Assalamu'alaikum ikhwah fillah.
🌸🌸🌸
________
“Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, melainkan Allah akan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik.” (HR. Waki’ dalam “Az-Zuhd” 2/68/2, Ahmad 5/363, Al-Qudho’i dalam “Musnad Asy-Syihab” 1135)
Syaikh Al-Albani berkata, "Sanad hadits ini shohih sesuai syarat Imam Muslim.
.Barangsiapa yang meninggalkan dorongan syahwatnya (hawa nafsunya), maka Allah Ta’ala akan ganti dengan rasa cinta kepada-Nya, manisnya beribadah hanya kepadaNya, bertaubat kepadaNya, yang itu semua mengalahkan berbagai kelezatan duniawi
Barangsiapa yang meninggalkan melihat hal-hal yang diharamkan Allah, maka Allah akan gantikan untuknya firasat yang kuat, cahaya yang bersinar di dalam hatinya dan ketentraman jiwa*. Barangsiapa yang meninggalkan sifat takabbur (sombong) dan senantiasa menghiasi dirinya dengan sifat tawadhu’, maka Allah beri kedudukan yg terpuji dan tinggikan derajatnya*. Barangsiapa yang meninggalkan lezatnya tidur di malam hari, dia bangkit untuk menunaikan shalat tahajjud karena Allah Azza wa Jalla, maka Allah akan gantikan untuknya kegembiraan, semangat dan kebahagiaan di pagi harinya*. Siapa yang meninggalkan sifat pelit, maka ia akan mulia di sisi manusia dan ia akan menjadi orang-orang yang beruntung*. Allah Ta’ala berfirman; “Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung*”
(QS. At Taghabun: 16)“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
(QS. Al-Baqarah : Ayat 216) .Allah Ta’ala berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu” (Qs. Muhammad: 33) .
Ia juga berfirman : “Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul, jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang” (Qs. At Taghabun: 12) .
Allah Ta’ala juga berfirman : “Jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. An Nisa: 59) .
____-___
🌸🌸🌸
Wassalamu'alikum ikhwah fillah.
KAMU SEDANG MEMBACA
mustashar qanuni
SpiritualKumpulan ilmu dan nasihat dari teman_teman hijrah. Sengaja aku kemas di sini untuk mengingatkan bahwa islam itu indah, tak ada perbedaan, saling berbagi dalam hal apapun, termasuk ilmu