oo Ch 16 oo Setan

451 48 20
                                    

"CAMP PUNCAK KADERISASI TEKNIK SIPIL 2017 INSTITUT TEKNOLOGI CAKRAWALA RESMI DITUTUP!" Teriak Wontak menutup seluruh kegiatan dengan resmi. Semua bersorak dan bertepuk tangan. Seluruh angkatan Jina perlahan mengenakan ransel mereka dan bejalan turun menuju gerbang utama tempat garnisun mereka menunggu. Acara makan bersama tadi pun sukses besar, dan semua merasa puas atas masakan angkatan Jina. Mereka bahkan memainkan game antara Maba VS Panitia untuk menentukan siapa yang akan mencuci semua barang yang mereka gunakan selama memasak dan makan. Setelah menang 2:1 dalam 3 game yakni batu gunting kertas, hand push, dan sense game angkatan Jina terbebas dari urusan cuci mencuci dan panitia lah yang akhirnya bertugas mencuci semuanya. 

Perjalanan kembali ke Jakarta sangatlah sunyi, kontras dengan keadaan ketika mereka bengkat dengan penuh semangat. Seluruh angkatan Jina langsung tertidur pulas selama di pejalanan. Kali itu Jina duduk diantara Jihoon dan Jaehwan sedangkan Chungha duduk diantara Woojin dan Donghan. Jina, Jihoon, Jaehwan dan Woojin masih terjaga dan menikmati perjalanan pulang dalam diam. Chungha sudah tertidur sejak tadi. Ketika masih menikmati perjalanan pulang dalam diam, Woojin tiba tiba melotot dan badannya sedikit kaku. Kepala Chungha yang sedang tertidur mendarat di bahunya. Woojin langsung reflek melihat ke arah Jaehwan karena takut temannya salah paham. Baru Jina, Chungha, dan Jaehwan yang tau mengenai perasaan Chungha. Jadi Woojin masih menganggap kalo Jaehwan masih mendekati Chungha.

Jaehwan hanya tertawa kecil dan mengisyaratkan kalau dia tidak masalah dengan Chungha yang tertidur di bahu Woojin. Woojin lalu merasa rileks dan melihat ke arah jalanan lagi. Jihoon melihat ke arah Jina. Bahkan sebelum pulang tadi Jina masih saja jutek dengannya, Jina yang sedang asik melihat ke jalanan tidak menyadari kalau Jihoon sedang memperhatikannya. Mata coklat Jina yang terkena tembusan sinar matahari dari celah jendela kecil garnisun mereka membuat Jina nampak begitu cantik sore itu. Rambut Jina yang sekarang sudah panjang melebihi bahunya jatuh tergerai dengan indah. Jihoon masih memperhatikan Jina dalam diam. Jina mengalihkan pandangannya dari jalanan etika Ia merasakan sesuatu di bahunya. Jaehwan tertidur pulas sembari menyenderkan kepalanya di bahu Jina. Jina melihat ke arah Jaehwan sesaat dan kembali melihat ke seluruh teman temannya. Seluruh teman temannya tertidur pulas. Woojin sekarang juga sudah tertidur lelap dengan posisi tegap. Ajaib memang tapi Woojin bisa tertidur dalam posisi duduk tegap.

"Tidur Na" ucap Jihoon. Jina melihat ke arah Jihoon yang masih terjaga. 

"Lo tidur, kata KSR kemaren kan lo harus banyak istirahat" jawab Jina. Masih ada nada jutek dalam suaranya. Jihoon menghela nafas.

"Kan gue udah sehat sih, seharian juga gue cuma istirahat di pos kesehatan. Masak pun gue ga boleh bantuin sama sekali kan" ujar Jihoon dengan muka memelas.

"Ah lo mah bilang ngga papa ntar tumbang lagi. Udah istirhat aja jangan bandel" ucap Jina. Jihoon menghela nafas lagi pasrah. 

Pukul 8 malam tepat angkatan Jina sampai kebali di balai sanggar tempat mereka berkumpul di awal. Semua teman teman Jina langsung turun dari garnisun dengan bahagia namun wajah yang sangat lelah. Jihoon, Jaehwan, Jina, Chungha, dan Woojin menunggu di parkiran balai untuk mengabsen teman temannya dan memastikan mereka semua ada tumpangan untuk pulang. Jina sedang duduk sambil menunggu teman temannya ketika Ia melihat mobil CRV hitam masuk ke dalam area parkir balai. B 908 HMH, mobil yang sangat tidak asing lagi untuk Jina. Sesosok laki laki turun dari mobil tersebut dengan senyum yang lebar. Dia juge membawa satu tas plastik yang sepertinya berisi minuman dan snack. Laki laki itu berjalan kearah Jina dan teman temannya.

"Wah Kak Minhyun, padahal ga usah repot repot Kak" ujar Jaehwan sambil menyabut tas plastik dari tangan Minhyun.

"Lo mah kalo makanan aja gercep" cibir Minhyun. Yang lain hanya tertawa, Minhyun menghampiri Jina dan duduk di sebelahnya.

Her BackpackWhere stories live. Discover now