"KALIAN ITU UDAH HAMPIR SETAHUN DI SIPIL MASA MASIH BELUM PAHAM JUGA?! KALIAN UDAH BERAPA BULAN MASIH BELOM BISA MIKIR KAYA GINI!!" Bentak Wontak pemimpin forum sesi puncak malam itu. Setelah sesi bada ashar selesai dan mereka diberi break dari waktu maghrib sampai selesai isya, mereka kembali diberikan forum sesi puncak untuk malam itu. Kali ini mereka tidak dibagi menjadi kelompok kecil lagi,mereka diberikan sesi dalam bentuk komunal. Pressing level yang diberikan pun adalah level pressing paling tinggi. Yang mana berarti jumlah IC hampi menyetarai jumlah maba, dan mereka diperbolehkan berteriak atau memberntak ke maba dalam jarak dekat, Mereka juga di perbolehkan berada dalam radius sangat dekat dengan maba perseorangan asalkan tidak melakukan kontak fisik.
"WOY JAWAB BANGSAT PADA DIEM AJA!!" Sahut Yongbin ikut membentak. Suara IC lainnya yang masuk dalam barisan maba pun tak kalah keras. Malam itu mereka forum dalam keadaan sedikut germisi, membuat cuaca jauh lebih dingin dari biasanya. OC sudah menginstruksikan mereka menggunakan jaket dan jas hujan sebelum forum di mulai. Sudah 2 jam lebih mereka di sesi seperti ini. Pertanyaan yang diberikan lebih susah dari pada forum forum sebelumnya, belum lagi keadaan yang benar benar ricuh. OC kesehatan mulai masuk kedalam barisan menggunakan masker untuk mengecek keadaan maba. Jina sendiri sedang dikepung oleh 2 senior perempuan dan 1 senior laki laki. Mereka sudah berdiri mengelilingi Jina sejak 20 menit yang lalu.
"KENAPA GA BISA JAWAB? KEDINGINAN LO PADA?? PUSH UP GIH KALO DINGIN BIAR ANGET. LO YANG DI DEPAN YANG TADI SALAH JAWAB PUSH UP 100 KALI" perintah Wontak kepada Woojin. Woojin tidak menurti perkataan Wontak dan hanya diam di tempat. Mereka sudah diajarkan mengenai Hakikat manusia, hakikat hukuman, dan hakikat penindasan. Dan menurut Woojin dalam keadaan seperti ini diberikan tugas untuk push up adalah termasuk salah satu bentuk penindasan, karena hukuman tersebut tidak masuk akal. Maka dari itu dia hanya diam dan tidak menuruti perkataan Wontak.
Keadaan semakin memanas ketika banya IC mulai mengerubungin Woojin yang menolak untuk push up. Mereka memberikan pressing personal kepada Woojin agar dia menyerah dan push up. Hal ini sengaja dilakukan untuk mengetes seberapa kuat maba dalam keadaan tertekan. Jika maba dilihat sangat kuat maka IC akan mencari mangsa lain.
"LO NGAPAIN BANGSAT DIEM AJA PUSH UP"
"LO DENGER KAGA SIH"
"HEH PUSH UP"
"PUSH UP SEKARANG JUGA"
Teriak para IC yang mengepung Woojin. Namun Woojin masih diam dan menolak untuk push up. Setelah Woojin masih menolak disuruh push up IC mengkondisikan diri dan mencari mangsa yang lain.
Setelah forum kurang lebih selama 3 jam, mereka akhirnya dibubarkan. Sudah banyak teman teman Jina yang meninggalkan forum lebih awal karena tidak tahan dengan cuaca. Atau sebagian juga hanya ingin cari aman. Jina menghela nafas panjang setelah selesai forum dan hendak kembali ke tenda ketika Chungha tiba tiba menghampirnya dengan wajah panik.
"Na Na, Jihoon kesurupan!" ujar Chungha panik. Mata Jina langsung terbelalak mendengar perkataan Chungha.
"Hah? Ngaco lo sumpah??" Jina ikutan panik dan jalan bareng Chungha ke rumah kecil deket mushola tempat Jihoon katanya dibawa.
"Serius! Tadi kan dia baris deket gue dan dia tiba tiba kejang kaku gitu OC kesehatan aja panik langsung dibawa keluar barisan" Jelas Chunha. Jina semakin menjadi panik. Ketika mereka sampain di rumah kecil dekat mushola mereka bisa melihat banya orang sudah berkumpul disitu. Jina dan Chungha perlahan memasuki rumah kecil itu. Mereka melihat Jihoon berbaring diatas kasur namun masih dalam keadaan terjaga. Wajah Jihoon terlihat begitu pucat, badannyapun terbaring kaku. Jaehwan dan Woojin sudah berdiri di dekat Jihoon. Tim KSR yang disediakan oleh panitia pun berjaga di dekat Jihoon. Jina dan Chungha perlahan mendekat. Jihoon mencoba tersenyum kepada keduanya, tapi wajahnya masih terlihat kaku.

YOU ARE READING
Her Backpack
FanfictionMy very first story in Bahasa. Cerita klasik tentang hidup anak kuliahan dan deretan cowok (sok) gentle yang suka bawain tas Yoon Jina yang udah didoain sebagai penglaris oleh Kakaknya. Sekalian buat throwback masa masa kuliah atau buat kalian yang...