Assalamu'alaikum ikhwah fillah.
┏━━━━━━━﷽ 🍃🌹🌹🍁ᶻⁱ
•┈┈┈┈┈┈┈•❁﷽❁•┈┈┈┈┈┈┈┈┈•Kezuhudan Nabi SAW
Ibn Majah telah menuturkan riwayat dari Ibn 'Abbas –radhiyallahu 'anhuma—dengan isnad yang sahih: Aku diberitahu 'Umar bin al-Khatthab –radhiyallahu 'anhu – seraya berkata: Aku pernah masuk ke rumah Rasulullah SAW. Saat itu baginda tengah berada di atas tikar sederhana. Aku pun duduk, ternyata di atasnya dilapis dengan sarung baginda, dan tidak ada alas yang lain, selain itu. Tikar itupun membekas di bagian lambung baginda. Ketika aku membawa gandum kira-kira satu Sha' (2,176 kg), dan di salah satu sudut kamar baginda terdapat kertas, ternyata hanya ada kulit tergantung. Maka, kedua mataku pun tak kuasa menahan air mata.
Nabi pun bertanya, "Apa yang membuatmu menangis, wahai Ibn al-Khatthab?"
'Umar menjawab, "Wahai Nabi Allah, bagaimana aku tidak tidak menangis, tikar ini telah membekas di lambung Tuan. Dan, almari Tuan ini, aku tidak melihat apapun di sini, kecuali apa yang bisa aku lihat. Sementara Kisra dan Kaisar bergelimang dengan buah-buahan dan sungai yang luas, padahal Tuan adalah Nabi Allah dan hamba pilihan-Nya, dan isi almari Tuan hanya seperti ini?"Nabi pun bersabda, "Wahai Ibn al-Khatthab, apakah Engkau tidak rela, jika kita mendapatkan akhirat, sementara mereka hanya mendapatkan dunia?" Baginda juga menyatakan, "Mereka itu kebaikannya disegerakan, dan semuanya itu dengan mudah hilang. Sementara kita adalah kaum, yang kebaikan kita ini telah diakhirkan di akhirat kita." Demikian sebagaimana dituturkan oleh al-Hakim dalam al-Mustadrak 'ala as-Shahihain.
Suatu ketika, seorang wanita Anshar masuk ke rumahku, kata 'Aisyah, lalu dia melihat tempat tidur Rasulullah SAW yaitu kain beludru yang terlipat. Wanita itu pun mengirimkan kepadaku tempat tidur yang terbuat dari kain wol. Tiba-tiba Rasulullah SAW masuk ke rumah, dan bertanya, "Ini apa, wahai 'Aisyah?" Aku pun menjawab, "Wahai Rasulullah, Fulanah dari kaum Anshar telah masuk ke rumah, setelah dia melihat tempat tidur Tuan, maka dia pun pergi, lalu mengirimiku ini." Nabi SAW bersabda, "Wahai 'Aisyah, kembalikan.. Demi Allah, kalau aku mau, Allah akan memberikan kepadaku gunung emas dan perak." Demikian dituturkan oleh al-Baihaqi, dalam as-Sunan al-Kubra-nya.
Bahkan suatu ketika, Malaikat Jibril pun datang menghampiri baginda, seraya menawarkan kepada baginda untuk menjadikan tanah Makkah menjadi emas bagi baginda SAW. Nabi nan agung itu pun menolaknya, seraya mengatakan kepada Jibril, "Cukuplah bagiku makanan sehari, dan lapar sehari." Begitulah sikap manusia agung itu.
Malah baginda pun memohon kepada Allah, "Ya Allah, hidupkanlah hamba-Mu ini sebagai orang miskin; wafatkanlah hamba-Mu ini sebagai orang miskin; bangkitkanlah hamba-Mu ini kelak juga bersama-sama orang miskin." Subhanallah, begitulah kezuhudan Nabi SAW. Meski baginda SAW bisa saja mendapatkan kenikmatan dunia dan seisinya, tetapi baginda SAW memilih tidak.[]
By: Copas rubrik 'cermin', Media Umat📚 📬 *ᎡᎬ ᏢϴՏͲ Curhat & Hijrah Akhwat*_ ✍🏻
•┈┈┈◎❅❀❦🌺🌻❤🌻🌺❦❀❅◎┈┈┈•Wassalamu'alikum ikhwah.
KAMU SEDANG MEMBACA
mustashar qanuni
EspiritualKumpulan ilmu dan nasihat dari teman_teman hijrah. Sengaja aku kemas di sini untuk mengingatkan bahwa islam itu indah, tak ada perbedaan, saling berbagi dalam hal apapun, termasuk ilmu