Bagian 3

124 15 0
                                    


Sehun POV

Setelah meninggalkan chanyeol di dalam lift sehun langsung masuk ke bangku supir van yang sering dia bawa untuk menjemput sera noona. Van besar dan megah memang setara dengan ketenaran seorang kang sera.

Sebelum sampai di apartemen kang sera, sehun mampir dulu ke cafe untuk membeli pesanan yang diminta dari sera noona.

Tring....

" silahkan mau pesan apa??" Ucap pelayan wanita di depan mesin kasir
" es americano satu dan sandwich satu.. eh dua?" Ucap sehun bingung

' karena aku belum sarapan apa aku pesan juga yah?'

" ne??"
" aniyo,es americano satu dan sandwich satu saja"
" tunai atau card?"
"Card" ucap sehun sambil mengeluarkan kartu sari dompen dan memberikan kepada pelayan tersebut

Pelayan tersebut mengambil kartu di tangan sehun dan melakukan transakti pembayaran tersebut. Setelah selesai kartu di kembalikan dan pelayan tersebut langsung menyiapkan hidangan yang dipesan oleh sehun.

Sehun yang sudah mendapakan kartu menoleh kebelakang untuk mencari tempat duduk untuk menunggu. Saat melihat bangku kosong tersebut sehun langsung menuju ke arah bangku tersebut.

Sehun duduk dan melihat kearah luar jendela tepat di sebelah bangku tersebut. Pemandangan yang terlihat dari bangku tersebut hanyalah jalan trotoar dari jalan besar dengan banyak manusia yang berjalan dan beraktivitas disana.

Mata sehun mengitari semua pemandangan di depannya namun tiba tiba terdiam di satu tempat. Dia melihat seorang wanita muda sedang menengkan seorang anak kecil yang sedang menangis. Sepertinya anak kecil itu menangis karena keinginannya tidak di kabulkan oleh ommanya.

Melihat bagaimana wanita tersebut menggendong dan menghapus air mata anak tersebut membuat sehun merasa tidak adil. Semua kenangan masa masa kecil tiba tiba berputar di otak sehun. Dan satu yang sehun tau di hidupnya tidak pernah ada yang mengusap air matanya saat menangis.

" Ini pesannya tuan" ucap pelayan mengkagetkan sehun dengan kantong di tangannya
" oh ne, gamsahamida" ucap sehun sambil mengambil kantong tersebut

Pelayan itu tersenyum dan berbalik pergi.

' ini karena chanyeol hyung pikiranku jadi melow gini' umpat sehun

Sehun berdiri sambil memegang kantong di tangannya dan pergi keluar cafe tersebut menuju van yang di parkir tidak jauh dari sana.

---------

Sehun sampai di apartemen bosnya dan langsung masuk kedalam.

Walau apartemen ini 10 tingkat tapi sera noona tinggal di tingkat satu jadi tidak perlu repot naik lift seperti di rumahnya.

Sehun yang sampai langsung menekan bell yang ada di dekat pintu tersebut. Sehun memang tau pin nomer apartemen sera noona namun kalau bukan keadaan mendesak sehun selalu memencet bell karena nemurutnya tidak sopan.

Krett...

" lama banget sih!" Ucap sera noona
" mian noona tadi jalan sangat macet ada kecelakaan" ucap sehun dengan nada takut

' mudah mudahan sera noona percaya' harap sehun

" benarkah??" Ucap sera noona sambil pergi dari depan pintu tanpa menutupnya

Melihat sera noona hanya pergi dan membuka pintu berarti dia percaya.

'Huft.. untunglah kalo tidak pasti aku kena pecat gawat!' Ucap sehun sambil masuk kedalam .

Sehun masuk kedalam apartemen dan menghampiri sera noona yang sedang di makeup di depan cermin. Setelah berada di sebelah sera noona sehun langsung memberikan americano yang biasa noona minum di pagi hari.

"ini noona" ucap sehun
" hari ini ada jadwal apa?" Ucap sera noona sambil mengambil kopi yang sehun berikan
" hari ini cuman ada rapat dengan sutradara drama baru noona sudah itu noona free" ucao sehun
" ouhh" guman sera noona sambil meminum kopi tersebut
" ohh iya, sudah rapat nanti antarkan aku bertemu dengan seseorang dulu" ucap sera noona
" Nugu? " ucap sehun penasaran
" ada seseorang ... (ucap sera noona terhenti ) laki laki yang mengahancurkan hidupku" ucap sera noona perlahan diakhir
" ne?" Ucap sehun tidak mengerti
" ani, mana sandwich ku?" ucap sera noona mengalihkan pembicaraan

TBC

maaf aku updatenya lama.

sebenernya cerita udah selesai cuman karena aku lagi  skripsi jadi mau post gak ada waktu aja. 

tapi aku usahan buat terus banyakin karyanya 

makasih yah yang udah baca :) tolong di like dan follow yah

Why You? !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang