Saat ini Rosa sedang berada di sebuah caffe tepatnya ia menemani sang ayah untuk bertemu rekan kerjanya.
"Yah,mana sih client ayah?"tanya Rosa kesal pasalnya ia sudah menunggu cukup lama.
"Bentar,lagi di jalan mungkin"jawab ayah Rosa.
"Oca ke toilet dulu ya"pamit Rosa kepada ayahnya.
"Iya"jawab ayah Rosa.
Rosa pov
Huft...Rosa nampak menghela nafas sambil merapikan tatanan rambut yg sedikit berantakan.
Brayn pov
Males banget gue disuruh buat ikut bokap ketemu client nya,emang sih yg nantinya jadi penerus perusahaan megantara group itu ya dirinya tapi kan nanti.
"Huft..Brayn nampak menghela nafas.
"Brayn sudah belum"teriak mama Brayn daru bawah.
"Bentar ma"sahut Brayn sambil merapikan jas nya didepan cermin ia merapikan rambutnya yg sedikit kurang rapi.
Saat ini gue sedang duduk bersama client papa yg gue tau namanya om Winata setelah berkenalan tadi.
Saat gue sedang main iphon gue..gue denger suara seseorang yg gue kenal suara..Rosa ya suara itu seperti suara Rosa pacar gue setelah gue liat dia bener yg gue tebak dia memang Rosa cewek gue.Gue ngeliat dia dari atas sampai bawah gue terpesona sama penampilan dia malem ini cantik banget tapi gue sedikit kesal pasalnya ia memakai dress ketat satu jengkal di atas paha maksutnya apa sih apa dia mau ekspos tuh tubuhnya gue geram banget sampai dia sampai akhirnya dia liat gue...
****
"Ayah"ujar Rosa saat sampai di meja yg mereka pesan.
"Duduk sayang"sahut ayah Rosa sambil tersenyum kearah anaknya.
"Kenalin ini anak saya"ujar ayah Rosa lagi.
"Rosa"ujar Rosa sambil menjulurkan tangannya dan memberi senyum ramah.
Pandangan Rosa beralih ke seseorang yg sedang menatapnya ia nampak kaget melihat siapa yg ia lihat...Brayn..batin Rosa.
"Brayn"lirih Rosa.
"Oh,kalian sudah kenal ya"ujar papa Brayn.
"Engg..."ucapan Rosa terpotong dengan suara Brayn.
"Dia pacar aku pah"ujar Brayn sambil menunjukan senyum devilnya kearah Rosa yg nampak kaget dengan apa yg brayn ucapkan.
"Jadi Rosa ini pacar kamu?"tanya papa Brayn lagi.
"Iya pah kita baru jadian sebulan yg lalu"jawab Brayn dengan bangganya.
"Kamu kok gk bilang sih sayang sama ayah"ujar ayah Rosa.Tosa hanya menundukan kepalanya malu.
"Pah,om kita berdua ijin ya mau kencan"ujar Brayn meminta ijin kepada papah&ayah Rosa.
"Iya tapi nanti kembali lagi ya"sahut ayah Rosa.Brayn mengangguk sebagai jawabanyya.
"Ayo sa...yang"ujar Brayn dengan kekehanya.
Papah Brayn dan ayah Rosa yg melihat kelakuan anaknya pun hanya mampu menggelengkan kepalanya.
****
Brayn mengajak Rosa ketempat yg cukup privasi.Brayn hanya ingin berdua dengan Rosa yg notabenya pacarnya.
"Brayn lo apaan sih bilang kayak tadi"ujar Rosa sambil melepaskan tangannya yg di genggam Brayn.
"Lo malu jadi pacar gue"sahut Brayn ketus.
"Gue tuh belum siap kalo ayah tau kalo gue udah punya pacar"ujar Rosa tak kalah ketus.
Brayn memajukan badanya mendekati Rosa memegang kedua tangan Rosa.Rosa yg melihat Brayn mulai mendekatinya pun langsung mundur tapi belum sempat ia mundur tangan kekar Brayn lebih dulu menahan pinggangya membuat ia sulit melangkah menjauh karna bukannya menjauh ia malah ditarik lebih dekat oleh Brayn.
"Gue gk suka tubuh lo di ekspos buat semua orang"bisik Brayn di telinga Rosa sambil mengeratkan pelukannya.Brayn bisa merasakan tubuh Rosa yg menegang dengan keadaan mereka yg sangat intim tapi ia biarkan saja ia ingin memberi hukuman kepada Rosa yg sudah memakai pakaian seksi keluar rumah.
"Mak...sut..lo..apa sih"sahut Rosa sambil berusaha memberontak.
"Gue gk suka milik gue dilihat orang lain"bisik Brayn tepat di depan wajah Rosa.
Rosa yg sudah tak nyaman pun berusaha berontak memukuli dada Brayn tapi usahanya sia-sia tubuhnya yg kecil tak mampu melawan tubuh besar Brayn.Brayn pun akhirnya melepaskan pelukannya dan menatap Rosa intens.Rosa yg merasa pelukan Brayn di lepas pun ia langsung mundur tapi saat iaa berusaha mundur kakinya tersandung kakinya sendiri sehingga dia menubruk tubuh Brayn yg ada di depannya.Brayn yg kaget dengan tiba-tiba Rosa menubruk nya pun kehilangan keseimbangan ia malah menarik tangan Rosa dan mereka jatuh kelantai dengan keadaan Rosa berada di atas tubuh Brayn.Brayn yg sadar dengan keadaanya ia langsung melingkarkan tangan kanannya di pinggang Rosa sedangkan tangan yg satunya ia taruh di belakang kepala sebagai bantalannya.
Rosa membuka matanya saat ia merasakan tubuhnya tidak sakit saat jatuh saat ia membuka matanya ia baru sadar dengan posisi mereka ia yg berada di atas Brayn mendongak menatap Brayn.Ia pun buru-buru untuk bangun tapi pinggangnya di tahan oleh tangan kekar Brayn.
"Brayn lepas"ujar Rosa sambil berusaha bangun.
Brayn yg tk tega pun langsung melepaskan tanganya di pinggang Rosa dan membantu Rosa untuk bangun.Brayn melepaskan jasnya ia melilitkan jas nya di pinggang Rosa.
"Duduk sa"ujar Brayn sambil menuntun Rosa ke bangku.
Rosa pun segera duduk ia menundukan kepalanya takut ia merutuki kebodohonnya yg memakai pakaian seksi ini kenapa tadi gk pakai dress biasa aja sih.Brayn yg melihat Rosa menundukan kepalanya ia mengangkat dagu dan menatap Rosa intens.
"Maaf.."hanya satu kata yg bisa Rosa ucapkan.
"Huft..lain kali kalo keluar jangan pakai yg kek gitu,lo gk liat tadi om om girang pada natap lo dengan lapar,gue gk mau lo kenapa-kenapa"ujar Brayn lembut sambil mengelus pipi Rosa lembut.Rosa yg mendengar ucapan Brayn pun langsung mendongak menatap Brayn ia sudah tidak bisa menahan air matanya yg sudah siap untuk meluncur,Brayn yg melihat Rosa menangis pun kaget ia langsung menghampiri Rosa dan memeluknya.
"Hiks..hiks..ma..afin gue,gue gk tau"ujar Rosa dengan sesegukan.
"Shutt ia gk papa jangan nangis lagi"sahut Brayn sambil mengusap punggung Rosa.
Rosa pun sudah tenang karna tidak terdengar lagi isakan dari mulutnya.Brayn yg sudah merasa Rosa tenang pun melepaskan pelukannya dan menghapus sisa air mata dari mata Rosa dan mencium kedua kelopak matanya.Brayn yg melihat mata hazel itu sedih ia merasa sakit ia berjanji tak akan membuat mata hazel itu menangis dan sedih.
"Makan dulu yuk"ajak Brayn.
Mereka pun makan bersama dengan suasana romantis Rosa tidak tau kalo di caffe ini ada tempat privasinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETTER WITH YOU [COMPLETE]
RomanceSeseorang yg dulu menjadi musuhku kini menjadi separuh dari hidupku. ~Brayn megantara gupta