5.

4.2K 271 5
                                    

Irene mengerjapkan matanya, ia merasakan sekujur tubuhnya basah. Dengan nafas terengah-engah ia mengumpulkan kesadaranya.

Cetak klik cetak klik. Irene menelusuri arah suara tersebut ia melihat v sedang bersandar dipintu dengan memainkan korek api.

"kau sudah bangun?" tanya v tanpa melihat irene.

"brengsek, lepaskan aku."berontak irene.

V menunjukan senyum iblisnya kepada irene. "lepas katamu, kenapa aku harus melepasmu?"

"kau benar-benar iblis."maki irene dengan suara yang keras.

"haha aku sudah mengatakanya padamu, aku ini iblis."ucap v.

V berjalan mendekat kearah irene yang masih terikat. V berjongkok untuk menyamai irene. "kau kedinginan?"

Irene memalingkan wajahnya ketika b hendak menyentuh pipinya."keh, tatap aku." v memaksa irene untuk menatap matanya. Mereka berdua saling berpandangan.

"aku peringatkan sekali lagi, jangan sekalipun menginjakan kaki keluar dari rumah ini, kalau kau melanggarnya bersiaplah aku akan menghukumu lebih dari ini." ucap v.

"apa tujuanmu memperlakukanku seperti ini hah, kalau kau dendam pada orangtuaku balaslah mereka bukan denganku, selama ini apa aku mempunyai kesalahan terhadapmu, bukankah kau yang selalu mencari kesalahan agar kau bisa menyiksaku?"kata irene.

Plakkk

Sebuah tamparan keras mendarat mulut dipipi irene lagi dan lagi, v memamg tipikal orang yang tidak mau tahu, ia benci jika ada orang yang menceramahinya.

"kau sudah berani menceramahiku hah, gara-gara pernikahan brengsek ini aku hampir tidak mempunyai waktu untuk bersenang-senang, karena apa, karena mereka membentengiku, aku berstatus suami dan semua orangpun tahu."ucap v.

"kalau begitu ceraikan aku." ucap irene.

"cerai, kalaupun bisa aku sudah menceraikanmu dari awal, tapi aku akan kehilangan segalanya jika aku menceraikanmu, kau adalah bisnis dan aku tidak mau rugi karena menceraikanmu."ucap v ia perlahan membuka satu persatu ikatan irene.

V berdiri kemudian berjalan keluar dari kamar irene.
"apa aku selamanya akan terkurung disini bahkan mati disini?" ucap irene.
.
.
.
V mondar-mandir tak jelas sambil memegangi ponselnya. "brengsek kenapa mereka harus kemari, sialan."ucap v.

V baru saja mendapatkan telepon dari ayahnya, sang ayah memberitahu bahwa mereka akan berkunjung dirumah v. V panik bagaimana kalau mereka tahu bahwa sebenarnya v dan irene tidak berada dalam satu kamar, dan parahnya lagi v kerap kali menyikaa irene.

"berfikir bodoh, ayo berfikir."ucap v.

Tanpa pikir panjang v berlari menaiki tangga rumahnya dan menggedor kamar irene. Irene membuka pintunya.

"sekarang cepat pindahkan semua barangmu dikamarku!" perintah v.

"kenapa aku harus memindahkan semua barangku?" tanya irene

"jangan banyak tanya, appa dan eomma akan kemari dalam 3 jam lagi,  aku tidak ingin mereka tahu yang sebemarnya."kata v.

Irene mematuhi v ia segera memulai mengemasi seluruh barangnya dan mengosongkan kamarnya.

Sedangkan v ia menelpon seseorang agar membawakan baju dan dress untuk wanita.

"ingat, jangan coba-coba mengadu pada mereka, kalau tidak ingin aku menghukumu."kata v.

Irene hanya diam, v melihat kearah irene, ia mengamati irene yang hanya memakai kaos dan celana pendek serta wajah yang tidak terawat sama sekali.

V menarik tangan irene dan membawanya keluar dari rumah, "kau akan membawaku kemana?"tanya irene.

"jangan banyak tanya, masuk sekarang." v menyuruh irene masuk kedalam mobilnya, ia lalu mengemudikan mobilnya sangat kencang.

Sampailah mereka berdua disebuah rumah kecantikan yang terkenal diseoul, saat irene dan v masuk kedalan rumah tersebut semua karyawan melihat dengan tampang yang bertanya-tanya, lelaki tampan dengan wanita yang seperti gembel itulah kira-kira yang ada dipikiran para karyawan.

"maaf, ada yang bisa kami bantu."

"aku ingin kau merubahnya, apapun dari ujung rambut sampai ujung kaki, buat dia terlihat cantik."kata v.

"baik tuan, mari ikut saya." salah satu karyawan tersebut mempersilahkan irene dan v masuk.

Didalam terlihat seperti ruangan spa. "apa tuan dan nyonya ingin spa?"

Irene melirik v, ia menggelengkan kepalanya tanda ia tak setuju.

"tidak, dia saja, aku akan menunggu diluar."kata v, ia keluar dari tempat tersebut dan duduk diruang tunggu.

"baiklah, nyonya silahkan ganti baju anda dengan ini."

"apa aku harus melepas semuanya."tanya irene dengan polosnya.

"tidak apa-apa nyonya, silahkan." irene akhirnya mengganti pakainya.

Setelah beberapa menit kemudian irene keluar dari ruang spa tersebut dan sudah terlihat segar serta cantik, bahkan petugas spa tersebut memuji kecantikan irene yang terlihat alami.

V tampak bosan, sesekali ia menguap karena menunggu irene. Setelah itu v melihat irene keluar dari ruangan spa tersebut.

'dia cantik dan berbeda' batin v.

"sekarang nyonya harus kami make over, tuan jika tuan ingin memilih baju untuk istri anda ada disebelah sana."

"hemm, aku akan kesana."kata v.

Irene sedang dimake over, v sedang mencari baju yang cocok untuk irene.
Setelah menemukanya v menyerahkan pada petugas tadi.

"pilihan yang tepat, selera anda benar-benar kelas atas, kalau begitu saya permisi, saya akan memakaikanya pada istri anda."

V menunggu lagi, entah sudah berapa step yang dijalankan irene. Bosan v menelpon sekertarisnya, ia bercanda dengan sekertarisnya tersebut.

"ehemm, maaf tuan, membuat anda menunggu lama."

V berdiri ia membalikan badanya, betapa terkejutnya ia melihat irene yang berada dihadapanya.

'cantik, kenapa denganku, kenapa aku memujinya, tidak ini semua hanya kepura-puraan belaka, aku tidak akan terjebak dengan cinta, karena aku tidak percaya pada cinta pandangan pertama' batin v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'cantik, kenapa denganku, kenapa aku memujinya, tidak ini semua hanya kepura-puraan belaka, aku tidak akan terjebak dengan cinta, karena aku tidak percaya pada cinta pandangan pertama' batin v.

'kenapa, dia menatapku seperti itu, apa aku tampak aneh dengan semua ini, apakah aku memang terlihat aneh dimatanya.' batin irene

ANSWERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang