SERA POV
" karena aku bernasib sama sepertinya, AKU JUGA ANAK YANG DIBUANG KARENA KEEGOISAN ORANG SEPERTI KALIAN!!!" ucap sehun yang akhirnya berteriak karena kehilangan kesabaran.
Dia yang kaget dengan ucapan sehun hanya diam saat melihat sehun yang berjalan keluar rumahnya setelah mengucapkan perkataanya. Setelah itu dia mencari handphonenya dan menelepon seseorang.
" halo, bisakan aku minta infromasi tentang menagerku"
" baiklah terima kasih"
SEHUN POV
Sehun yang sedang mengemudikan mobilnya kembali memikirkan perkataanya tadi.
" pada akhirnya aku sendiri yang memberi tahunya"
Setelah cukup lama berkendara sehun sampai di suatu tempat yang sudah tidak asing lagi baginya. Dia turun dan berjalan ke arah pintu rumah itu. Sehun mengetuk pintu itu dan tidak lama kemudian pintu rumah dibuka dan memperlihatkan wanita tua yang membuka pintu itu.
" omma.." ucap sehun manja sambil memeluk ommanya
Omma sehun itu kaget dengan pelukan mendadak dan juga kedatangan sehun yang mendada itu.
" omo sehuna kenapa bisa disini tanpa mengabari omma"
" aku sangat rindu omma sangat"
Sehun terus memeluk ommanya tanpa mau melepasnya. Walau begitu ommanya itu tau sehun menangis dipelukannya. Walau sehun tidak megeluarkan suara tangisan yang keras dia bisa merasakan dan pelukannya yang erat itu. Ommanya tau sehun sedang mengalami masa yang sulit.
-----------------------------
Sehun dan ommanya duduk di meja makan yang cukup besar di rumah itu, dengan segelas teh dihadapan mereka.
" apa ada masalah sehun"
" tidak omma semua baik baik saja"
" jujur saja sayang omma tau semuanya"
" aku bertemu dengan seorang wanita yang melakukan hal yang sama seperti orang tua kandungku terhadapku"
" siapa itu"
" aku tidak bisa memberitahu omma"
" baiklah"
" aku sangat marah omma, dia sangat egois, dia mengatakan telah membuang anaknya tanpa merasa bersalah, rasanya hati ini seperti ditusuk dan juga perkatannya yang terus berdengung dikuping ini"
Omma sehun yang melihat anaknya tidak dalam keadaan baik mencoba memegang tangan sehun dan menggengam erat tangan itu. Sehun yang merasakan kehangatan tangannya itu berusaha tersenyum sambil menatap ommanya itu.
" sehuna kamu tau kan, walaupun kamu bukan anak yang aku lahirkan tapi aku ini ibumu. Jangan pernah samakan kamu dengan anak wanita itu, kami ini punya omma, omma disini buat kamu, omma akan menjadi orang yang mendengar keluh dan kesalmu, omma akan menjadi tempatmu berpulang, walau darah kita berbeda tapi hati kita sama, omma akan selalu merasa sakit melihat kamu sedih, omma akan senang melihat kamu senang, jadi kamu harus ingat ada omma disini"
Mendengar ucapan itu sehun kembali memeluk ommanya itu dengar erat
" mian omma, sarangheyo omma"
Omma sehun itu melepaskan pelukannya dan mencium kening dari sehun.
" dan terus kamu apakan wanita itu?"
" hehe, aku meninggalkannya dan tanpa sadar berteriak kepadanya"
" mwo? Heiss.., anak nakal!!!" ucap omma sehun sambil memukul ringat sehun
Sehun yang dipukul ommanya itu malah tertawa dan kembali memeluk ommanya dengan manja.
SERA POV
Sera yang saat ini di rumahnya kedatangan seorang tamu. Tamunya ini adalah seseorang yang tadi dia percaya untuk mencari informasi tentang sehun.
" jadi apa yang kamu dapat?"
" saya tidak tau noona mau informasi seperti apa, namun dia bersih tanpa ada catatan criminal"
" bagaimana dengan kehidupan pribadinya"
" dia termasuk anak yang pinta dari sekolah dasar hingga lulus kuliah dia selalu menggunakan beasiswa, namun yang aku dapat ternyata dia tidak memiliki orang tua"
" tidak memiliki orang tua?"
" iya dia besar di sebuah panti asuhan bernama sarang house. Yang saya tau kalau dia merupakan anak yang dibuang kedua orang tuannya. Dia ditemukan oleh seseorang dan di bawa ke panti asuhan tanpa tahu asal usulnya."
" terus?"
" dia merupakan anak panti yang hingga besar di panti itu, hanya dia anak yang tidak pernah di adobsi oleh seseorang. Menurut orang sekitar sulit mengadobsi anak yang tidak tau asal usulnya, mereka akan lebih memilih anak yang kehilangan kedua orang tuanya. Jadi menurut orang sekitar panti itu sehun cukup menjalani kehidupan yang berat walau dia merupakan anak baik, patuh dan sopan kepada mereka."
" apa ada infromasi lain?"
" dari umur 17 tahun dia mulai tinggal sendiri karena panti sudah tidak bisa membiyai diumur yang sudah tidak butuh wali, jadi hanya infromasi itu yang saya dapat noona"
" baiklah kalau begitu, terima kasih atas kerja kerasnya"
Sera noona memberikan sebuah amplop yang berisikan uang kepada laki laki itu. Setelah dapat uang di pergi dari ruangan tersebut dan meninggalkan sera noona di ruang tamu itu.
" apa seberat itu kehidupamu sehun?"
" dan apa maksudmu anakku mengalami kehidupan seberat kamu?"
" mianhae anakku" ucap sera sambil menutup mukanya dengan kedua tangannya.
TBC
jangan lupa like dan follow yah :) :) :)
happy reading
thank you :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Why You? !
FanfictionHidup sendiri di ibukota seoul ini bukan hal mudah menjadi anak yang terlantarkan dan di tinggalkan di panti asuhan dan bertahan hidup tanpa ada tempat berlindung. # Family # Sehun # Sad