008

5.3K 860 86
                                    

Pagi itu papa membuka pintu dengan raut terkejut, mendapati bibi Hyera berdiri di depan pintu dengan wajah berseri, pakaian rapi, dan membawa rantang kotak empat susun. Sedang papa belum sempat cuci muka, terbangun oleh alarm. Taehyung dan Jungkook tidak membangunkannya karena keduanya semalam tidur lelap sekali, akibat tidur dalam keadaan perut terlalu kenyang membuat keduanya enggan bangun pagi-pagi.

“Bibi Hyera ada apa—“

Brak!’

“Hyung!”

Kalimat papa terpotong oleh kegaduhan dari dalam rumah. Pasti Taehyung menyusup ke dalam selimut Jungkook dan keduanya berakhir terguling dari atas tempat tidur karena saling menarik selimut. Hal biasa, papa tidak akan kaget tapi bibi Hyera mengeryit bingung,

“Apa terjadi sesuatu?”

“Hanya keributan pagi. Ini hal biasa.” Papa melanjutkan, “Ada apa bibi Hyera pagi-pagi kemari?”

“Aku membawa sarapan untuk Tuan Kim, Taehyung, dan Jungkook. Juga ingin berbicara penting. Ini mengenai Jungkook.”

“Aku ingin meminta ijin Tuan Kim untuk menganggap Taehyung dan Jungkook seperti anakku sendiri, dan juga apakah boleh Jungkook sekolah di tempatku mengajar? Jika Tuan Kim khawatir akan sesuatu, biar aku yang menjamin semuanya akan baik.”

Papa tersenyum mempersilahkan bibi Hyera masuk. Dia tidak mungkin menolak kasih sayang yang diberikan orang lain pada anaknya. Papa tentu akan senang jika ada yang mau menyayangi Taehyung dan Jungkook layaknya anak sendiri. Karena papa tahu bagaimana wajah seseorang yang sekedar berpura-pura, papa melihat jelas jika bibi Hyera orang yang baik hati dan sangat tulus.

“Aku akan meminta Jungkook dan Taehyung untuk bersiap-siap. Taehyung juga mulai sekolah hari ini.”

Bibi Hyera mengamati ruang tamu yang telah rapi dan terpasang banyak bingkai foto di atas meja serta di dalam lemari kaca yang sengaja di letakan di dekat dinding sebagai hiasan. Ada foto Taehyung saat masih balita, foto mediang mama Taehyung, dan foto bahagia Jungkook bersama Taehyung dan papa. Bibi Hyera juga menemukan foto Jungkook sewaktu bayi, lucu sekali. Wajah Jungkook sudah menggemaskan sejak baru lahir; bayi dengan kulit putih bersinar dan kelopak mata yang terpejam tenang. Tanpa sadar jari bibi Hyera menyentuh permukaan bingkai foto Jungkook.

Menurut bibi Hyera Jungkook memiliki sesuatu yang tidak bisa ditolak oleh orang-orang sepertinya yang mengidamkan seorang anak. Jungkook anak yang lucu, penurut, dan pintar. Bisa menjawab pertanyaan dengan lancar dan jelas adalah salah satu kategori anak cerdas. Jungkook bisa memahami apa yang orang dewasa katakan tanpa harus dijelaskan dua kali.

“Itu Jungkook saat berumur empat minggu.” Papa turun dari lantai dua dengan wajah lebih segar. Baru selesai mencuci muka dan menggosok gigi di kamar mandi lantai dua. Bibi Hyera meletakan kembali bingkai foto yang tadi dipengangnya, kemudian kembali duduk di sofa bersama papa.

“Apa aku bisa bicara rahasia dengan Bibi Hyera?”

“Tuan Kim bisa mengandalkanku,” jawab bibi Hyera tanpa keraguan.

“Jungkook bukan anak kandungku. Dia anak rekan kerjaku yang meninggal karena tertembak—oleh Jungkook sendiri.” Papa sudah menebak jika bibi Hyera akan menampakkan ekspresi terkejut, karena memang berita ini tidak menyebar keluar Busan. Papa cukup cepat untuk mencegah berita itu menyebar terlalu luas. Telah menghapus juga artikel-artikelnya di internet. Ayah Jungkook punya koneksi yang hebat untuk mengendalikan informasi.

“Itu kecelakaan karena kelalaian Ayah Jungkook sendiri. Meletakkan pistolnya di sembarang tempat dan tidak sadar saat Jungkook mengajaknya bermain pistol-pistolan dengan pistolnya, dan berakhir tertembak sungguhan. Jungkook mengalami banyak tekanan, ibunya mengurungnya di kamar seharian penuh, tanpa makan, tanpa ijin ke kamar mandi. Sampai aku menemukan Jungkook pingsan saat sedang melakukan olah TKP. Aku langsung membawa Jungkook ke rumah sakit, dia mengidap radang lambung. Dan saat itu dia mendengar sendiri ibunya yang menyebutnya pembunuh.” Papa mengulurkan tisu pada bibi Hyera yang mulai menitikan air mata. Lalu melanjutkan,

Leave Out ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang