Sehun POV
Jadwal sera noona hari ini telah selesai, walau hanya bertemu dengan sutradara namun itu cukup melelahkan karena aku dan noona saling berunding masalah naskah drama terbaru noona. Saat ini sehun sedang mengemudikan van mereka dan sera noona sedang terdiam di bangku belakang sambal melihat rintik hujan di luar jendela.
" sehuna, apa kamu pernah terluka? Sangat sangat terluka?" ucap sera noona walau tidak melepaskan pandangannya dari jendela
Sehun yang mendengar noona berbicara langsung melihat kearah kaca dalam mobil yang mengarah ke sera noona. Sehun meneliti apa yang dimaksud oleh noona itu dan sambil meneliti kenapa noona sangat berbeda dari biasanya. Dan yang didapat sepertinya sera noona sedang terluka dan orang yang akan ditemuinnya ini adalah pembuat luka tersebut. Karena noona menjadi aneh saat kita akan menuju restaurant untuk bertemu seseorang itu.
" maksud noona? Aku belum pernah mengalami kecelakaan" ucap sengaja sehun untuk berpura pura bodoh
" ani, maksudku hati? Apa kamu pernah merasakan sakit sangat sangat sakit?"
" pernah " ucap sehun
Noona yang mendengar ucapan sehun langsung melihat ke arah sehun yang berada di depannya. Dan sehun yang melihat noona memberikan respon yang penasaran mulai angkat bicara.
" hatiku selalu sakit dari dulu dan sampai sekarangpun tidak pernah sembuh" Ucap sehun dengan nada terluka
" wae? Apa aku boleh tau?" ucap sera noona penasaran
" sebelum aku jawab apa aku boleh tau kenapa hati noona sangat sakit?"
" sulit untuk dijelaskan" ucap sera noona sambal kembali menyenderkan diri ke bangku jok dan kembali melihat kearah jendela
" begitupun aku, noona " ucap sehun perlahan
Sera noona mendegar apa yang sehun ucapkan walau sehun mengucapkan secara perlahan. Tanpa sehun sadari sera noona tidak lagi melihat kearah jendela tapi terus melihat pundak sehun yang berada di hadapannya. Dan setelah itu tidak ada percakapan lagi diantara mereka.
----------
Mereka telah sampai di restaurant untuk bertemmu dengan seseorang yang sampai sekarang sehun tidak tau akan bertemu siapa. Sehun keluar dari mobil dan langsung menuju kearah pintu sera noona keluar. Sehun juga membawa payung yang untuk noona karena cuaca sedang gerimis.
Sera noona keluar dan berlindung di bawah paying yang sehun bawa menuju kedalam restaurant. Namun saat akan sampai di depan pintu masuk restaurant tiba tiba sera noona berhenti yang membuat akupun ikut terhenti langkahnya. Sehun melihat sera noona terus mengambil nafas dalam dalam tanpa bergerak didepan pintu..
" waeyo noona ? gwenchana? Apa lebih baik kita pulang saja?" ucap sehun khawatir
" ani, kita selesaikan hari ini?" ucap sera noona dengan percaya diri
" apa noona yakin?" ucap sehun
" iya aku yakin" ucap sera noona namun tidak beranjak dari tempat tersebut
" kalo noona yakin ayo kita masuk disini dingin, nanti noona sakit"
Sera noona yang mendengar kata kata sehun langsung melihat kearah wajah sehun yang berada tepat diatas wajahnya karena sehun yang mempunyai badan cukup tinggi. Saat melihat wajah sehun, sera noona seperti mendapatkan kepercayaan diri kembali dan langsung masuk kedalam restaurant diikuti sehun di belakangnya.
Mereka yang masuk langsung dihampiri pelayan restaurant. Karena ini merupakan restaurant jepang yang cukup terkenal jadi tempat disini kita makan di ruangan masing masing. Maka dari itu pelayang langsung menyambut kita saat kita baru masuk kedalam restaurant.
" selamat datang, apa ibu sudah memesan tempat?" tanya pelayang kepada sera noona
" aku ada janji dengan Oh Yun Ho" ucap noona
" ohh baiklah ikuti saya" ucap pelayan
" sehun teruslah disampingku walaupun didalam nanti " ucap noona sambal memegang tanganku
Sehun kaget saat noona memegang tanganya dan sehun bisa merasa berapa dinginnya tangan noona. Dan kitapun mengikuti pelayan tersebut yang akan mengantarkan kita untuk bertemu dengan Oh Yun Ho tersebut.
Langkah kita terhenti karena kita sampai diruangan yang pelayan itu maksud. Pelayan langsung membukakan pintu ruangan tersebut dan aku bisa langsung lihat ada dua orang didalam ruangan tersebut. Yang satu seorang wanita yang sudah sangat berumur mungkin sudah 70 tahun, dan ada juga seorang pria yang masih cukup muda mungkin umurnya tidak jauh dari noona, dan mungkin dia itu yang bernama Oh Yun Ho.
Sera noona sudah melihat mereka langsung masuk dan duduk di bangku yang ada dihadapan kedua orang itu. Sehun yang masih di depan pintu sempat bingung untuk masuk apa tidak karena dia merasa ini merupakan urusan pribadi noona dan dia tidak enak untuk ikut campur, namun tiba tiba aku mendengar suara noona.
" masuklah sehun" ucap noona tanpa melihat kaarahnya
Sehun yang tidak punya pilihan lagi masuk kedalam ruangan tersebut dan duduk disebelah noona karena memang tidak ada bangku lain lagi meja tersebut hanya disediakan untuk empat orang saja. Sehun yang sudah duduk bisa merasakan aura tidak enak di dalam dimana wanita tua melihat noona dengan tatapan mengitimidasi dan noona yang selalu menuduk.
" apa kabar sera?" ucap laki laki tersebut seperti memecahkan suasana didalam
" seperti yang kamu lihat " ucap noona sambal melihat kearah laki laki tersebut
Laki laki tersebut tersenyum karena noona akhirnya melihat kearahnya. Sehun bisa merasakan suasana mulai mencair karena laki laki tersebut.
" apa itu dia sera-ssi?" ucap wanita tua tersebut kearah sehun
" apa maksud anda ?" ucap noona sambal melihat kearah wanita tua tersebut
" tidak usah berpura pura bodoh kamu, siapa lagi kalau bukan anakmu!!" ucap wanita tua denga nada yang kasar
Sehun langsung melihat kearah mereka dengan wajah kaget.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Why You? !
FanfictionHidup sendiri di ibukota seoul ini bukan hal mudah menjadi anak yang terlantarkan dan di tinggalkan di panti asuhan dan bertahan hidup tanpa ada tempat berlindung. # Family # Sehun # Sad