Her Backpack

oo Ch 23 oo Dia

"Chungha sama Jina tidur di kamar pojok kanan situ. Sisanya ada 2 kamar terserah gimana kalian baginya, gue tidur rumah" ucap Woojin menjelaskan keadan rumah yang akan mereka tempati selama mereka di Jogja. Seperti yang Woojin jelaskan, rumah itu berada di satu kompleks perumahan yang sama dengan rumah Woojin, hanya beda cluster. Dan bedanya rumah ini adalah rumah asli bawaan dari pihak pengembang perumahan. Kata Woojin rumah itu hanya ditempati jika keluarga besar Woojin datang berkumpul dan rumahnya sudah tidak cukup menampung orang. Jadi perabotan di rumah itu pun cukup lengkap. Dapur sederhana, kulkas, dispenser, dan TV.

"Gue tidur sama Chungha sama Jina aja ngga boleh apa? heheh" ucap Seongwu sambil cengengesan, mendapakan timpukan bantal leher dari Jihoon dan Jaehwan bersamaan.

"Dasar srigala"

oOo

Pagi hari pertama liburan mereka di Jogja pun datang. Semalam setelah beres beres barang bawaan mereka dan berbersih badan, semua langsung tertidur pulas karena lelah. Minhyun yang bangun paling pagi langsung membangunkan yang lainnya. Membangunkan Jihoon, Jaehwan, dan Seongwu cukup mudah, namun membangunkan Daniel itu ibarat membangunkan pangenran tidur yang terkena kutukan jelly dan sudah tertidur selama sepuluh tahun. Benar benar susah. Minhyun menyerah membangunkan Daniel dan pergi untuk membangunkan Jina dan Chungha.

"Na, Chung, bangun udah jam 8" ucap Minhyun sambil mengetuk pintu kamar Chungha dan Jina tapi tidak ada jawaban. Minhyun mengetuk sekali lagi sebelum akhirnya membuka pintu kamar tersebut. Chungha dan Jina terlihat masih tertidur pulas di bawah selimut. Minhyun tersenyum kecil kemudian berjalan ke arah mereka. Minhyun meringkuk di sebelah Jina dan menggoyang goyangkan lengan Jina perlahan.

"Yang, bangun. Udah jam 8 ini belom siap siap, kalo siang banget ke pantainya ntar kepanasan. Yang" ucap Minhyun sambil membangunkan Jina. Perlahan Jina membuka matanya. Ia melihat Minhyun yang sedang meringkuk membangunkannya. Jina tersenyum.

"Pagi" ucap Jina dengan suara masih setengah mengantuk. Minhyun mengusap kepala Jina dan mencium kening pacarnya itu.

"Pagi, bangun gih. Bangunin Chungha sekalian, aku mau pergi sebentar sama Woojin cari sarapan buat semuanya. Kamu mau nitip sesuatu?" Tanya Minhyun. Jina yang notabene masih setengah  sadar itu hanya menatap Minhyun tanpa mengatakan apapun. Minhyun tertawa gemas mencubit pipi Jina pelan. Chungha yang tidur disebelah Jina akhirnya juga terbangun. Chungha mengangguk memberi salam kepada Minhyun sebelum berdiri dan berjalan keluar kamar.

"Tuh, Chungha aja udah bangun. Ayo kamu bangun juga yang, terus bangunin si Daniel. Udah kaya orang pingsan tidurnya" Kata Minhyun sebelum beranjak dari posisinya, Jina pun bangun dari tempat tidurnya dan berdiri. Minhyun dan Jina berjalan bersama keluar kamar hanya untuk disuguhi pemandangan shirtless Jaehwan berlari keliling ruang tengah mengejar Ong dan Woojin yang baru datang dan mengambil kaus milik Jaehwan dan berlari bergantian saling mengoper kaus milik Jaehwan.

"Woi baju gue woi" Jaehwan berteriak sambil mengejar kedua tersangka yang membawa lari bajunya.

"Ngga usah pake baju aja Wan unjuk sixpack jangan mau kalah sama Daniel" ucap Seongwu sambil masih lari menghindari Jaehwan. Chungha dan Jihoon yang sedang menikmati teh hangat hanya menggelengkan kepala. Jina yang melihat sahabatnya berlari lari keliling  ruang tengah menghela nafas.

"Jjaen pake kaus lain aja lah kalo itu diambil. Ada cewek disini masa lo dari tadi lari lari telanjang dada gitu sih" omel Jina. Jaehwan berhenti berlari dan mengatur nafasnya kemudian melihat ke arah Jina. 

"Iya iya Kanjeng Mami ampun. Kaya lo ga pernah aja liat gue ga pake baju" ucap Jaehwan santai sambil berjalan kembali ke kamarnya untuk mengambil baju lain. Seongwu melihat ke arah Jina.