Bab 22

2.6K 209 29
                                    

Aloha, minD kembali..

"eomma, papaso?"

"annia, masuklah Sinb-ah" Sinb berjalan ke ruang kerja Jessica
"waeyo?" tanya Jessica

"eomma, boleh aku pergi dengan teman-temanku?" tanya Sinb sambil mengambil gambar Jessica dengan ponselnya yang sedang mendesain di meja kerjanya yang penuh dengan kacamata

"akan pergi kemana?" tanya Jessica masih fokus dengan pekerjaannya

"ke restoran tempat kita makan malam waktu pulang dari taman hiburan, bolehkan?" Jessica mengangguk

"tapi, eomma. Aku ada satu permintaan lagi"

"wae?"

"karena ini libur terakhir sebelum masuk sekolah, boleh aku pergi menggunakan bus um...?"

"andwe.." potong Jessica tegas

"wae... kali ini saja.. ne, biarkan aku merasakan naik kendaraan umum sebelum masuk sekolah" Jessica menggeleng
"eomma, sekali saja jebbal..." lanjut Sinb memohon pada ibunya. Jessica yang awalnya akan menggeleng, melihat wajah sang putri yang memelas membuatnya tak tega

"baiklah, kali ini saja eomma memberimu ijin" jawab Jessica akhirnya mengalah

"jinjja? Gumawo eomma" Sinb kemudian memeluk ibunya

"tapi ingat, hanya sekali. Setelah itu.."

"Max oppa akan mengantarku, kemanapun aku pergi" potong Sinb cepat
"araso eomma, kalau begitu aku siap-siap dulu" Sinb berlari keluar dari ruang kerja sang ibu, kemudian menaiki tangga dan masuk ke dalam kamar. Beberapa menit kemudian Sinb sudah keluar dari kamar menuruni tangga dengan kaos putih bertuliskan B&E di padu dengan denim hitam dan flag kecil. Di lihat sang ibu yang menatapnya tanpa senyum berdiri di ruang keluarga. Wajah dinginnya tiba-tiba membuat Sinb sedikit takut dan pelan-pelan mendekatinya

"eomma, waegure.. kenapa wajah eomma seperti itu?" tanya Sinb sambil menggandeng lengan Jessica. Namun Jessica buru-buru tersenyum dan menggeleng

"kau sudah siap? Eomma akan mengantarmu ke depan"

"Sinb-ah, hati-hati di jalan.." Sinb tersenyum mengangguk
"bila kau butuh sesuatu, atau terjadi sesuatu segera telfon eomma. Eomma akan segera menjemputmu" Jessica menggandeng putrinya mengantar hingga ke halaman depan

"ne, eomma tak perlu mengantarku sampai pintu gerbang. Saranghae" Sinb mengecup pipi Jessica beberapa kali lalu berlari keluar rumah. Kemudian melambaikan tangan pada ibunya sambil tersenyum

"akhirnya aku bisa pergi bebas tanpa Max oppa" Sinb berjalan ke arah halte bus, Senyumnya terus mengembang di bibir mungilnya. Baru beberapa meter Sinb berjalan sebuah mobil hitam berhenti di depan Sinb kemudian turun 2 orang laki-laki dengan jas hitam mendatangi Sinb

"anda nona Sinb" tanya salah satu pria tersebut

"ne, dugueyo?" tanya Sinb bingung. Kedua pria tersebut saling menatap kemudian mengangguk, dan secara tiba-tiba memegang lengan Sinb dan memaksanya masuk ke dalam mobil
"apa yang kalian lakukan? Lepaskan, lepaskan aku" Sinb meronta dari genggaman kedua pria tersebut

"eomma... eomma... duwajuseyo.. eommaaaa, Jessica eommaaaa..." Sinb berteriak mamanggil ibunya meminta tolong. Namun usahanya gagal, Sinb secara paksa di masukkan ke dalam mobil kemudian mobil tersebut melaju cepat

*

Jessica melambaikan tangan, entah mengapa hatinya was-was. Tak rela putrinya pergi seorang diri, namun rasa was-wasnya segera dia hilangkan saat teringat senyum putrinya

Rahasia (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang