Mereka makan siang di cafe dengan penuh canda tawa bahkan tak jarang terlihat senyum manis Rosa sering kali terlihat setelah beberapa tahun senyum itu menghilang.
"Apa kamu udah punya kekasih sekarang?"tanya Brayn.
"Bagaimana aku bisa punya kekasih sedangkan hati aku di kunci sama kamu"jawab Rosa.
"Syukurlah aku pikir kamu udah melupakan aku"ujar Brayn.
"Aku tidak mungkin melupakan kamu,asal kamu tahu cinta aku ke kamu semakin hari semakin besar meskipun tidak ada komunikasi di antara kita tapi hati aku yakin kamu akan kembali dengan cinta yg sama atau bahkan lebih besar"sahut Rosa.
"Aku cinta sama kamu untuk sekarang dan selamanya bahkan saat aku ke Amerika aku membawa cinta yg begitu besar buat kamu"ujar Brayn sambil mengelus pipi Rosa dengan lembut sedangkan Rosa ia tersenyum dan menggenggam tangan Brayn yang ada di pipinya dan mencium tangan Brayn lembut.
Setelah selesai makan siang Brayn mengantarkan Rosa untuk kembali ke kantornya.
"Terima kasih sudah mengantarkan"ucap Rosa sebelum keluar dari mobil Brayn.
"Iya"jawab Brayn.
"Mau mampir sebentar?"tanya Rosa.
"Tidak aku tau kamu sibuk,lain waktu aja"jawab Brayn.
"Baiklah"ujar Rosa sambil tersenyum.Saat ia hendak membuka pintu Brayn menarik lengan Rosa sehingga Rosa jatuh di dalam dekapan Brayn,belum sempat Rosa protes Brayn terlebih dulu berbicara padanya.
"Apa setelah beberapa tahun kita tidak bertemu tidak ada pelukan selamat datang,hmm"ujar Brayn sambil memeluk erat Rosa.Rosa hanya mampu tersenyum mendengar perkataan Brayn lantas ia membalas pelukan Brayn dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang Brayn Rosa menghirup dalam-dalam parfum yang Brayn kenakan nampak menyeruak di hidung Rosa.
"Bray aku kangen banget sama kamu"ucap Rosa sambil mengeratkan pelukannya.
"Aku juga"sahut Brayn sambil melepaskan pelukannya namun di tahan oleh Rosa.
"Kok di lepas kan aku kangen"ujar Rosa sambil mengerucutkan bibirnya.
"Aku tau kamu masih banyak urusan,dan apa kamu mau karyawan kamu berpikir aneh-aneh tentang kamu"sahut Brayn berusaha memberi penjelasan.
"Aneh-aneh gimana sih maksut kamu"ujar Rosa sambil melepaskan pelukannya.
"Kan dari tadi mobil aku udah berhenti kamunya gk turun-turun entar di kira lagi ngapa-ngapain lagi"sahut Brayn.
"Ih kan tadi kamu juga yang nahan aku"ujar Rosa.
"Iya maaf"sahut Brayn.
"Yaudah aku turun ya,kamu hati-hati nanti"ujar Rosa sambil membuka pintu mobil Brayn tapi sebelum ia turun ia membalikkan badannya dan mengecup pipi Brayn sekilas setelah itu dia langsung buru-bru turun sambil menahan rona merah di wajahnya karna sudah lancang mencium pipi Brayn.
Brayn pov
Brayn terlihat tercengang setelah apa yg dilakukan Rosa ia memegang pipinya yg baru saja di kecup Rosa sekilas ia tersenyum sambil memandang Rosa yang telah menghilang di balik gedung mencakar langit tersebut.Brayn pun akhirnya memutuskan untuk meninggalkan kantor Rosa melesat ke kantornya karna ia juga masih banyak pekerjaan.
****
Rosa pov
Rosa masuk ke kantornya dengan senyum merekah di bibirnya bahkan karyawannya sempat di buat bingung dengan perubahan sikap Rosa biasanya Rosa jarang sekali tersenyum tapi tidak untuk saat ini Rosa tersenyum lebar saat ia kembali ke kantor.
"Kesambet apa lo senyum-senyum"ujar Nita saat mereka berpapasan di koridor kantor.
"Aaaa Nita gue seneng banget"sahut Rosa sambil nemeluk Nita.
"Uhuk..uhuk lo mau bunuh gue"ujar Nita karna Rosa memeluknya sangat erat sampai-sampai ia sulit bernafas.
"Hehehe maaf soalnya gue lagi seneng banget"sahut Rosa.
"Seneng kenapa cerita dong"ujar Nita penasaran pasalnya setelah beberapa tahun terakhir ini Rosa jarang sekali terlihat bahagia tapi sekarang ia melihat Rosa sangat bahagia tentu saja itu nembuat Nita penasaran apa yg bisa membuat sahabatnya ini sampai tersenyum lebar seperti ini.
"Brayn Nit,Brayn udah kembali tadi gue ketemu sama dia"sahut Rosa.
"Brayn"ujar Nita sambil mengerutkan dahinya.
"Brayn mantan lo itu"sambung Nita.
"Ish bukan mantan juga kali Nit"ujar Rosa.
"Hehehe maaf intinya Brayn megantara gupta kan"sahut Nita.
"Iya"jawab Rosa.
"Gimana cerita nya kok bisa ketemu"ujar Nita.
Rosa pun akhirnya menceritakan semua kepada Nita tentang bagaimana ia bisa bertemu Brayn.
--II--
Saat ini Brayn sedang berada di kamarnya ia sedang memikirkan bagaimana cara untuk melamar Rosa,Brayn sudah yakin bahwa Rosa memang di takdirkan untuknya ia berniat untuk melamar Rosa dan menjadikan istrinya dan juga ibu untuk anak-anak nya kelak.Tiba-tiba saja suara ketukan pintu menyadarkan Brayn.
Tok..tok
"Masuk gk di kunci"sahut Brayn dari dalam.
"Mama"ujar Brayn saat mama nya masuk. (Sekedar informasi setelah kepergian mamanya, papa brayn akhirnya memutuskan untuk menikah lagi dengan Winda, mama tiri brayn saat ini. Winda sangat menyayangi Brayn seperti anak kandungnya sendiri)
"Mama mau bicara sama kamu sayang"sahut mama Brayn.
"Bicara apa ma?"tanya Brayn.
"Hmm..apa kamu sudah menemukan wanita yang cocok untuk kamu jadikan istri mama sudah kepingin cucu"jawab mama Brayn.
"Mama apaan sih ngebet banget deh"ujar Brayn.
"Mama kan kepengen kayak temen-temen mama udah pada gendong cucu terus mama kapan?"sahut mama Brayn.
"Mama gk usah khawatir sebentar lagi kok ma"ujar Brayn.
"Kamu udah punya calon?"tanya sang mama.
"Iya ma bahkan udah dari dulu"jawab Brayn.
"Kamu kok gk pernah cerita ke mama juga gk di kenalkan ke mama"ujar sang mama.
"Kan suprise ma nanti aku kasih tau kok"sahut Brayn.
"Iyadeh terserah kamu mama nurut aja tapi janji ya kamu harus cepet-cepet lamar dia terus kamu nikahin dia"ujar mama Brayn dengan semangat.
"Iya mama"sahut Brayn gemas sendiri dengan mamanya.
Udah mau ending nih cerita BWY,dan jangan lupa baca cerita aku lagi yang satu Cold Perfect Best Friend.nanti bakal ada lagi cerita kelanjutan Cold perfect Best Friend aku udah ada ide lagi semoga cerita aku bisa menghibut kalian.Aku ucapkan banyak terima kasih yang udah baca cerita aku.
Love you
@popy_mlr
KAMU SEDANG MEMBACA
BETTER WITH YOU [COMPLETE]
RomanceSeseorang yg dulu menjadi musuhku kini menjadi separuh dari hidupku. ~Brayn megantara gupta