Rahasia (End)

Bab 31. 1

"Haaaaaaaaaaa" dalam keadaan marah dan kalut Jessica yang menangis berteriak dan melempar keras kotak kaca tempatnya menyimpan foto-foto tersebut. Suara keras pecahan tersebut membuat seisi rumah terkejut termasuk Sinb

"eomma..." ucap Sinb menangis tergugu di kamarnya saat mendengar teriakan Jessica dan pecahan kaca di kamar ibunya

***

"sinb-ah" krystal membuka kamar sinb dan melihat keponakannya yang duduk di tempat tidur

"imo.." jawab sinb memeluk krystal

"gwencana?" tanya krystal yang mendapat anggukan sinb
"kau sudah makan?" tanya krystal lagi yang di jawab gelengan kepala

"turunlah, ahjumma sudah membuat makanan kesukaanmu"

"eomma.." ucap sinb takut

"gwencana, turunlah" kata krystal mengajak sinb keluar dari kamarnya kemudian berjalan kekamar jessica setelah melihat sinb duduk dan menikmati makanannya. Krystal masuk kedalam kamar jessica dan melihat kakaknya duduk di sudut kamarnya menggunakan kaos putih dan celana pendek sedang memeluk kedua kakinya yang dia angkat, setelah masuk kedalam kamar jessica, krystal segera mengunci pintu kamar jessica

"eonni, apa kau sudah gila?" ucap krystal mendekati jessica, yang mendapat tatapan tajam jessica

"apa aku salah? Aku memiliki hak melakukannya, dia putriku" jawab jessica marah

"aku tau dia putrimu tapi apa karena dia memanggil taecyeon oppa dengan appa. Lalu kau bisa berbuat kasar seperti itu pada putrimu"

"aku berhak melakukannya. Aku yang telah mengandungnya selama 9 bulan dan aku yang merawatnya. Kemudian dengan mudahnya putriku memanggil pria itu appa hanya karena dia menceritakan kata-kata bohong padanya. AKU YANG TELAH MEMBESARKAN PUTRIKU SEORANG DIRI SOOJUNG-AH"

"kau tidak seharusnya berkata seperti itu. Bukankah kehamilanmu itu sebuah konsekuensi dari hubungan kalian? Kau tak bisa menyalahkan siapapun karena itu sudah menjadi keputusan kalian. Dan satu lagi, kau bilang kau merawat putrimu seorang diri? Annii.. eomma yang telah merawat sinb, dan kau? Kau hanya terobsesi dengan pekerjaanmu, kau hanya memikirkan cara membalas semua orang yang telah menghianatimu terutama kau ingin membalaskan dendammu pada taecyeon oppa. Kau.."

"kau tak mengerti perasaanku soojung-ah" potong jessica dengan linangan air mata

"perasaan? Sampai sekarang kau masih memikirkan perasaanmu?" kata krystal menatap jessica tajam
"apa kau tak memikirkan perasaan putrimu? Kau lupa, 3 tahun lalu saat kau sering mengeluh padaku karena sinb tak lagi menanyakan kabarmu, tak mau lagi di foto oleh eomma, tak pernah lagi tersenyum ceria. Kau tau kenapa? Putrimu mendapat julukan anak yang di buang oleh teman-temannya" ucap krystal menohok jessica

"putrimu mendapat julukan itu dari teman-temannya karena dia tak pernah bertemu ibunya yang selalu di ceritakan nenek dan imonya, dia tak tau siapa appanya. Bahkan saat dia mencoba menanyakan siapa appanya, dia selalu mendapat jawaban mengambang dari orang-orang yang sangat putrimu percaya. Dia menahan makian teman-temannya seorang diri, dan kau masih memikirkan perasaanmu?" jessica tertegun mendengar ucapan adiknya, hanya air mata yang mengalir dikedua matanya
"dan sekarang, ketika putrimu mendapatkan kasih sayang darimu dan tau siapa appanya yang sangat ingin dia temui. Kau malah memperlakukannya seperti ini? Eonni.. aku tak memintamu untuk memaafkan taecyeon oppa, aku juga tak memintamu untuk kembali kepada taecyeon oppa" kata krystal tepat di depan jessica, kemudian melanjutkan

"tapi, aku tak bisa menerima perlakuanmu kepada sinb, selama ini aku selalu diam saat kau memarahi sinb karena dia menanyakan mengenai appanya. Kali ini aku tak bisa memaafkanmu. SINB KEPONAKANKU DAN DIA KESAYANGANKU" triak krystal kemudian membuka kunci kamar jessica dan keluar dengan marah. Jessica yang mendengar kemarahan krystal menunduk menangis sesenggukan, tak ada sepatah katapun yang dapat dia ucap