SEHUN POV
Aku jatuh pingsan karena kecelakaan di lokasi syuting itu. Namun bukan aku yang terluka parah, seorang staff yang menyelamatkan aku yang terluka parah.
Aku yang shock karena kejadian itu begitu cepat ikut kehilangan kesadaran di bawa ke rumah sakit.
Namun aku hanya mendapatkan luka kecil di kaki dan tangan yang terkilir karena posisi saat aku terjatuh.
Saat aku sadar aku langsung menyelesaikan administrasi dan bersiap untuk pergi karena aku ingat, noona pasti khawatir di lokasi syuting kalau mendengar kabar ini.
Namun belum sampai di pintu keluar, aku banyak mendengar orang-orang membicarakan noona. Mereka bilang noona ada di sini dan membuat keributan di rumah sakit.
Aku sadar bahwa noona sudah mendengar kabarku dan pasti khawatir akan keadaanku makanya dia pasti mencariku saat ini.
Aku berlari ke UGD dan mencari Noona yang kemungkinan pasti datang kesini.
"Tunggu, maaf apa suster melihat sera-ssi?" ucapku menghentikan seorang suster yang sedang berjalan.
"Oh...sera-ssi tadi berjalan ke ruang ICU."
"ICU? oke, terima kasih." ucapku langsung berlari ke ruang ICU dimana Noona berada.
sambil berlari aku sambil berpikir.
'kenapa noona di ICU?' ucapku dalam hati
'ah..... jangan jangan noona salah orang lagi' ucapku dalam hati
Namun saat aku sampai disana banyak orang yang sedang berdiri berkumpul melihat ke seseorang didepan mereka. Aku juga mendengar teriakan seseorang yang aku kenal suaranya.
Aku berlari masuk di antara kumpulan orang itu untuk cepat-cepat melihat suara orang itu. Sampai saat di depan orang-orang aku melihat noona yang sedang menangis kencang.
Aku ingin menghampirinya, namun kakiku terhenti karena mendengar ucapan noona.
"Ottoke? Sehun-aaaa, maafkan omma, maafkan omma."
"Maafkan omma telah meninggalkanmu,maafkan omma......." ucap noona sambil menangis.
Mendengar ucapan noona dunia aku seperti runtuh dalam sekejap. Apa maksud Noona kenapa dia mengaku Ibuku. Kenapa dia mengakui aku sebagai anaknya di depan banyak orang ini.
"Apa maksud Noona? tanyaku tanpa sadar.
Aku melihat Noona yang berhenti menangis dan langsung melihat kearahku. Dia kaget melihatku.
"SEhuuun-a."
Namun yang aku mau bukan itu, tapi jawaban dari semua ucapan Noona yang aku dengar tadi.
"APA MAKSUD NOONA? OMMA?" Tanpa sadar aku berteriak ke Noona
"Sehun-a." Ucapnya sambil berjalan ke arahku.
Tubuhku membeku seperti tidak bisa bergerak. Namun tiba-tiba Noona berlari dan memeluk tubuhku sambil menangis. Dia melonggarkan pelukannya dan menjauhkan wajahnya agar bisa melihat wajahku.
"Apa kamu baik-baik saja? tidak terluka? syukurlah kamu baik-baik saja, tidak tidak terima kasih karena kamu baik-baik saja." ucap noona
Namun aku tidak menjawab semua pertanyaan Noona dan masih berdiri membeku dengan kejadian ini yang sangat tiba-tiba. Hingga aku mendengar ucapan itu lagi dari bibir Noona.
"Maafkan omma sehun-a." ucapnya saat memelukku.
Saat mendengar ucapan itu aku melepaskan pelukan itu secara paksa dan mundur satu langkah dari Noona.
"Apa maksud noona? disini banyak orang, tidak usah bercanda." ucapku bingung dengan tawa yang dipaksa karena berpikir noona bercanda.
"Tidak, aku bukan bercanda. Kamu adalah anakku sehun." ucap noona sambil maju satu langkah mendekat.
"Ha..ha Tidak lucu noona." sambil mundur menjauh dari noona
semakin noona maju mendekat, aku juga semakin menjauh dari noona. Hingga Noona mengambil langkah yang besar dan memegang Pipiku dengan kedua tanganya. Noona mendekatkan mukanya.
"Dengar, aku tidak ingin menyesal lagi. Aku akan katakan sekarang dan yang aku ucapkan ini kenyataan, Bahwa aku ini ibumu sehun-a."
Aku melepaskan tangan Noona yang berada di pipiku dengan Paksa. Aku kembali memundurkan langkahku. Tanpa sadar juga air mata telah jatuh dari mataku.
"Tidak mungkin....selama ini noona adalah noonaku BUKAN IBUKU." ucapku sambil berteriak.
"Maafkan aku sehun-a, aku tau aku adalah ibu yang buruk telah membuangmu di rumah itu. Aku menyesal." ucap noona dengan kepala menunduk
"kenapa?" ucapku tiba-tiba
"Hah?" ucapanku tadi membuat Noona mengangkat kepalanya.
"Bila kamu ibuku, Kenapa kau meninggalkanku?" tanyaku
"karena....karena.. karena saat itu aku masih terlalu muda. Aku tidak sanggup untuk menghidupimu, aku tidak punya uang dan sebuah perusahaan memberikanku kesempatan untuk menjadi aktris. Tapi aku tidak bisa membawamu, maafkan aku. Aku tau aku salah, tapi kita bisa perbaiki ini semua." ucap noona
"NOONA PIKIR MEMPERBAIKI INI SEMUA MUDAH!.....Bagaimana perasaanku saat kamu tinggal, saat harus sendiri bahkan saat tau noona yang sudah aku anggap keluarga adalah ibuku sendiri. APA MENURUT KAMU ITU BISA DIPERBAIKI!" ucapku sambil marah
Setelah mengucapkan itu aku berlari menjauh untuk cepat-cepat pergi dari rumah sakit itu.
"SEHUN-A TUNGGU!"
aku mendengar Noona yang memanggil dan berlari mengejarku. Namun saat ini Noona adalah orang yang tidak mau aku lihat.
Bukan tapi orang yang sangat aku benci.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Why You? !
FanfictionHidup sendiri di ibukota seoul ini bukan hal mudah menjadi anak yang terlantarkan dan di tinggalkan di panti asuhan dan bertahan hidup tanpa ada tempat berlindung. # Family # Sehun # Sad