SEHUN POV
Sehun sampai di rumah artisnya itu. Namun walau sudah sampai sehun belum juga keluar dari mobilnya. Dia hanya duduk diam dan melihat ke arah rumah itu. Seperti mengumpulkan keberanian untuk bertemu dengan noonanya. Bukan mengumpulkan keberanian untuk dimarahi noonanya tapi keberanian hatinya yang siap meghadapi noonya itu. Pasti banyak pertanyaan yang akan di tanyakan noonanya saat nanti bertemu.
Setelah 15 menit sehun berdiam di mobil akhirnya sehun keluar dari mobil dan berjalan kearah rumah itu. Saat pintu ada di depannya sehun kembali menghembuskan nafas mendandakan dia siap melalui hari ini. Setelah itu sehun menekan bell tersebut.
TING TONG...
Tak lama kemudia dibukalah pintu rumah itu, dan benar seperti yang sehun duga noonanya lah yang membukakan pintu itu. Namun ada yang aneh dia tersenyum sangat lebar.
" oh kau sudah datang sehunan, masuk masuk"
Sehun masuk dan mengikuti noonanya kemana mereka akan pergi. Mereka berhenti tepat di ruang makan yang bisa sehun lihat banyak sekali makanan yang sudah disajikan di meja makan. Sehun melihat makanan itu selanjutnya sehun melihat noonya.
" ayo kita makan, aku sudah menyiapkan banyak makan, duduk duduk!!!" ucapnya sambil menarik bangku meja makan itu
Sehun yang bingung hanya menurut dan mulai duduk di bangku tersebut. Namun bukannya memulai makan sehun kembali mengitari pandangannya ke sekitar meja makan itu yang penuh dengan makanan.
" ah kamu pasti bingung, aku memang menyiapkan ini untukmu"
Mendengar noonya berucap sehun melihat kearah noonanya yang duduk didepannya.
" dalam rangka apa?"
" tidak dalam rangka apa apa, sebagai ucapan terima kasih? Ya karna kamu sudah bekerja keras"
Sehun terdiam
" ayo makan nanti keburu dingin"
Sehun akhirnya mulai memakan makanan itu setelah melihat noonanya menyantap makanan di depan mereka.
Setelah cukup kenyang mereka berdua berhenti makanan dan menciptakan keheningan canggung diantara mereka. walau dari makan tadi mereka hanya fokus kepada makanan. Namun sekarang rasa canggung benar benar terasa di antara mereka.
" ehm.... Sehunan, yah begini aku tidak marah tentang masalah kemarin, cuman sepertinya aku harus tetap tau alasanya, ya begitulah"
" aku tau noona akan menanyakan ini, dan aku juga mau meminta maaf karena meninggalkan noona bergitu saja, aku sudah melalaikan tanggung jawab aku menjaga noona"
" ahh bukan begitu, masalah kemarin gak apa apa, aku belum penah senyaman ini dengan manajer sebelumnya. Dan aku ingin kamu jangan sampai resign oke?"
" kontrakku masih cukup lama noona"
" walaupun kontrakmu habis aku ingin kamu tetap menjadi managerku"
" akan aku pertimbangkan noona"
" tapi... ehmmm" ucap noonanya yang bingung ingin mengatakan maksudnya
Sehun yang paham gerak gerik noonannya.
" sebenarnya aku marah dengan noona kemarin" ucap sehun mendadak
Noonanya yang mendengar itu hanya diam dan fokus medengarkan ucapan sehun.
" noona mengatakan semua itu tanpa rasa bersalah, noona mengatakan meninggalkan anakmu tanpa ada rasa sedih"
" aku kesal melihatnya, kenapa noona melakukan itu?' ucap sehun yang langsung menatap noonanya
" kamu tidak tau situasinya saat itu?"
" apa karena noona sedang menitih karir noona menelantarkan anak itu"
" sehuna"
" apa noona tau keadaan anak itu? Perasaanya? Hidupnya? Masa lalunya yang kelam?"
Sera noona hanya terdiam
" noona hanya melahirkannya tanpa ada yang tau noona mempunyai anak, dan itu sama sekali tidak mengaggu kehidupan noona sekarang bukan? Tapi apa noona tau kehidupan anak itu? Sebagai anak yang ditinggal, dibuang orang tuannya, di lecehkan masyarakat dengan status yang tidak jelas?"
" kamu gak ngerti sehun, mempunyai anak diluar nikah dengan laki laki yang pasti tidak mau bertanggung jawab, itu terlalu sulit. Dulu aku bukanlah yang sekarang bisa membeli sesuatu dengan mudah, makan aja cukup sulit bagaimana aku bisa merawat anak itu. Dan ke titik karirku ini sudah cukup sulit, dan akan semakin sulit kalau semua tau aku punya anak diluar nikah, cobalah lihat dari sisi aku sehuna"
Sehun diam dengan ucapan noonya itu. Sehun berpikir kalau ucapan noonya ada benarnya karena dia hanya lihat dari satu sisi. Tapi dia juga merasa ada keegoisan dalam ucapan itu yang membuat dia cukup kesal. Tanpa berbicara sehun berdiri dan menjauh dari meja makan itu.
Namun belum jauh dari meja makan sehun berhenti dan berucap tanpa membalikan badan melihat noonanya.
" hari ini noona tidak ada jadwal, aku akan jemput noona besok, dan aku akan mencoba melupakan percakapan hari ini dan kemarin, dan akan bersikap seperti bisa lagi, aku pergi noona"
" CUKUP!! KAMU ITU GAK TAU PERASAAN AKU SEBERNYA!!" ucap sera noona sambil berteriak dan berdiri dari kursinya.
" aku juga tidak ingin tau perasaan noona, seperti noona tidak mau tau perasaan anak itu" ucap sehun sambil membalikan badan melihat noonanya
" HUH!!! EMANG KAMU TAU PERASAAN ANAK ITU HAH?!!"
" Iya aku sangat tau"
" apa maksudnya?" ucap sera noona dengan bingung
" karena aku bernasib sama sepertinya, AKU JUGA ANAK YANG DIBUANG KARENA KEEGOISAN ORANG SEPERTI KALIAN!!!" ucap sehun yang akhirnya berteriak karena kehilangan kesabaran.
Sera noona yang kaget dengan ucapan sehun hanya diam saat melihat sehun yang berjalan keluar rumahnya setelah mengucapkan perkataanya.
TBC
makasih yang udah baca jangan lupa like dan follow yah, karena itu bener bener penyemangat buat penulis.
happy reading
thanks you :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Why You? !
FanfictionHidup sendiri di ibukota seoul ini bukan hal mudah menjadi anak yang terlantarkan dan di tinggalkan di panti asuhan dan bertahan hidup tanpa ada tempat berlindung. # Family # Sehun # Sad