SERA POV
" apa dengan membuang anak akan menyelesaikan masalah noona? Apa dengan meninggalkan benih yang kamu tanam akan menyelesaikan masalah tuan Yun Ho?, dan apa dengan mencarinya anak itu sekarang dapat menyelesaikan masalah nyonya?? Apa kalian tau bagaimana beratnya hidup anak tersebut? Apa kalian tau bagaimana nasib anak tersebut? Bagaimana... bagaimana.. hah...!!!" ucap sehun sambal terisak
Setelah mengatakan hal tersebut sehun langsung berdiri keluar dari ruangan tersebut dan meninggalkan aku.
" YA! OH SEHUN!!! Mau kemana?" ucap sera berteriak
' ada apa dengan dia? kenapa dia yang jadi marah? Apa aku salah bicara? Manager sialan seenaknya saja main tinggal' hati sera yang kaget dan terus berfikir dengan sikap sehun tadi
" apa maksud ini semua, lebih baik kita pulan yunho-ya? " tiba-tiba seseorang berucap didalam keheningan tersebut.
Aku melihat kearah wanita tua yang berucap itu, sungguh sudah tidak ada kata yang bisa terucap saat ini. Semua begitu membingungkan.
" sera-ya apa yang kamu ucapkan itu benar? " ucap tulus yunho
" buat apa aku berbohong" ucapku tegas
" HAH, dasar wanita murahan bisa bisanya membuang anakmu sendiri. Makanya Yunho-ya aku sudah bilang jangan pernah berhubungan dengan wanita yang bukan level kita!! Ayo kita pergi!!" ucap ibu yunho sambil menarik tangan Yunho untuk keluar dari restaurant itu.
Aku yang mendengar itu semakin tidak bisa berkata-kata. Benar yang dikatakan itu,
kemana hatiku selama ini?
Apa yang aku pikirkan saat itu?
Bagaiman nasib anak itu?
" maafkan aku adeul" ucapku sambil menangis sendirian dalam ruangan tersebut.
SEHUN POV
Setelah meninggalkan restaurant tersebut aku masuk kedalam van dan pergi dari tempat itu. Selama aku menyetir pulang semua otakku terisi penuh dengan pertanyaan.
' aku tidak habis pikir noona orang seperti itu' ucapku dalam hati sambil menghelangkan nafas berat dan mulai adanya tetesan air mata yang mulai jatuh
' apa semua orang dewasa selalu berfikir sempit seperti itu? Apa mereka tidak tau betapa sakitnya jadi anak tersebut? apa anak itu bernasib seperti aku? Dibully karena tinggal di panti asuhan, dihina karena anak yang dibuang tanpa tau asal usul yang jelas, disiksa karena manjadi bahan tawa mereka? kenapa harus dibuang? kalo memang tidak mau mengurusnya kenapa tidak dititipkan di panti asuhan secara resmi? Kenapa? Kenapa?' ucap sehun dalam hati sambil menangis deras.
"HAH!!!!!" teriak sehun sambil memukul stir mobil tersebut saat sudah sampai di basement apartmenenya.
Semua kenangan buruk selama ini yang dia tutupi seperti film yang berputar dalam otaknya. sehun terus menangis dengan menutup mukannya dengan tangan yang disimpan di stir mobil tersebut.
----
Sampai beberapa saat sampai tiba-tiba terdengar suara ketukatan dikaca mobil tersebut. sehun yang mendengar ketukan itu menaikan kepalanya untuk melihat siapa yang mengetuk kaca tersebut. Chanyeol wajah itulah yang terlihat secara samar oleh mata sehun.
" sehuna" ucap chanyeol dengan senyumnya yang hangat
Sehun yang melihat hal tersebut langsung menghapus air mata yang tersisa dan keluar dari mobil tersebut. saat sehun keluar tidak ada satu katapun yang dikeluarkan oleh chanyeol hyung. Dia hanya memegang tanganku dan menarik masuk kedalam lift.
Setelah beberapa saat dalam lift barulah chanyeol hyung mengucapkan sesuatu
" sehuna gimana kalo hari ini kita minum-minum? Hari ini aku lagi dapet bonus dari kantor" ucap chanyeol hyung sambil menunjukan kantong keresek yang dipengganya dengan bahagia
Sehun tidak menjawab hanya melihat kearah wajah chanyeol hyung, setelah itu melihat kearah tangan mereka yang masih berpenggangan tangan. Lebih tepatnya chanyeol hyung yang memegang erat tanganku. saat pintu lift terbuka akupun langsung memegang erat tangan itu seperti memberikan sebuah kepercayaan.
CHANYEOL POV
Aku yang baru turun dari mobil menuju ke lift melihat sehun yang masih dalam van yang dia selalu bawa itu. Saat aku akan menghampiri mobil tersebut aku bisa lihat dari kaca depan mobil tersebut, sehun dengan mata kosongnya tidak sadar aku didepan mobilnya dengan air mata yang tumpah secara deras itu. Setelah itu aku sadar sehun butuh sendiri dan aku pergi dari basement itu.
Tidak lama kemudian aku kembali lagi ke basemant dengan kantong keresek di tangan, yap aku baru dari supermarket membeli soju untuk minum bersama sehun nanti. Aku tau kalo sedang seperti itu sehun akan sulit tidur makanya aku beli soju untuk membuat dia mabuk dan mengistirahatkan pikirannya.
Aku masih lihat sehun menutup wajahnya dengan punggung yang naik turun menandakan dia masih menangis. aku berdiri di sebelah pintu mobil tersebut dan menunggu sampai sehun selesai meluapkan kesedihannya. Waktu berlalu dan aku lihat sehun mulai tenang walau masih dengan muka yang tertutup. Setelah itu aku mengetuk kaca tersebut agar sehun tau keberadaanku. Aku lihat dia mengangkat wajahnya dengan muka yang berantakan.
"sehuna" ucapku dengan tersenyum
Sehun yang melihatku langsung menghapus sisa air matanya dan juga keluar dari mobil. Tepat saat dia keluar aku langsung memengan tangannya dan menariknya masuk lift. Aku bisa lihat muka bingung sehun. Aku memang sengaja tidak mempertanyakan apapun biarlah sehun yang menceritakan sendiri saat dia ingin.
" sehuna gimana kalo hari ini kita minum-minum? Hari ini aku lagi dapet bonus dari kantor" ucapku sedikit berbohong sambil menunjukan kantong keresek yang aku pegang dengan tersenyum.
Sehun langsung melihat tepat ke mataku tanpa mengucapkan satu jawabanpun. Dan dia juga melihat tangan yang masih belum aku lepas dari tadi. Setelah pintu itu terbuka aku bisa merasakan sehun yang membalas penggangan tangan itu dengan erat.
' apapun yang terjadi aku akan menjagamu nae dongsaeng' ucap chanyeol dalam hati sambil tersenyum
TBC
seperti janji sebelumnya aku bakal lebih cepet update ceritanya karena akhirnya urusanku untuk lulus sudah beres. makasih banget yang udah baca cerita aku. kalo boleh sekali kali like dong heheh. tapi jangan lupa ikutin terus yang ceritanya :)
Thanks You
KAMU SEDANG MEMBACA
Why You? !
FanfictionHidup sendiri di ibukota seoul ini bukan hal mudah menjadi anak yang terlantarkan dan di tinggalkan di panti asuhan dan bertahan hidup tanpa ada tempat berlindung. # Family # Sehun # Sad