Rahasia (End)

Bab 15

Happy Reading,
teman 🤗🤗

“eomma..” Sinb memeluk ibunya dari belakang yang sedang berada di dapur menyiapkan makan malam

“wae, apa kau sangat merindukan eomma? Padahal eomma baru meninggalkanmu semalam” Jessica mengubah posisi badan memeluk putrinya dari depan

“eum,, nomu nomu bogosiposeo. Jam berapa eomma sampai dari Hongkong?” Sinb mempererat pelukannya, mencium harum tubuh ibunya

“jam 2 siang eomma tiba di Korea. kenapa jam segini baru pulang? Jam ekstramu di tambah lagi?” Jessica membelai rambut putrinya

“anni, hari ini tidak ada latihan. Hanya pemberitahuan mengenai pentas seni setelah ujian kenaikan kelas” Sinb melepaskan pelukannya, wajahnya tiba-tiba cemberut

“majja.. kapan kau ujian kenaikan kelas?”

“lusa..” jawab Sinb singkat, kemudian berjalan meninggalkan ibunya

“mau ku panggilkan guru privat atau kau mau belajar di tempat kursus?”

“sirroooo” triak Sinb langsung menutup pintu kamarnya

*

“eomma ada oleh-oleh untukmu?” ucap Jessica saat makan malam bersama Sinb dan memberikan paper bag besar

“wah...” Sinb terlihat antusias menerima oleh-oleh pemberian ibunya dan buru-buru melihat isinya
“boneka pinguin?” ucap Sinb bingung

“lihat bibirmu? sangat mirip dengan boneka itu. Makanya ibumu membelinya” triak seseorang dari arah ruang tamu

“imo..”

“jangan dengarkan imomu” Jessica memberikan lirikan tajam pada Krystal yang berdiri sambil tertawa karena berhasil menggoda keponakannya
“tumben kau sudah pulang? Biasanya larut malam kau baru sampai rumah” lanjut Jessica mengintrogasi Krystal

“aku hanya pulang sebentar, mengambil beberapa baju. Setelah ini aku langsung kembali ke tempat syuting” Krystal berjalan mendekati Jessica dan membuka mulutnya minta disuapi

“kau sendirian?” tanya Jessica sambil memotong daging dan menyuapi Krystal

“aku dengan manager oppa. Dia sedang menurunkan beberapa barangku” jawab Krystal santai

“kau tak membantunya? Dasar kau ini. Cepat bantu dia”

“biar saya bantu nyonya” ucap Max cepat

“see, he always ready to help me. Okey, aku pergi dulu. Bye pinguin” Sinb yang mendapat julukan baru dari imonya, memberi tatapan tajam

“eomma, gumawo. Aku suka dengan boneka ini” Jessica tersenyum mendengar ucapan sang putri

“Sinb-ah, itu amplop apa?” tanya Jessica penasaran dengan amplop putih di samping piring Sinb

“ah, ini amplop pemberitahuan. Apakah aku terpilih ikut pementasan atau tidak. Dan aku yakin, isi amplop ini pasti aku bukan kandidat yang terpilih” ucap Sinb pesimis

“kenapa kau bilang begitu? Kau kan belum melihatnya”

“eomma harus tau, ketua yang membantu songssaem-nim melakukan audisi untuk dance perempuan adalah Mina eonni. Senior yang mendapat hukuman karenaku, dan aku yakin dia pasti masih dendam denganku dan mencoretku sebagai penampil” keluh Sinb pada ibunya