Sore itu mereka sedang bersantai di ruang tengah. Menonton film di TV sambil menikmati pisang goreng yang dibuatkan oleh ibu Woojin. Daniel dan Jihoon asik sendiri bermain game di handphone mereka. Jam masih menunjukkan pukul 5 sore. Mereka janjian dengan Yooa dan adiknya untuk makan malam bersama jam setengah 8 malam. Kebetulan lokasi tempat makan tersebut juga tidak begitu jauh dengan kompleks perumahan tempat mereka tinggal. Jadi mereka masih bersantai setelah selesai mandi.
"Gue mau bikin kopi ada yang mau?" Jina berdiri dari tempatnya. Daniel dan Jihoon langsung serentak menyahut 'gue'. Jaehwan, Seongwu, dan Chungha mengangkat tangannya tanpa melepaskan pandangan dari TV. Minhyun melihat Jina tersenyum.
"Aku juga mau. Mau aku bantuin bikin?" tawar Minhyun. Jina menggelengkan kepalanya.
"Ngga usah yang, kopi ini doang kok" Jina berjalan menuju dapur. Woojin melihat ke arah Jina sesaat sebelum berdiri dan ikut ke dapur.
"Gue sekalian mau bikin teh deh, kalo minum kopi ntar gue malem ga bisa tidur" ucap Woojin yang membantu mengeluarkan Mug dari lemari.
"Yaudah Jin gue bikin aja sekalian" ucap Jina menyalakan kompor untuk merebus air. Woojin menggelengkan kepalanya.
"Ngga papa, bosen juga gue duduk mulu"
Jina tertawa kecil. Kalo ada nominasi the biggest scam of the era Park Woojin pasti adalah pemenangnya. Siapa yang menyangka bahwa maba Sipil 2017 yang sangat pendiam bahkan terkesan menyendiri di awal mereka berkumpul menjadi anak angkatan paling berisik dan ga kenal lelah seperti ini. Jina masih ingat dulu awal mereka berkumpul dan kenal dengan Woojin, Jaehwan sempat merasa kasihan. Karena Woojin sendiri berasal dari luar daerah, aksen Jogjanya masih sangat kental dan Woojin sangat pendiam. Ketika mereka makan malam bersama hampir satu angkatan untuk pertama kalinya aja dulu Woojin duduk di pojok sendirian dan berbicara seperlunya. Jihoon yang pertama kali mencoba untuk mengakrabkan diri ke Woojin karena Woojin selalu sendirian. Siapa yang sangka sekarang Woojin malah jadi yang paling tidak bisa diam.
"Na" panggil Woojin sambil menuangkan gula di mugnya.
"Hm?"
Woojin terdiam sesaat, menoleh ke arah ruang tengah lalu ke mug nya lagi "Lo ngga jealous?" tanya Woojin.
Jina menatap Woojin bingung "Jealous?" tanya Jina balik. Woojin mengalihkan pandangan dari mugnya ke Jina.
"Jealous, sama Kak Minhyun sama Kak Yooa. Engga jealous?" tanya Woojin lagi. Jina jujur sedikit terkejut ketika Woojin adalah orang yang mempertahankan hal ini. Woojin memang berisik dan paling tidak bisa diam. Tapi Woojin bukan tipe yang suka terlalu mencampuri urusan orang. Woojin sangat observant dan peka, dia juga care dan suka menolong. Tetapi dia memiliki batasan batasannya tersendiri. Dan mempertanyakan hal seperti ini bukan seperti Woojin sama sekali.
"Kok nanya gitu?" Tanya Jina. Woojin menggerak gerakkan bibirnya, sebuah kebiasaan Woojin ketika Ia berfikir.
"Ya abis masa lo ngga jealous sih sama cewek cantik mantan temen pacar lo. Cewek kan suka gampang jealous an biasanya. Bukannya nge judge, cewek kalo sama yang cantik cantik pasti ada rasa insecure yang bisa bikin mikir macem macem kan" jelas Woojin. Jina tertawa pelan. Woojin adalah yang paling muda kedua diantara mereka semua sesuai urutan bulan. Tapi terkadang Jina bisa ngerasa kalo Woojin adalah yang paling dewasa diantara mereka.
"Engga kok. Kak Yooa emang cantik, banget lagi. Tapi kan Kak Minhyun sendiri bilang mereka temen" jawab Jina sambil mematikan kompor setelah air mendidih.
Woojin terdiam sejenak, seperti berhati hati dengan kata katanya "Dalam hubungan itu, kadang perlu bilang hal sekecil apapun yang mengganjal. Sebelum kesandung, Na" kata Woojin sebelum pergi meninggalkan dapur membawa baki berisi kopi dan teh untuk mereka. Jina memandang Woojin yang berjalan menjauh ke ruang tengah. Setelah beberapa saat Jina ikut bergabung dengan yang lain.
![](https://img.wattpad.com/cover/143975611-288-k732925.jpg)
YOU ARE READING
Her Backpack
FanfictionMy very first story in Bahasa. Cerita klasik tentang hidup anak kuliahan dan deretan cowok (sok) gentle yang suka bawain tas Yoon Jina yang udah didoain sebagai penglaris oleh Kakaknya. Sekalian buat throwback masa masa kuliah atau buat kalian yang...