BAB 33 - Kipli

4.1K 136 45
                                    

Author pov

Jumat
13.02
Sma yudhistira jakarta

Keyla sama temen-temen seperbelangsakannya lagi ramein kantin sekarang. Makan siang di meja kantin paling pojok depan stand kantin pak breng.

Makan siang aja mereka ramenya udah kayak pasar. Lawakan dan ketawa ngakak yang bikin mereka keliatan rame.

Meja sebelah mereka ada kakak kelas ips cowok-cowok yang juga gak kalah rame dengan mereka. Tapi bedanya, yang kakak kelas ini lawakannya cenderung mesum dan ketawanya dikit-dikit ngabesenin penghuni ragunan.

Padahal, sekarang udah jam 1 lewat, bel masuk udah bunyi lima menit yang lalu.

Sebenernya jam ke 7-8 ini bukan jam pelajaran, melainkan jam bimbel buat kelas 12, jam pramuka buat kelas 11, dan jam lingkungan sehat buat kelas 10.

Jadi ya mereka ngerasa free aja ninggalin jam ke 7-8 ini.

"Woy, Key!" teriak Yogi dengan seragam pramuka lengkapnya membuat Keyla sama temen-temennya noleh ke arah Yogi didepan kantin.

Yogi menghampiri Keyla, "Paan kak?" tanya Keyla males.

"Dipanggil kak Jaya di sanggar pramuka." kata Yogi. Temen-temen Keyla yang denger itu lanjut makan sambil becandaan.

Keyla langsung berdiri terus ninggalin kantin diikuti oleh Yogi. Yogi berusaha mensejajarkan langkahnya dengan Keyla saat mereka melewati koridor kelas 12 ipa yang sepi.

Yogi sendiri sebenarnya ada kelas bimbel sekarang, berhubung ada masalah dengan pramuka digugus depannya, jadi dia sama angkatan pramuka khusus kelas 12 izin ga ikut bimbel dulu.

"Sorry ya, Key. Gue ga ada niatan buat ikut campur di hubungan lo sama Cacan." kata Yogi minta maaf kepada Keyla dengan nada bersalah.

"Asal lo ga ikut campur lagi aja kak." jawab Keyla sambil berhentiin langkahnya. Yogi ikutan berhenti melangkah.

"Iya gue janji." kata Yogi dengan tersenyum yakin. Keyla ngangguk sambil senyum kemudian mereka lanjut jalan ke sanggar pramuka yang letaknya koridor deket ruang guru dan kopsis.

Saat sampai disana, ternyata ada kakak-kakak pembina, dan anak pramuka khusus yang ikut kemah akbar kemaren. Mereka duduk di dalam sanggar.

Keyla dengan sopan lepas sepatunya kemudian masuk juga ke dalam sanggar lalu duduk disebelah Yeyen.

"Key, saya manggil kamu kesini karena ada yang mau disampaein sama kak Ratu dan kak Sari." jelas Jaya selaku pembina pramuka di gugus depan ini.

Keyla Pov

Gue ngelihat kak Ratu sama kak Sari yang daritadi menunduk.

"Keyla, Yeyen, Dewe sama Tika. Aku, sama kak Sari mau minta maaf atas kejadian kemaren. Kita berdua benar-benar menyesal dan sudah merenungkan perbuatan yang sudah kita lakukan kepada kalian. Kita tau, perbuatan yang sudah kita lakukan kepada kalian benar-benar salah besar. Dan juga Keyla, atas nama saya pribadi, saya minta maaf atas segala kesalahan saya terhadap kamu. Dan juga, kalo kalian ingin membawa permasalahan ini ke meja hijau, kita berdua sudah siap." kak Ratu mendongak lalu mengatakan semua itu dengan tegas dan sedikit terdengar parau karena dia menahan tangis.

Gue terenyuh dengan semua permintaan maaf kak Ratu barusan. Gue teringat saat gue sama temen-temen gue yang sering cabut ke kantin karena males ikut pramuka, padahal kak Ratu udah dengan sabarnya ga marahin kita pas kita ketahuan.

Kak Ratu ini sebenernya orang baik. Bener-bener baik. Dia sayang sama anak binanya, peduli, dan sabar. Tapi, masalah tentang cinta dan kesalahpahaman membuat kita berada dikeadaan seperti ini.

Bukan Cinta Sepatok TendaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang