024

3.3K 460 20
                                        

Kantor Kepolisian Seoul

“Kau yang membunuh Ibumu?”

Jungkook berada di ruang introgasi bersama Sersan Jung. Dia sudah tidak bisa lari lagi, karena semua pertanyaan yang diajukan padanya adalah benar. Tidak ada ruang bagi Jungkook untuk mengelak kecuali satu alasannya untuk melindungi Taehyung.

“Bukankah aku sudah menyuruhmu untuk diam dan menunggu, Jungkook?” kata Sersan Jung.

“Maaf,”

“Berdasarkan laporan yang aku terima, kau juga membunuh dua orang lagi, dan satu penyerangan hingga korban Yoo Seung Ho kritis. Dan kau melakukannya dengan seseorang.”

“Ini syarat balas budi karena dia sudah menolongku menemukan Ibu.”

Sersan Jung menemukan semua buktinya, menyelidiki semua jejak Jungkook dan sudah menangkap seseorang yang bekerja sama dengan Jungkook, Kim Namjoon. Tidak habis pikir olehnya, bagaimana pemuda yang nampak lugu dan masih sangat belia bisa membuat rencana pembunuhan terhadap ibunya sendiri—tepatnya membunuh ibunya sendiri.

Namun Jungkook tidak sepenuhnya salah. Sejak kecil dia hanyalah anak-anak yang tumbuh oleh rasa sakit. Bukan hal mengagetkan jika kemudian Jungkook tumbuh dengan memupuk rasa sakit dan dendam di dalam hatinya. Apalagi sosok yang menggantikan keluarga kandungnya terbunuh dan terancam atas nama dirinya. Jungkook yang emosional tidak bisa hanya harus menunggu. Itu mengapa dia bergerak langsung membalas dendam terhadap orang yang telah membunuh papanya.

Jika dulu Jungkook hanyalah anak-anak dan dia terbebas dari jerat hokum maka kini tidak lagi. Jungkook sudah cukup usia untuk mempertanggung jawabkan kesalahannya. Maka atas kasus pembunuhan ini yang berlatar belakang balas dendam, Jungkook dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara.

-ooOoo-

Saat masuk ke sel tahanan Jungkook terkejut mendapati Namjoon berada di sana. Tapi kemudian dia mengerti, kasus yang mereka timbulkan di kepolisian diusut dengan serius dan terperinci. Namjoon dipenjara karena telah membunuh Yoo Seung Ho—Jungkook hanya melukainya sampai sekarat.

“Jungkook? Kau menyerahkan diri?”

“Tidak, Taehyung hyung yang melakukannya.”

“Oh, kupikir kau yang melaporkanku.”

“Mana berani.” Jungkook tertawa sejenak. Namjoon memberikannya satu senyuman. Sejak mereka berkenalan ini pertama kalinya Jungkook melihat Namjoon tersenyum. Perangainya nampak berbeda, Namjoon jadi tidak terlihat jahat dan mencurigakan lagi. Ya pada dasarnya mereka sama.

Tumbuh dalam rasa sakit dan dendam. Setelah semua terbalaskan, rasanya sudah cukup. Tidak ada hal lain lagi yang diinginkan di dunia ini. Lagipula Taehyung sudah aman, Namjoon ada di sini bersama Jungkook, ibunya sudah tidak lagi ada.

“Kau baik-baik saja ada di sini, Namjoon? Kupikir kau akan terus mengancamku.”

“Untuk apa. Kita, kan sudah impas. Kau salah mengenalku. Aku bukan orang yang seperti itu, Jungkook.”

“Syukurlah.”

Dan mereka mentertawai bagaimana dunia terkadang tidak bertindak seperti apa yang mereka pikirkan.

“Oh, omong-omong bagaimana dengan Taehyung? Dia tahu semuanya, bukan?”

“Kami bertengkar, dia membenciku.”

“Kupikir tidak jika membencimu. Keluarganya hanya tersisa kau dan neneknya, kan? Dan yang paling Taehyung prioritaskan adalah dirimu. Dia mungkin masih terkejut dan butuh waktu untuk menerima semuanya.”

Leave Out ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang