[16] Asya Uranus POV

136 32 19
                                    

Saat gue buka pintu mobil, dari sudut mata gue, gue ngelihat ada orang yang sedang ngawasin gue dan Arya. Spontan gue berhenti.

"Ada apa Sya?" tanya Arya dari dalam mobil.

"Kok gue ngerasa ada yang sedang ngawasin kita ya?" kata gue jujur pada Arya.

"Perasaan lo aja kali Sya. Yaudah gih masuk." Ucap Arya mencoba nenangin gue. Mungkin benar kata Arya, perasaan gue aja kali ya.

"Okelah," gue pun masuk ke dalam mobil. Kemudian Arya melajukan mobilnya dan pergi ke rumah gue. Setelah beberapa saat, akhirnya gue sampai di depan rumah.

"Udah sampai nih Sya." Kata Arya sambil mematikan mesin mobil.

"Makasih Arya." Ucap gue dan langsung melepaskan sabuk pengaman yang masih menempel di tubuh gue.

Ah sial! Kenapa susah banget sih bukanya.

"Bisa gak Sya? Gue bantu ya," Ujar Arya yang kemudian membantuku melepaskan sabuk pengaman.

Oh Tuhan! muka Arya begitu dekat dengan muka gue, sampai-sampai hembusan nafasnya pun kerasa banget. Kira-kira hanya 8cm an jarak muka kami, gila dekat banget. Aduh ada apa sama gue? Jantung gue kok kayak dugem-an gini sih.

"Nah udah." Katanya setelah melepaskan sabuk pengaman dan kemudian kembali duduk di kursi pengemudi.

"Ehm, makasih Ar." Setelah itu gue segera turun dari mobilnya.

"Oke gue pulang dulu ya, dah" pamitnya dengan melambaikan tangan, gue pun juga membalas lambaiannya.

Setelah mobil Arya hilang dari pandangan gue, gue pun masuk ke dalam rumah. Di depan pintu udah ada Mama yang nyambut gue.

"Diantar siapa kamu?" tanya mama sedikit serius.

"Temen mah." Jawabku singkat.

"Cowok kamu yaa, kenalin lah sama mama." Goda mama ke gue.
Yee, gue kira mama bakal marah.

"Apa sih mah? Udah ah Asya ke kamar dulu." Ucapku sambil berlalu dari mama dan pergi ke kamar.

Sampai di kamar, gue langsung pergi mandi dan kemudian ganti baju, nyiapin buku-bukunya besok aja lah saat mau pergi ke sekolah. Kemudian nonton TV, nyemil, dan main HP.

Saat enak-enak nonton TV, tiba-tiba gue ngerasa ada yang liatin gue dari arah jendela. Untuk memastikan, gue pun turun dan membuka jendela. Tapi hasilnya nihil, gak ada siapa-siapa. Akhirnya gue balik ke kasur dan liat HP.

SA2

Megan : Guys, penting.

Giselle : Apa Gan?

Asya : Ada apa?

Megan : Tadi kan gue abis mandi, terus karena gue dirumah sendirian, jadi gue nonton TV di bawah, tiba-tiba ada yang ngetuk pintu. Terus gue buka tuh pintu, eh gak ada siapa-siapa malah ada secarik kertas.

Alina : Apa isinya?

Megan : "Besok. Taman Indah Asri. Sendirian. Daripada orang yang lo sayang celaka. Your best Friend:)"

Nayla : Kok ngancam sih?

Fara    : Luna kah?

Rachel : Jangan netthink dulu.

Vio : Jangan datang sendirian. Besok sepulang sekolah kita samperin. Lo yang ladenin dia, kami sembunyi ngawasin lo.

Rumit.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang