Bab 10

3.4K 225 20
                                    

"sunbae.. kalau aku tidak menunjukkan bukti ini. Kau pasti akan tetap membela mereka kan?" jessica melirik seniornya yang sedang meminum tehnya. Setelah semua masalah selesai mina dan ibunya keluar dari ruangan tersebut di susul sinb yang masuk ke dalam kelasnya. Sedangkan jessica masih tinggal di ruangan tersebut

"tentu saja.. mereka yang telah membantuku menjadi kepala sekolah disini..hahaha" Jungsoo menjawab bercanda

"aish, jinjja... ini untukmu. Anggap saja ucapan terima kasih dariku karna kau membantu Sinb agar bisa sekolah disini"

"apa ini? Gumawo.." Jungsoo mengambil paper bag besar yang berisi pakaian dan kacamata rancangan Jessica
"Sica-ya.. apa kau tak memberitahu Sinb tentang ayahnya? Putrimu sudah besar. Dia harus tau siapa ayahnya" lanjut Jungsoo sambil mencoba kaca mata pemberian Jessica

"tidak perlu.. Sinb tak perlu tau siapa ayahnya. Sinb putriku, dia yang telah meninggalkanku di saat aku mengandung. Jadi Sinb tak perlu mengenal dia"

"tapi Sinb perlu tau Sica-ya.. dia juga harus tau kalau dia memiliki anak darimu"

"apa karna kau dulu seniornya jadi kau membela dia" Jessica bicara ketus, sambil meminum teh yang disuguhkan untuknya

"ania.. Sica-ya, kau juga juniorku saat sekolah musik. Kau harus ingat kalau aku dipihakmu, Aku bahkan berusaha mencarinya agar dia tau kau mengandung anaknya. Tapi kau tahu sendiri, kalau aku tak bisa menemukannya"

"sunbae.. Sinb putriku. Aku tau yang terbaik untuknya, bahkan selama 16 tahun Sinb baik-baik saja tanpa pria itu. Aku pamit.. aku titip Sinb padamu" jessica bangit berjalan keluar

"baiklah.. tapi kau harus ingat. Suatu saat Sinb akan mencari tau siapa ayahnya"

*

"Sinb-ah... akhirnya kau masuk juga. Aku khawatir padamu, kau baik-baik saja? Bagaimana pipimu?" Eunwoo berlari menghampiri Sinb yang sudah duduk di bangkunya

"aku baik-baik saja Eunwoo-ya.. tak perlu khawatir"

"kau tau, aku sangat khawatir padamu.. dan selama kau tak masuk ada seseorang yang selalu datang mencarimu. Sepertinya dia khawatir padamu"

"nugu? Lalisa eonni?"

"anio.. tidak mungkin Lalisa eonni akan mencarimu? Aku yang sepupunya, tidak masuk selama 1 bulan, tidak pernah dia cari" Sinb memeluk dan tertawa mendengar balasan Eunwoo, Sinb benar-benar rindu dengan celoteh gadis tersebut "Daniel oppa yang mencarimu"

"nde? Daniel oppa.. kenapa dia mencariku? Eunwoo-ya, kalau kau bertemu dengannya. Bisakah kau Katakan padanya untuk tidak mencariku lagi"

"wae... kenapa kau tak mau bertemu dengannya, sepertinya dia menyukaimu"

"Eunwoo-ya kau taukan kalau aku anak baru disekolah ini? Dan aku telah membuat salah satu murid bahkan dia seniorku harus di hukum karna masalah kemarin, aku bahkan tak berani bercerita pada ibuku tentang masalah itu. Jadi aku putuskan untuk menjauhi Daniel oppa" ucap sinb

"ya.. babo, jangan pikirkan Mina eonni. Yang perlu kau pikirkan bagaimana kau bisa bersama Danil oppa. Kau tau, kalau kau menjadi pacar Danil oppa kau akan menjadi wanita paling bahagia. Akan ku beri informasi tentang Daniel oppa" eunwoo berbicara dengan semangat "selain tampan, Daniel oppa adalah cucu satu-satunya pemilik saham terbesar sekolah ini. Ibunya adalah anak pertama chaibool, tapi ibunya meninggal saat melahirkan Daniel oppa. Dan ayahnya dahulu adalah kepala sekolah di sini, sayang ayah Daniel oppa juga meninggal saat dia masih kecil. Sekarang Dia di asuh oleh nenek dari ibunya dan samchonnya yang kaya raya, kau harus tau kalau samchonnya sangat tampan mirip Daniel oppa" Eunwoo tersenyum nakal saat bercerita

Rahasia (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang