Setelah kejadian kemarin Rosa selalu menghindar jika ia melihat Brayn sedangkan Brayn ia selalu mencari Rosa ia ingun menjelaskan semuanya kepada Rosa.Saat Brayn sedang di lapangan bersama teman-temanya ia melihat Rosa sedang berjalan ke arah perpus ia pun langsung mengejar dan menarik tangan Rosa pelan.
"Sa tunggu gue mau ngomong"
"Gue gk bisa ada urusan"
"Bentar aja Sa gue mau jelasin semuanya,gue minta maaf sama lo gk seharusnya gue lakuin semua ini sama lo gue nyesel tapi asal lo tau gue bener-bener cinta sama Sa"
Rosa nampak tertawa miring mendengar penjelasan Brayn ia menghentakkan tangan Brayn yg menggenggam tangannya."Lo bilang nyesel? gk salah tuh lo ngaca dong dan apa lo bilang cinta? tau apa lo tentang cinta,semua yang pernah lo bilang ke gue itu bulshit".
"Gue gak bohong gue cinta sama lo,saat di pantai itu gue serius bilang sama lo".
"Asal lo tau gue udah anggap itu semua gak pernah terjadi dan gue anggap semua yang lo omongin itu cuma omong kosong,BULSHIT!"
Setelah mengatakan itu Rosa langsung meninggalkan Brayn ia sudah kecewa sama Brayn kepercayaan nya dengan Brayn sudah menguap begitu saja yang ada sekarang ia menganggap Brayn cuma pembohong.
Author pov
Sudah seminggu ini hubungan Rosa dengan Brayn renggang dan sudah seminggu ini Rosa terlihat murung dan tidak bersemangat.
Saat ini Rosa sedang berada di taman belakang sekolah ia terlihat melamun bahkan buku yang ia bawa hanya sebagai pajangan saja karna kenyataannya ia sama sekali tidak fokus dengan novel yg ia bawa.
Tiba-tiba saja seseorang menepuk bahu Rosa menyadarkan Rosa dari lamunannya.
"Ngelamun aja lo"ujar Dani.
"Enggak kok"sahut Rosa.
"Lo masih marah sama Brayn?"tanya Dani.
"Mana ada cewek yang mau di bohongi gue gk marah sama Brayn gue kecewa kalo marah udah bisa hilang setelah di lampiaskan sedangkan kecewa sulit untuk di lupakan"jawab Rosa.
"Gue tau Brayn salah tapi apa lo gk mau mendengar penjelasan Brayn"ujar Dani.
"Semua bagi gue udah jelas,Brayn cuma manfaatin gue doang buat nebus rasa bersalahnya sama Luna cuma gara-gara wajah kita mirip bagi gue gk adil kenapa harus gue bahkan gue aja gk tau siapa Luna"sahut Rosa.
"Tapi Sa yang gue lihat dari tatapan mata Brayn dia bener cinta sama lo,kemarin gue tanya sama dia waktu di rooftop itu cuma buat mastiin perasaannya tapi dia bilang masih bingung dia belum sadar kalau sebenarnya dia cinta sama lo gue yakin itu Sa,gue harap lo bisa ngertiin Brayn".ujar Dani.
"Lo bilang ngertiin apa selama ini dia ngertiin gue apa dia mikirin perasaan gue gk kan"sahut Rosa.
"Gue tau lo kecewa sama Brayn tapi apa gak ada kesempatan buat Brayn"ujar Dani.
"Gue gk tau"sahut Rosa.
"Gue gk maksa lo buat ngasih kesempatan buat Brayn tapi gue harap lo gk pernah nyesel di akhir dan gue cuma mau bilang Brayn itu cinta dan sayang sama lo"ujar Dani sambil menepuk bahu Rosa pelan setelah itu ia langsung pergi meninggalkan Rosa sendiri di taman.Rosa hanya menatap punggung Dani yang kian menjauh.
*****
"Apa gue terlau egois tapi gue kecewa sama Brayn gue belum bisa memaafkan Brayn"Batin Rosa.
Setelah berbicara dengan Dani tadi siang Rosa sedikit bingung apa maksut ucapan Dani dan kenapa Dani berbicara seperti itu.Tiba-tiba saja suara ketukan pintu menuadarkan Rosa dari lamunannya.
Tok...tok..
"Masuk gk di kunci"sahut Rosa.
"Non ada temennya non Rosa di bawah"ujar bi Minah.
"Siapa bi?"tanya Rosa.
"Gk tau non lebih baik non langsung turun aja"jawab bi Minah.
"Yaudah makasih ya bi"ujar Rosa.Bi Minah pun hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawabannya.
####
Setelah ia sampai di ruang tamu Rosa terlihat kaget melihat Brayn sedang duduk di sofa ruang tamunya.
"Brayn"
Brayn yang mendengar suara Rosa pun langsung mendongakkan kepalanya melihat Rosa.
"Lo ngapain kesini?"
"Gue mau bicara sama lo Sa"
"Lebih baik lo pulang"
"Sebentar aja Sa,gue mau jelasin semuanya sama lo"
"Oke 5 menit"
Brayn pun tersenyum mendengar ucapan Rosa meskipun cuma sebentar ia merasa senang karna Rosa mau mendengarkan penjelasannya.
"Gue kesini mau bilang sama lo bahwa gue benar-banar mencintai lo,gue sayang sama lo, gue tulus cinta sama lo mungkin sekarang lo udah tidak percaya sama gue tapi asal lo tahu gue mencintai lo lebih dari yang lo bayangkan gue minta maaf sama lo atas tindakan gue selama ini gue minta sama lo beri gue kesempatan sekali lagi sama lo"
"Gue gk bisa maaf gue mau kita sudahi saja hubungan kita Bray percuma kita menjalin hubungan jika ujungnya menyakiti "
"Kenapa Sa? Bukannya kita saling mencintai kenapa lo memutuskan hubungan kita"
"Setau gue cinta itu membiarkan orang yang di cintai bahagia meskipun bukan dia yang dapat membahagiakan"
"Jad..di maksut lo,lo bahagia tanpa gue?"
Rosa mengangguk sebagai jawabannya tapi lain dengan hatinya..hatinya berteriak tidak saat ia menganggukkan kepalanya.
Brayn membelakkan matanya melihat Rosa menganggukkan kepalanya saat menjawab pertanyaan nya ia nampak memejamkan matanya menahan rasa sesak di hatinya.Brayn menggenggam tangan Rosa dengan erat dan mengecup nya lembut.
"Jika memang lo lebih bahagia tanpa gue,gue siap pergi dari kehidupan lo meskipun itu berat.Maaf gk seharusnya gue bawa lo masuk di kehidupan gue gk seharusnya gue nyakitin lo maafin gue Sa.Seharusnya gue beri kebahagiaan buat lo Sa bukan kesedihan,gue bakal pergi dari kehidupan lo dan satu lagi yang harus lo inget gue cinta sama lo sekarang dan selamanya"setelah mengatakan itu Brayn mrngecup lembut tangan Rosa yg ada di genggamannya bahkan Brayn sempat menitikan air mata saat mencium tangan Rosa.Setelah mencium tangan Rosa Brayn mencium kening Rosa lembut setelah itu ia pergi tapi sebelum ia pergi ia bilang"I love you" sambil mengelus pipi Rosa lembut dan setelah itu Brayn pergi meninggalkan Rosa membiarkan Rosa bahagia meskipun tanpa dia.
Setelah kepergian Brayn tangis Rosa pecah ia merasa menyesal telah mengatakan itu semua kepada Brayn.
"Hiks...hiks..I love you too"
Rosa langsung pergi ke kamarnya ia langsung membanting tubuhnya di kasur tangis Rosa semakin pecah ia tidak mau kehilangan Brayn ia cinta sama Brayn tapi saat ini ke egoisan Rosa mengalahkan Rosa dari cintanya untuk Brayn.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETTER WITH YOU [COMPLETE]
RomanceSeseorang yg dulu menjadi musuhku kini menjadi separuh dari hidupku. ~Brayn megantara gupta