Akhir-akhir ini v lebih sering menghabiskan waktunya dirumah karena ia harus menjaga irene dengan sangat extra dikehamilan mudanya, disamping itu v juga jarang keluar rumah bahkan ia juga berhenti bermain bersama jalang-jalangnya, ia memilih fokus merawat calon penerusnya yang sekarang sedang bersarang dirahim irene.
Irene masih mengalami morning sickness, kehamilanya sudah menginjak 4 bulan, namun belum terlihat karena irene pada dasarnya bertubuh mungil dan kurus.
"hah, aku sangat lelah, apa dia sengaja merepotkanku."kata v.
V kemudian menuju kamar irene karena irene mengalami mual dan muntah lagi.
V masuk ke dalam kamar irene, ia menuju ke kamar mandi dan melihat irene tengah berjongkok memuntahkan makananya.
"mulai sekarang, kau lebih baik pindah kekamarku." kata v.
V lalu membantu irene, memapahnya dan menuntunya menuju kamarnya.
V menyelimuti tubuh irene."tidurlah, kalau kau ingin muntah aku bisa langsung menolongmu." kata v.
2 hari 3 hari 4 hari setelah irene pindah dikamar v, ia jadi tidak mengalami mual dan muntah-muntah dimalam hari, malah ia tidur nyenyak, beda sekali kalau ua berada dikamarnya, malam haripun rasanya ingin muntah.
'nak, apa kau berusaha mendekatkan appa dan eommamu ini hemm' batin irene sambil mengusap perutnya.
Dikehamilan irene yang menginjak usia 5 bulan, v sudah semakin terbiasa dengan urusan keperluanya sendiri tanpa harus merepotkan irene lagi.
"aku ingin pergi keluar membeli kue moci."kata irene kepada v.
V melirik jam nya,"kau bisa pergi sendiri? Aku sudah hampir telat, aku memang bos tapi aku harus memberi contoh pada karyawanku agar on time." kata v.
"tak apa, lagian tidak jauh dari sini, aku bisa pergi sendiri." kata irene.
"baiklah, aku pergi."kata v.
Cupp
V mengecup singkat kening irene dan tersenyum kearah irene. Ini pertama kalinya v melakukan hal tersebut.
"apa ini, apa barusan dia mencium keningku?" kata irene sambil memegangi kening bekas kecupan v.
Mood v jauh lebih baik daripada sebelumnya, ia juga tampak senang pagi ini.
V memasuki kantornya, semua karyawan memberi hormat padanya. "bos jarang sekali masuk kantor"
"kau tak dengar, istrinya sedang hamil, maka dari itu dia lebih menemani istrinya yang sedang hamil muda"
"aaaa, beruntung sekali wanita itu, tapi bos semakin terlihat jauh lebih baik dari sebelumnya, ia juga sering tersenyum akhir-akhir ini."
"kalau saja dia dari dulu seperti itu, tapi kalaupun dia berwajah menakutkan karismanya sangat tampan dan memikat."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANSWER
General Fictionkenapa harus aku? kenapa tidak orang lain, kenapa harus aku yang dipilih? Apakah ini sebuah Takdir?