022

3.1K 415 23
                                    

⚠️ Mengandung unsur kekerasan; dan pembunuhan berdarah!

.
.

Taehyung dan Jungkook sampai di Seoul saat siang hari. Mereka langsung berkunjung ke rumah bibi Hyera dan paman Haneul untuk memberikan hadiah yang dibawakan. Keduanya menyukai cawan yang dibawakan Taehyung dan Jungkook. Berkata jika mereka harus membuat jamuan minum teh untuk merayakannya.

Pada malamnya Jungkook pergi keluar untuk menemui Namjoon seperti yang telah dijanjikan. Dia lagi-lagi mengunjungi bar Namjoon, dan mereka bertemu di sana. Jungkook melihat Namjoon sedang meracik minuman untuk seorang pelanggan yang duduk di hadapannya.

“Oh, Jungkook. Kau sudah di sini. Bagaimana kencanmu? Berjalan dengan baik?” Namjoon bertanya dengan riangnya. Jungkook hanya menggangguk dan menjawab, ya.”Ingin minum sesuatu? Aku akan meneraktirmu.”

“Namjoon-ah~ aku juga ingin ditraktir,” rengek seorang gadis yang duduk tidak jauh dari mereka.

“Oke, ladies. Katakan, apa yang kalian inginkan.” Dua orang gadis itu menjerit kegirangan. Lantas menyebutkan, apa yang mereka inginkan dan Namjoon melayaninya dengan cukup baik. Jungkook sejak tadi memperhatikan, Namjoon yang begitu pintar bersembunyi di balik topeng malaikatnya.

Setelah meja bar sepi dan hanya ada mereka berdua di sana, barulah Namjoon berbicara dan mimic wajahnya seketika itu menjadi sangat dingin. “Kau tahu, aku sama sepertimu. Ingin membalas dendam. Orang ini telah menculik dan membunuh kekasihku, Seokjin. Aku ingin kau melakukan sesuatu untukku, Jungkook.”

“Apa itu?”

“Bunuh dia.”

Jungkook tersentak. Dia terkejut. Walau ini bukan kali pertamanya dia membunuh seseorang—tapi Jungkook tetap saja terkejut. Dia tidak biasa melakukan ini. Bibirnya sudah siap untuk mengucapkan kata penolakan namun Namjoon lebih dulu membungkamnya. Membuatnya emosi dan ingin menghajar Namjoon.

“Taehyung—“

“Orang itu—di mana dia?”

Namjoon tersenyum licik, dia menjatuhkan padangan ke meja di sudut ruangan. Sedikit gelap tapi masih terlihat bagaimana rupa orang itu dan apa yang dia kenakan. Seorang pria yang masih muda, sebaya dengan Namjoon. Dan Jungkook melihat jelas sosok itu sambil mendengarkan omongan Namjoon.

“Aku tidak suka mengakuinya, tapi Yoo Seung Ho adalah mantan tunangan kekasihku. Mereka dijodohkan. Yoo Seung Ho tidak terima Seokjin menolaknya dan itu membuat harga dirinya terluka. Jadi karena terlalu sering menerima penolakan dari Seokjin dia lalu menculik kekasihku—menyentuhnya dan membunuhnya.”

“Jadi?”Jungkook bertanya memastikan.

“Bunuh dia—dengan pisau, buat dia hancur, Jungkook.”

Jungkook menoleh cepat, memandang Namjoon tepat di matanya. “Tapi aku tidak pernah membunuh seseorang denga pisau! Aku bukan—“

“Psikopat? Kita belum mencobanya.” Namjoon melihat mata Jungkook berkilat marah. “Wow, jangan menatapku seperti itu. Dengar Jungkook. Aku akan membantumu. Aku akan mengirimkan Seung Ho minuman dan para gadis terbaikku untuk mengecoh pikirannya agar dia lengah. Aku kirim dia ke sebuah kamar di bar ini dan tunggulah sepuluh menit sampai dia benar-benar tidak memiliki akal selain nafsu. Mengerti? Aku akan menyusul kalian untuk membereskan semuanya, tenang saja.”

Jungkook berdecak, dan kembali mamandang di mana Seung Ho masih duduk bersama beberapa teman dan wanita-wanitanya. Namjoon yang mengirimkan wanita-wanita itu pada Seung Ho. “Memang berapa lama kalian berpacaran?”

“Aku dan Seokjin? Lima tahun sejak kami masuk SMU dan sampai Seokjin berkuliah di Seoul University.”

“Kenapa kau tidak kuliah? Kau, kan pintar.”

Leave Out ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang