Sinar matahari pagi menyeruak masuk ke dalam kamar Keyla melalui celah jendela dengan tirai terbuka. Keyla yang merasa tidurnya terganggu dengan sinar matahari itu segera membuka matanya. Menatap langit kamarnya dengan pandangan yang sedikit kabur. Beberapa detik selanjutnya dia merasa perutnya seperti di aduk-aduk lalu dia segera bangun dan berlari ke kamar mandi dan memuntahkan semua isi perutnya.
Huekk
Keyla memijat-mijat tengkuknya sendiri, seraya mengingat kejadian semalam dan entah bagaimana dia bisa berakhir di tempat tidur.
"Mampus." Keyla membasuh wajahnya dengan air sambil memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Semalam dia mabuk dan pulang diantar Candra, lalu sampai rumah pasti sudah ada mamanya di rumah, dan mamanya pasti melihat keadaan dirinya yang mabuk. Pakaiannya semalam bahkan sudah berganti dengan celana pendek dan kaos oblong.
Keyla berjalan pelan dengan takut menuju ruang makan sembari memilin ujung kaosnya. Di ruang makan sudah ada mamanya dan adiknya.. bahkan ada papanya. Keyla memberanikan diri menghampiri mereka lalu duduk ditempatnya.
"Minum ini dulu teh," Keyla kira, dirinya akan langsung diinterogasi besar-besaran. Ternyata mamanya malah menyodorkan segelas air dan satu pil obat yang mungkin untuk pereda mabuk. Keyla langsung minum obat itu, padahal harusnya dia minum obat dengan cara obat dihaluskan dulu, mungkin karena takut mamanya semakin marah, dia tanpa sadar minum obat itu secara langsung.
"Ma aku-"
"Sarapan dulu." Perkataan Keyla terpotong oleh papanya. Keyla menurut, dia mengambil sarapannya walaupun sebenarnya tidak nafsu makan.
Setelah semuanya selesai sarapan, papa Keyla membuka pembicaraan. "Tadi malam, papa dapat kabar dari mama kamu kalau kamu pulang dalam keadaan mabuk bersama Candra. Sekarang sudah mendingan?"
"Iya, pa." hanya itu jawab Keyla.
"Kenapa bisa sampe mabuk begitu? Mama pikir kamu bisa bedain yang baik dan mana yang bener. Sama siapa aja kamu semalem? Cuma sama Candra aja?" tanya Mamanya Keyla dengan amarah yang tertahan.
"Sama temen-temen."
"Ada masalah apa kamu sampe mabuk begitu? Kurang kasih sayang dari papa kamu?" Wanita perempuan bernama Jasmine itu melirik mantan suaminya sebentar. Tidak dipungkiri, faktor umum kenakalan remaja adalah keluarga.
"Hah? Engga kok. Keyla sama mama sama gendut aja udah seneng. Cuma semalem pengen coba aja, penasaran sama rasanya." jawab Keyla jujur.
"Pengen coba pengen coba, emang kamu pikir bir itu es teh manis apa? Kamu minum bir, bukan hanya tubuh kamu yang rusak, tapi amal ibadah kamu ga bakal diterima selama 40 hari." Omel mamanya. Keyla baru mengingat itu.
"Mama dulu, sama tante Rose juga pernah nakal kayak kalian gini. Tapi mama sama tante Rose masih bisa bedain mana yang bener dan mana yang salah. Bukan seperti kamu yang malah pengen coba-coba."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Cinta Sepatok Tenda
Romance"Key." panggil Cacan. "Hm?" gue noleh ke dia. "Cinta kita jangan cuma sebates patok tenda ya?" "Hah?" gue ga paham sama maksud dia. Atau mungkin dia kebawa perasaan gara-gara dengerin lagu cinta sebatas patok tenda? "Gue nggak mau kalo kita sampe pu...