Sera POV
Setelah kejadian di rumah sakit itu, namaku menjadi trending dimana mana. Semua kebohongan yang aku simpan rapat rapat dari orang lain itu akhirnya diketahui oleh semua orang.
Walaupun begitu hatiku bukan tidak tenang karena karirku akan berakhir, Tapi aku lebih tidak tenang dengan keadaan sehun sekarang, Dia menghilang bahkan sampai tidak bisa dihubungi sama sekali.
Setelah melewati malam dengan tidak tidur, aku memutuskan untuk ke rumah sehun pagi-pagi sekali.
Sesampainya aku di rumah sehun aku terus menekan tombol bel itu. Aku mengetuk dengan brutal pintu itu, tanpa memikirkan bahwa aku dapat mengganggu tetangga lain di pagi hari ini.
"SEHUN! CEPAT BUKA PINTUNYA!"
"AKU TAU KAMU DIDALAM!"
"Sehun-a, mianhae. jadi buka pintunya yah?"
"YA! SEHUN!!"
Aku terus melakukan itu tanpa henti. Hingga tiba-tiba seseorang telah berdiri disebelah kananku.
Aku melihat ke arahnya dan melihat seorang pria muda dengan tangan yang penus dengan belanjaan seperti dia habis belanja.
"Apa anda tau sopan santun, ini pagi hari dimana orang masih banyak tertidur." ucapnya dengan nada yang ditahan untuk tidak meledak marah.
"Aku tidak ada urusan denganmu!" ucapku tidak peduli dan akan kembali mengetuk intu rumah sehun.
"Bagaimana saya tidak peduli jika anda sangat berisik di dekat rumah saja." ucapnya sambil menunjukan pintu rumah di sebelah rumah sehun
"Apa kamu tinggal disini?" tanyaku
"Kenapa saya harus menjawab pertanyaan anda?" jawabnya dengan tanya
"Kalau begitu anda kenal sehun kan? Apa dia di dalam? Ah..tidak tidak apa kamu tahu nomor password rumahnya?" tanyaku tanpa jeda
"Kenapa saya harus memberitahu anda?" kembali dijawab dengan pertanyaan lagi.
"Ah kamu pasti tahu, sehun kan. Ayolah bantu saya untuk membuka rumahnya." ucapku dengan memelas.
"Maaf, anda hanya orang asing bagi saya. Jadi saya tidak berhak membuka rumah sehun tanpa izin." ucapnya dengan tegas.
Dia mulai membuka pintu rumahnya dan akan masuk ke dalam rumahnya, Hingga aku menghentikan dia.
"Aku ibunya. aku berhak untuk meminta kamu membuka pintu rumah anakku sendiri."
"haha, aku ini sudah mengenal sehun dari lama. Dan aku sangat tau akan hal ini, bahwa sehun tidak memiliki ibu!" ucapnya hampir menutup pintu rumahnya
Namun aku tidak menyerah. Aku kembali menahan pintu itu dengan tanganku.
"Benar, aku adalah ibu yang baru dia termukan, Aku benar-benar khawatir dengan keadaan sehun, apakah kamu tidak bisa membantu?"
"Bisakah anda berhenti! Atau saya akan panggil satpam untuk mengusir anda!" ucapnya dengan marah
Akhirnya aku melepaskan tanganku dari pintunya. Aku tidak bisa memaksanya lagi setelah melihat dia begitu marah. Saat dia akan menutup pintu itu tiba-tiba aku mendengar suaranya lagi.
"Sehun tidak ada di rumahnya!" ucapnya sambil menutup pintu dengan keras.
Setelah orang tadi mengatakan itu, aku kembali melihat ke arah pintu rumah anakku itu. Aku mencari handphone ku dan kembali mencoba menghubunginya, Namun lagi-lagi yang aku dapat sehun sudah mematikan handphonenya.
"Kamu dimana nak?" ucapku pelan dengan sedih
Setelah mengetahui bahwa sehun tidak ada di rumahnya aku memutuskan untuk pergi dari sanah.
Chanyeol POV
Aku masih mematung di depan pintu yang baru saja tadi aku banting. Aku tahu dan sangat mengenal dengan siapa tadi aku berbicara. Dia adalah artis terkenal, wajahnya ada di mana-mana. Tidak mungkin aku tidak mengetahuinya.
Tidak hanya karena dia artis terkenal, aku juga pasti mengenalnya karena dia adalah artis yang selama ini sehun urus.
Namun mendengar semua yang dikatakannya tadi, jantungku seperti berhenti berdetak dan tidak percaya dengan apa yang dia ucapkan/
"Apa karena dia kamu sampai seperti ini sehun-a?' ucapku dengan pelan ke diri sendiri.
Aku berjalan masuk ke arah kamarku dan membuka kamar itu dengan pelan agar orang yang di dalamnya tidak terasa terganggu.
Aku mendekat ke arah sehun yang masih terlelap tidur dan mengelus kepalanya dengan pelan.
"Kenapa ini selalu terjadi kepadamu sehun-a."
"Bahkan beberapa hari yang lalu kamu baru bilang seperti memiliki seorang noona."
"Tapi ternyata dia bukan hanya sekedar noona, tapi dia adalah ibu kandungmu sehun-a." ucapku lirih dan pelan.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Why You? !
FanfictionHidup sendiri di ibukota seoul ini bukan hal mudah menjadi anak yang terlantarkan dan di tinggalkan di panti asuhan dan bertahan hidup tanpa ada tempat berlindung. # Family # Sehun # Sad