Bagian 23

81 12 0
                                    

Sehun POV

Saat ini aku sudah di depan apartemenku. Aku berjalan dengan lemas dan pikiran yang sangat kacau. Tidak bukan hanya pikiran tapi juga hati yang sangat sakit.

'Bagaimana bisa seorang yang sudah aku anggap sebagai noonaku menjadi ommaku.' Ucapku dalam hati

Hal tersebut yang selalu aku renungkan selama perjalanan ke apartemenku.

Sampai di depan kamarku, aku mencoba untuk membuka kode pin pintu kamarku dengan tenaga yang tersisa.

Namun tiba-tiba hal yang mudah itu jadi sulit, tangan yang terus bergetar dengan pikiran yang kacau membuat aku bingung untuk mengingat password rumahku sendiri.

"Sehun-a?" Suara yang aku kenal tak jauh dariku

Aku berbalik secara perlahan ke arah suara itu dan melihat chanyeol hyung yang sedang berdiri dengan tas kerjanya.

Chanyeol hyung menghampiriku yang terlihat bingung itu. Dia terlihat khawatir dengan keadaanku saat ini.

"Ada apa? Kamu terlihat bingung" tanyanya khawatir

"Aa...aku ...tida..k bisa mengingat password rumah...ku hyu..ng" ucapku dengan lemas dan bingung

"Apa?! Gwenchana? Apa yang terjadi?" Tanyanya sambil berjalan cepat mendekat dan memegang tubuhku yang lemas ini

"Aku....aku..." ucapku bingung untuk memulai dari mana

"Lebih baik malam ini kamu tidur di rumah hyung saja. Ayo" ucapnya sambil menuntunku menuju rumahnya

Aku tidak menjawab dan juga tidak menolak. Aku mengikuti tubuhku yang di tuntun paska oleh chanyeol hyung.

Namun belum juga beberapa langkah dari tempat aku berdiri. Tiba-tiba tubuh ini kehilangan kekuatan dan pandangan yang menghitam. Yang aku rasakah hanyalah teriakan chanyeol hyung yang memanggil namanku.

"SEHUN-A!!!" teriak hyung

-------

Aku terbangun dan berada di tempat yang tidak asing namun sudah lama tidak aku datangi yaitu sekolah dasarku.

Aku melihat anak yang sangat aku kenal sedang berjalan melewatiku.

Melihatnya membuat aku, tiba-tiba mengikutinya.

Dia belajan dengan pelan dan juga kepala yang menunduk. Tidak lama kemudian ada sebuah bola yang mengenai kepalanya. Dia berhenti dan melihat ke arah anak yang melempar bola itu.

"Hey anak udik! Kemarikan bola itu!" Teriak anak yang melempar bola tadi secara sengaja itu.

Anak yang terkena bola itu hanya mengambil bola itu dan melemparkannnya ke arah mereka. Tanpa ada balasan amaran dia kembali berjalan masuk kedalam sekolah itu.

Saat di dalam kelas, anak itu kembali mendapatkan perlakuan tidak enak. Beberapa orang terlihat sedang mencorat-coret mejanya.

Namun saat anak malang itu datang semua mendadak membubarkan diri.

Dia duduk dan melihat tulisan teman-temannya di mejanya.

Aku juga melihat tulisan itu.

Kamu ini anak nakal!

Ommamu saja meninggalkanmu!!

Dasar udik!!

Hey cepatlah keluar dari kelas ini bau!!

Kamu itu bau!! Apa kamu tidak kebagian waktu mandi!! Haha

Namun anak itu tidak melakukan apapun setelah membaca itu. Dia hanya mengabaikannya dan mengeluarkan buku di tasnya.

-----

Tiba-tiba aku tertarik dan berada di tempat yang lain. Walaupun bingung namun aku tahu tempat apa ini. Tempat ini adalah SMA ku.

Aku berjalan kedalam sekolah dan melihat-lihat keadaan sekolah yang sudah lama tidak aku datangi. Namun tiba-tiba aku berhenti di sebuah toilet laki-laki.

Terdengar suara ribut di dalam sana. Aku masuk kedalam toilet dan menemukan anak yang aku sangat kenal tadi, namun dengan tubuh yang sudah lebih dewasa.

Dia terduduk, bukan tapi terpaksa sujud di depan seseorang. Dia sudah dalam keadaan yang basah kuyup dengan dua orang yang memegang tubuhnya agar tidak bisa berdiri.

'Cium sepatuku!'

Namun anak itu hanya dia tidak bergerak atau mengikuti perintah dari orang itu.

'Apa kamu tahu, beasiswamu bisa aku cabut dalam hitungan detik! jadi cepat cium sepatuku!'

Aku melihat kejadian itu lagi, atau bisa dibilang aku mengingat kejadian itu lagi.

Dimana aku mencium sepatu itu demi beasiswa.

Aku lihat semua tertawa dengan sangat senang melihatku mencium sepatu itu.

Hingga cahaya putih menyilaukan!

-----

Aku membuka mataku, aku ingat apa yang telah terjadi sebelum aku pingsan.

Aku juga tahu berada dimana aku saat ini Aku berada di apartemen chanyeol hyung.

Aku melihat ke sebelahku dimana ada chanyeol hyung yang sedang tertidur dibangku dengan tangan yang memegang handuk basah.

'Bagaimana kamu bisa memperbaiki semuanya, jika semua ingatan tanpamu itu terlalu menyakitkan untuk diingat!' ucapku dalam hati.

TBC


Maaf kalau aku lambat banget updatenya. 

kerjaan aku lagi numpuk banget, bahkan aku bisa kerja sampe jam 12 malem.

aku udah kepikiran mau update tapi tenaga aku yang sudah tidak sanggup.

aku akan coba untuk menyelesaikan satu-satu yah!

bahkan aku sudah ada ide cerita baru lagi hahah


ya sudah happy reading semuannya

jangan lupa like dan komen yah 

muaaah

Why You? !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang