"oppa.. khajima.. oppaaa tolong jangan tinggalkan aku, oppaa kumohon jangan tinggalkan aku seperti ini, khajimaa oppa.. aku sedang mengandung anakmu.. oppa.." wanita itu terbangun dari mimpi buruknya, mimpi yang selalu menghantuinya selama 16 tahun hingga membuatnya tak bisa tidur nyenyak.
Jung Sooyeon atau yang biasa di kenal Jessica Jung mantan artis kelahiran San Francisco California ini, sudah lama beralih profesi menjadi seorang bisnis women. Dia adalah CEO sebuah brand fasion Blanc&Eclare yang lumayan berpengaruh di dunia fasion Asia. Hidupnya yang dulu dikenal banyak orang ia tinggalkan karna suatu hal yang membuatnya harus rela hiatus dari dunia keartisan dan menyibukkan diri dengan bisnisnya.
Jessica atau yang biasa di panggil Sica terbangun dari tidurnya, mimpi itu terus menghantuinya setiap malam, membuatnya selalu gusar saat tidur. Ia bangun dari tempat tidurnya, turun dari lantai dua menuju dapur untuk mengambil air minum. Saat menuruni tangga Sica melihat cahaya di ruang keluarga yang masih menyala yang membuatnya penasaran. Ia langkahkan kakinya untuk melihat asal cahaya tersebut.
"Mimpi buruk lagi eonni?" Sapa sebuah suara dari dapur yang membuat Sica terkejut
"Kkamjjagya.. kau membuatku kaget.." seru Sica yang dikagetkan sebuah suara. Mata Sica melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 02.15 dini hari, kemudian menatap tajam perempuan yang tadi menyapanya "kau.. kenapa jam segini belum tidur? Sudahku bilang setelah pulang kerja pergilah tidur Jung Soojung" ucap Sica kepada perempuan tersebut yang ternyata adik perempuannya yang dikenal dengan Krystal Jung, seorang artis papan atas yang masih aktif hingga sekarang. Krystal yang mendapat pertanyaan dari sang kakak hanya diam dan kembali duduk disofa melihat televisi yang masih menyala sambil membawa segelas air putih dan sepiring anggur. Sica yang melihat adiknya seakan tak peduli, kemudian meninggalkan Krystal dan kembali melanjutkan niatnya semula mengambil air minum.
Sica membawa segelas air putih kemudian menyusul adiknya dan duduk di sofa yang sama. Sambil mengunyah anggur adik kesayangannya mencecarnya dengan pertanyaan yang tadi tidak sempat Sica jawab.
"Eonni, kau mimpi buruk lagi?" Krystal mengulangi pertannyaanya
"Hemm.." Sica hanya berdeham singkat sambil menyandarkan kepalanya ke tubuh adiknya dan sesekali memejamkan mata
"Kau masih terus mengingat kejadian 16 tahun lalu? Lupakan eonni.. kalau kau seperti ini terus bagaimana kau bisa hidup dengan tenang. Pikirkan dirimu dan juga putrimu" ucap krystal mengawatirkan kakak perempuannya yang terlihat kurus namun tetap cantik. Yang membuat Krystal kadang iri melihat wajah kakaknya terus terlihat cantik dan malah semakin terlihat muda tak sesuai dengan usianya. Namun tetap terlihat kantung mata yang tidak dapat di sembunyikan yang menjadikan bukti betapa keras dia bekerja hingga larut malam untuk menghidupi dirinya dan juga putri semata wayangnya. Bahkan kakaknya kadang lebih memilih lembur kerja hingga dini hari demi menghindari mimpi buruk yang selalu membayangi dirinya setiap malam selama 16 tahun.
"Jamkkanman.. ngomong-ngomong soal putrimu, kapan kau akan menjemputnya? Kau sudah meninggalkannya dirumah eomma selama 13 tahun. Apa kau tak merindukannya? Kau hanya merawatnya selama 3 tahun kemudian kau membuangnya" sambung Krystal dengan ketus
"Jangan bilang begitu padaku.. dia putriku, aku sangat menyayanginya. Aku harus bekerja untuk dia. Makanya ku tinggalkan dia di rumah eomma" sanggah Sica membetulkan posisi kepalanya ke lengan krystal, kemudian melanjutkan "aku masih ragu untuk menjemputnya, aku tak tau nanti apa yang harus aku katakan padanya. Sudah 13 tahun aku tak melihatnya langsung. Aku hanya melihatnya dari foto yang selalu eomma kirim. Aku bahkan tak tau warna apa yang dia sukai? Buah apa yang dia suka? Kebiasaan apa yang dia lakukan sebelum tidur? Aku tak tau akan secanggung apa nanti ketika aku dan dia bertemu" lanjut Sica sedikit menerawang.
"Makanya jemput dia.. agar kau tau kebiasaannya, untuk apa kau punya rumah bagus, mobil banyak, kau buatkan kamar yang besar untuknya, tapi putrimu tak bisa menikmatinnya. Bukankah kau bekerja untuk menyenangkan dan menyukupi dia? Dasar babo.." ucap Krystal jengkel. Sica yang tak terima dikatai bodoh oleh adiknya seketika menjitak pelan kepala Krystal dan bangkit berjalan menuju kamarnya.
"Cepat tidur, kau akan cepat tua kalau terus-terusan tidur malam" ucap Sica sebelum masuk kamar. Dan ampuh membuat Krystal segera mematikan televisi dan menyusul masuk kamarnya. Krystal yang sebenarnya sudah memiliki apartemen sendiri di kawasan elit Gangnam, lebih memilih tinggal di rumah kakaknya di kawasan Villa Elit Sengbukdong. Selain karena sarapan yang selalu tersedia, Krystal mengawatirkan kakaknya yang selalu bermimpi buruk tiap malam yang kadang membuat Krystal meloncat kaget mendengar triakan Sica dan berlari dari kamarnya menuju kamar kakaknya untuk menenangkannya.
***
Hanbeon ahjumma pagi ini menyiapkan sarapan yang pasti akan mengundang selera pemilik rumah, seperti biasa hanya Krystal yang sudah duduk manis di meja makan menikmati roti gandum dengan butter, dan sang pemilik rumah Jessica tentu masih merias diri di kamarnya, pagi ini dia ada rapat dengan rekan bisnisnya dari Jepang. Setelah selesai berdandan dia turun ke lantai 1 dan duduk sebentar meminum teh hangat yang telah disediakan oleh asisten rumah tangganya.
"Soojung~ah, minggu ini kau ada jadwal kosong" tanya Sica tiba-tiba sambil tetap melihat berkas yang akan dia bawa ke kantor
"Akhir minggu ini aku free.. wae?" Jawabnya sambil mengunyah roti
"Ikut aku ke Gwangju" ucap Sica singkat kemudian meninggalkan meja makan dan berjalan masuk ke mobil yang sudah siap mengantarnya ke kantor.
"Nde..? Apa kau bilang..? Eonni.." Krystal sempat kaget dan bengong dengan perkataan Sica. Pasalnya Gwangju adalah daerah tempat tinggal ibunya yang berarti tempat tinggal putri Jessica. Krystal yang baru sadar berteriak memanggil kakaknya, namun sayang Sica sudah melesat dengan mobil menuju kantornya
"Ahjumma, kau dengarkan tadi eonni bilang apa? Banarkah yang tadi ku dengar? Dia tadi berkata akan mengajakku ke Gwangju kan?" Lanjut Krystal bertanya pada wanita paruh baya di sebelahnya. Yang di jawab dengan anggukan dan senyuman.
Flashback On
Jam menunjukkan pukul 03.00 dini hari, setelah mengalami mimpi buruk tadi dia seakan tak ingin memejamkan matanya. 45 menit yang lalu dia menyempatkan diri berbincang dengan adiknya diruang keluarga, untuk sekedar mengusir rasa gelisah setelah bermimpi. Dia mengingat kembali ucapan adiknya terakhir kali yang memedaskan telinganya
"Makanya jemput dia.. agar kau tau kebiasaannya, untuk apa kau punya rumah bagus, mobil banyak, kau buatkan kamar yang besar untuknya, tapi putrimu tak bisa menikmatinya. Bukankah kau bekerja untuk menyenangkan dan menyukupi dia? Dasar babo.."
Sica menghela nafas panjang, mencerna kembali kata-kata Krystal yang kadang lebih dewasa dari dirinya. Sica kemudian mengambil ponselnya menekan galeri foto dan membuka folder yang dia berinama 'uri ttal' (putriku), dia melihat dan menggeser foto putrinya yang selalu ibunya kirim dengan sebuah pesan yang tertulis SOOYEON MUDA. Matanya, hidungnya, caranya tersenyum semua jiplakan dirinya. Tak ada satu inci wajahnya yang tak seperti dirinya, membuat Sica sendiri terheran. Gadia kecil yang dia tinggalkan 13 tahun yang lalu, yang selalu memegang lengannya saat tidur berubah menjadi gadia remaja yang memiliki wajah seperti dirinya.
"Haruskah aku menjemputmu?" Batin Sica sambil menatap foto gadis remaja yang tersenyum cantik
Flashback Off
To be continu..
Hai...
Ini cerita pertamaku yang aku up di sini. Dulu tiap mau nulis disini agak takut-takut, soalnya aku biasa cuma nulis di koran lokar si daerahku..Semoga kalian semua suka ya..
Maaf kalau ada tulisan yang salah.Salam manis dariku
Ssinda
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia (End)
CasualeJessica jung artis papan atas yang ditinggal kekasihnya ketika mengandung, harus menghidupi anaknya sendiri dan terpaksa berpisah dengan putrinya selama 16 tahun untuk berkerja. Yang membuat hubungannya menjadi canggung dengan putri semata wayangnya...