[7] Nayla Bumi POV

347 41 23
                                    


NASIB gue sial banget deh hari ini. Padahal gue gak salah apa-apa dalam kasus si Vio, ehh gue keseret juga masuk ke ruangannya Pak Wentang. Kasus simpel juga sampe harus ke BK begini. Sial banget deh pokoknya. Ini semua gara-gara si Violet dan cowok yang berantem sama Vio. Tapi ya udah lah ya, namanya temen lagi susah. Butuh pertolongan kita.

Akhirnya setelah beberapa menit gue ngedengerin nasihat dari Pak Wentang, yang tidak bersalah pun boleh keluar. Betapa leganya hati gue. Tapi, gue tadi juga sempet liat dan denger cewek yang keliatannya sangar dan cewek gendut bertengkar, lalu dipisah sama cowok si cewek sangar itu. Emang apa sih masalahnya? Gue jadi kepo deh.

"Enak juga ya kita dipanggil, kita jadi bisa gak ikut MOS, yey!" ucap Asya dengan girangnya. Bagai napi yang baru keluar dari tahanan. Tapi, karena gue udah terlanjur kepo tingkat dewa, akhirnya gue samperin cewek sangar tadi.

"Hai," sapa gue pada cewek sangar itu. 

"Hai juga," balas dia.

"Gue boleh duduk disini?" tanya gue. 

"Silahkan," ujarnya singkat. Gue lihat dia pucet banget dan matanya merah. Hampir kayak vampir juga, astaga.

"Eh mata lo merah dan muka lo pucet. Lo sakit?" tanya gue.

"Enggak, gue gak papa kok," balas dia santai.

"Ngomong-ngomong, nama lo siapa?" tanya gue mencoba berkenalan sambil mengulurkan tangan.

"Gue Giselle, Giselle Jupiter. Lo sendiri?" tanya dia balik sambil membalas uluran tangan gue.

"Gue Nayla, Nayla Bumi." Jawab gue.

"Kalau boleh tau, masalah lo tadi kenapa sih?" gue memberanikan diri untuk bertanya.

"Jadi gini....," Giselle menceritakan secara rinci tiap kejadian yang di alaminya. Dan jujur aja, gue heran. Kenapa cewek ini bisa begitu kuat setelah semua yang terjadi.

"Oh, jadi gitu. Yaudah sabar aja ya, Sel" hibur gue.

"Iya, makasih," balasnya.

Tak lama, cowok Giselle datang sambil membawa air mineral untuk Giselle. Sumpah ganteng banget nih cowok. Tuh hidung mancung banget lagi,-jadi ngelantur- Beruntung banget Giselle punya cowok kayak dia.

"Ini Sel, minumannya," ucap cowok tersebut sambil ngasih air mineral untuk Giselle.

"Thanks," balas Giselle singkat. 

"Oh ya, kenalin gue Nayla temen baru Giselle," ucap gue, karena udah kepo siapa namanya. 

"Hai, gue Jelo, Angelo. Temennya Giselle juga," ternyata mereka berdua cuma temen. Tapi so sweet banget.

"Dan maaf ya, gue cuman beli minum satu," lanjutnya. 

"Iya,gapapa. Santai aja." Balas gue.

"Eh, Sel. Bentar ya gue mau ada urusan bentar sama si Arya. Gue tinggal gapapa kan?" tanya Jelo pada Giselle.

"Iya, gapapa," sahut Giselle. Angelo pun meninggalkan kami berdua.

"Jadi Jelo tuh bukan cowok lo, Sel?" tanya gue kepo. 

"Bukan. Dia satu-satunya temen gue di sekolah ini." Astaga miris banget si Giselle, cuman punya satu teman.

"Satu-satunya? Beneran lo?" tanya gue heran.

"Iya, bener." Jawab Giselle.

"Berarti gue jadi temen kedua elo, dong?" 

"Ya, begitulah." Ucap dia sambil tersenyum.

Rumit.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang