Jina duduk di sofa sambil memandangi handphone Minhyun yang Minhyun berikan setelah mendapatkan DM dari Uee. Minhyun sendiri sedang tiduran disofa meletakan kepalanya di pangkuan Jina sambil menatap wajah kekasihnya itu. Raut wajah Jina tidak terlihat kesal atau sedih, Jina justru terlihat bingung ketika melihat DM yang Uee kirimkan kepada Minhyun. Minhyun meraih tangan kanan Jina dan memaikan jemari Jina sambil masih memandang Jina dalam diam. Jina juga tidak mengatakan sepatah kata apapun.
Setelah beberapa saat Jina akhirnya memecah keheningan.
"Yang boleh nanya ngga sih?" ucap Jina menatap Minhyun yang tiduran di pangkuannya.
Minhyun masih asik memainkan jemari Jina "Hm?"
Jina diam sesaat menatap Minhyun sebelum akhirnya angkat suara "Kamu sama Kak Uee putusnya kenapa sih?"
Minhyun berhenti memainkan jemari Jina. Dia terdiam sejenak. Jina yang melihat respon Minhyun merasa tidak enak. Jina sebenarnya bukan tipe yang suka menanyakan hal yang sudah lalu. Karna menurut dia yang udah kejadian ya udah, mau dibawa kemeja bundar juga toh ngga akan menghasilkan apa apa.
"Kalo kamu ngga mau cerita ngga papa kok yang, maaf ya udah na-"
"Dia selingkuh" jawab Minhyun memotong kata kata Jina. Mata Jina terbelalak kaget. Dari semua kemungkinan alasan Uee dan Minhyun putus selingkuh adalah hal yang tidak pernah Jina bayangkan. Apalagi melihat Uee yang nampaknya masih belum bisa move on dari Minhyun. Gagal move on bukan sesuatu yang harusnya dialami orang yang nyelingkuhin pasangannya.
"Ko-kok bisa?" tanya Jina masih kaget mendengar perkataan Minhyun tadi. Minhyun mengidikkan bahunya.
"Ngga tau, awalnya aku ngerasa aneh karena dia emang manja banget biasanya. Tiba tiba bilang ngga mau dianterin dan sebagainya alesannya bareng temen jurusannya. Aku kan masih maba waktu itu ya aku iyain aja. Baekho yang pertama cerita liat Kak Uee jalan sama seniornya, Kak Chanyeol, aku masih biasa aja. Sampe akhirnya aku yang pergokin sendiri lagi ciuman di sekre himpunan mesin pas aku mau nganterin undangan Jingga tahun lalu" cerita Minhyun. Jina langsung cemberut mendengar cerita dari Minhyun. Dia tidak pernah menyangka ada orang yang bisa menyelingkuhi pacar seperti Minhyun. Walau Jina sendiri belum tau seperti apa Chanyeol chanyeol itu, tapi Jina tidak bisa mengerti apa yang ada di pikiran Uee.
Minhyun tertawa kecil melihat Jina yang cemberut "Kamu kenapa yang? Minta cium?" canda Minhyun. Kalo dalam keadaan biasa Jina pasti sudah mencubit lengan Minhyun. Tapi dia masih cemberut dan hanya menggelengkan kepala.
"Tega banget kamu diselingkuhin, aku bingung kenapa bisa" gerutu Jina. Minhyun tertawa sekali lagi sebelumbangun dari posisi tidurnya dan duduk di sebelah Jina. Ia lantas menarik lengan Jina dan memeluk Jina erat. Lengan Minhyun memeluk sempurna Jina kedalam dekapannya. Jina memeluk Minhyun balik.
"Aku juga ngga tau yang. Tapi biarin aja, itu kan artinya Tuhan baik sama ku, nunjukin gimana aslinya dia, iyakan?" Minhyun mengecup puncak kepala Jina. Jina yang bersandar di dada Minhyun hanya menganggukkan kepala. Minhyun tersenyum dan memeluk badan Jina lebih erat.
ooo
"Please Wan, boleh ya? Masa lo tega" pinta Daniel memohon sambil berlutut dihadapan Jaehwan. Jina, Chungha, Jihoon, dan Woojin hanya diam sambil memandang keduanya. Jihoon dan Woojin yang duduk di sebelah kanan dan kiri Jina asik mencomot popcorn dari pangkuan Jina. Sedangkan Chungha sedang memangku anak kucing berwarna abu abu putih bernama 'pipi'. Anak kucing itu adalah kucing jalanan yang dipelirahara Daniel mulai awal semester 2 ini. Tapi ternyata pemilik kontrakan rumah Daniel dan Seongwu ngga ngebolehin dia buat melihara binatang, takut kotor katanya. Alhasil Daniel lagi memohon mohon supaya Jaehwan mau memelihara Pipi.
YOU ARE READING
Her Backpack
Fiksi PenggemarMy very first story in Bahasa. Cerita klasik tentang hidup anak kuliahan dan deretan cowok (sok) gentle yang suka bawain tas Yoon Jina yang udah didoain sebagai penglaris oleh Kakaknya. Sekalian buat throwback masa masa kuliah atau buat kalian yang...