Kedua orangtua v telah sampai, semua sedang berkumpul diruang tamu. V memang terlahir dari kalangan orang kaya, hidupnya tak pernah mengalami kesusahan, yang ada v lah yang membuat kedua orangtuanya kesusahan.
"kau tampak kurus, apa semuanya baik-baik saja?" tanya ibunya v saat melihat keadaan menantunya tersebut.
Lalu v menoleh kearah irene, dia memegang tangan irene, irene terkejut dengan aksi v. "eomma tidak perlu kawatir, kami baik-baik saja, dia hanya sedang tidak enak badan, dan akhir-akhir ini nafsu makanya agak sedikit berkurang" jelas v.
Sang ibu mengerutkan keningnya "apa jangan-jangan dia hamil?" statment ibunya tersebut membuat v dan irene terkejut. Keduanya saling menatap, bingung harus menjawabnya bagaimana.
"belum, eomma, aku hanya sedikit kelelahan mungkin karena aku terlalu bersemangat berolahraga akhir-akhir ini. "sangkal irene. V menyunggingkan senyumanya pada irene.
'untung saja dia pintar' batin v.
"jangan terlalu menundanya, kau tahu perusahaan kita membutuhkan penerus yang handal, satu-satunya penerus hanya berasal dari kau saja."kata ayah taehyung.
.
.
.
Malam harinya v dan irene berada dalam satu kamar untuk pertama kalinya. Irene agak canggung dan takut mengingat v orang macam apa."kenapa kau berdiri dipintu?" kata v.
"lalu aku harus dimana, ini kamarmu aku tidak berhak dengan semuanya" ucap irene.
"kehhh, kau tahu kau sangat pandai berakting ."ucap v, ia bangkit dari ranjangnya dan berjalan mendekat kearah irene.
"itu kan yang kau inginkan."ucap irene.
"great, sekarang sebagai imbalanya aku memberimu 2 pilihan, pertama tidur diranjang denganku, kedua menidurkanku?" kata v, pada permintaan yang kedua v sengaja membisikan kalimat tersebut pada telinga irene.
"kenapa semuanya menguntungkanmu?" tanya irene.
"menguntungkan katamu, tidak, aku sama sekali tidak beruntung disini, cepatlah memilih, kalau kau lambat aku yang akan memutuskanya."kata v.
"aku akan tidur disini."kata irene sambil menunjuk kearah sofa.
"kau yakin? Bagaimana kalau appa dan eomma tahu?" tanya v.
"tidak mereka tidak akan tahu kalau kau mengunci pintu kamar."ucap irene.
"terserahmu saja." ucap v lalu ia kembali ke ranjagnya yang super size dan empuk, sedangkan irene ia mencoba mencari posisi yang nyaman untuk tidurnya.
V terlihat tidur dengan nyenyak, dengkuran halus dari bibirnya menandakan ia sudah pulas, irene tak bisa tidur disofa, badanya terasa sakit.
"ini ide yang buruk, seharusnya aku menerima tawaranya tadi."ucap irene kesal, lalu ia berpindah dikarpet yang tergelar disamping ranjang v.
"kenapa hidupku susah sekali, bahkan untuk tidur pun juga susah."ucap irene.
Akhirnya irene dapat tidur dengan tenang.
Bukkk
V jatuh dari atas ranjangnya. "oww aishhh sakit sekali." ucap v sambil mengusap punggungnya.
V mengerutkan keningnya ia tampak kaget dengan seseorang yang tidur dikarpetnya. "dia tidur disini?"
V lalu meluruskan kakinya dan bersandar ditepi ranjangnya, ia melipat kedua tanganya didepan dadanya dengan mata yang menatap kearah irene.
"bagiku dia adalah sampah, dan kenapa aku masih menyimpan sampah dirumah ini? Ya, karena aku butuh pelampiasan, kedua orang tuanya memang brengsek, aku akan menjadikanya budak seumur hidup, aku v tidak akan pernah melepaskanya."kata v.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANSWER
General Fictionkenapa harus aku? kenapa tidak orang lain, kenapa harus aku yang dipilih? Apakah ini sebuah Takdir?