingin pergi ke bukit” ucap Jessica kemudian meminum segelas air putih
“ahjumma, apa Soojung semalam tidak pulang?” lanjut Jessica

“nona Krystal pulang dini hari sekitar pukul 03.00. Tapi dia bilang padaku untuk membangunkannya jam 05.00 pagi karena dia harus kembali ke tempat syuting sebelum jam 07.00 pagi” jawab ahjumma

“jadi dia hanya tidur 2 jam? Sudah berapa kali aku bilang untuk berhenti di dunia artis dan membantuku di perusahaan, Agar dia bisa istirahat.. dasar gadis keras kepala” Jessica mengomel sambil berjalan ke belakang rumahnya. Jessica masuk ke dalam studio dance yang sengaja dia buat, berjalan melihat koleksi piringan hitam yang lama tak dia sentuh. Kemudian dia mendekati piano miliknya yang tidak tertutup kain dengan rapi. Dia tarik kain tersebut, kemudian membuka penutup tuts piano dan menekannya. Tangannya mengusap piano tersebut pelan melihat inisial J.J yang terukir di sisi kiri piano miliknya, dia duduk di kursi piano tersebut melihat lekat-lekat piano putih yang masih bagus dan terawat walaupun tak pernah di sentuh selama 16 tahun. Dan tanpa dia sadari jari-jarinya yang kecil telah menekan tuts tersebut dan memaikan sebuah lagu. Sudah sangat lama dia tak memainkan piano tersebut. Jessica menghindari piano tersebut karena memiliki beberapa kenangan dengan alat musik itu. Namun entah mengapa pagi ini dia ingin memainkannya

“Because it’s spring..” ucap seseorang di ujung pintu

“Sinb..” kata Jessica kaget
“sejak kapan kau berdiri disitu?” Sinb berjalan mendekati Jessica

“eomma bisa bermain piano?" Tanya Sinb tak menjawab pertanyaan ibunya

"Sedikit.." jawab Jessica malu-malu

"Tidak mungkin.. tadi yang aku lihat bukan amatiran, dan eomma tadi melantunkan lagu Because it’s spring, benarkan?” ucap Sinb yang berdiri di samping Jessica

“benar.. kau tau darimana lagu ini?” tanya Jessica bingung

“dulu aku sering menangis mencari eomma dan halmeoni selalu memainkan lagu ini di alat pemutar piringan hitan seperti milik eomma” Sinb menunjuk turntable milik ibunya
“dan aku seketika diam setelah mendengar lagu itu”

“benarkah? Apa kau suka dengan lagunya?” tanya Jessica

“eum, aku bahkan hafal”

“jinjja? Duduklah, kita nyanyikan bersama” Jessica membagi kursinya untuk Sinb dan bernyanyi bersama



*



“eomma”

“Kookie-ya, kemari peluk eomma” ucap seorang perempuan yang terlihat masih muda untuk di panggil ibu. Jungkook yang melihat ibunya, tersenyum bahagia kemudian menuruni tangga

“yaa.. kenapa semalam kau tak menunggu eomma pulang. Kau malah pergi tidur, padahal Eomma sangat merindukanmu” perempuan tersebut menjital pelan putranya dan berhasil membuat Jungkook berhenti merentangkan tangannya kemudian mengelus pelan kepalanya

Rahasia (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang