1

2.2K 128 1
                                    

"Sayang, pulanglah. Pulang nak, Baba minta maaf. Baba sudah tidak bisa menjaga Mama dan adikmu. Sekarang giliran kamu untuk menjaga mereka sayang. Tolong maafkan Babamu ini, mungkin ini terlambat. Tapi Baba harap begini lebih baik, Baba bisa pergi dengan tenang setelah minta maaf padamu nak. Sekali lagi Baba mohon pulanglah nak. Pulang."

"Gegee.!!!"

"Akhhh!!" Teriak seorang pemuda tampan yang baru saja terbangun dari tidurnya di tengah malam menjelang subuh. Keadaanya tidak terlihat baik-baik saja, nafasnya memburu wajahnya sedikit memucat dan keringatpun sedikit bercucuran membasahi wajah tampannya itu.

"Kenapa firasatku tidak enak setelah beberapa hari ini mimpi bertemu baba. Seolah baba akan pergi ketempat jauh saja, padahal kan sekarang ini aku yang sedang jauh dari mereka." Ujar pemuda itu bermonolog didalam kamarnya.

***

Beijing, China

Seorang laki-laki paruh baya tengah berjuang untuk hidupnya di dalam ruang rawat ICU rumah sakit terkenal di sana, banyak alat berkabel yang menempel di tubuhnya yang sudah mulai menua itu.

"Mama, baba akan sembuh kan?" Tanya seorang pemuda cantik yang sedang melihat laki-laki paruh baya itu dibalik kaca ruang ICU.

"Pasti sayang, baba akan sembuh. Kita berdoa saja semoga ada keajaiban dari Tuhan." Jawab wanita paruh baya yang sedang menenangkan anaknya.

Sudah 3 tahun Tuan Xiang itu mengalami koma akibat penyakit kronis pada lambungnya. Tanpa alat bantu rumah sakit, Tuan Xiang tidak bisa bertahan sampai sekarang ini. Pihak keluarga percaya kalau keajaiban Tuhan itu ada, sehingga tidak akan membiarkan alat itu dilepas begitu saja meski biaya perawatan tidak lah terbilang sedikit.

Sebelum Tuan Xiang memejamkan matanya itu beliau sedang memegang foto anak sulungnya yang diam-diam ia simpan di dalam laci meja kerjanya, tidak ada yang tahu perihal foto itu bahkan istrinya sekalipun sebelum ia tidak sadarkan diri. Pihak keluarga sudah berusaha semaksimal mungkin untuk segera menemukan keberadaan anak sulungnya itu, namun sampai saat ini belum ada yang tahu keberadaanya.


Seoul, Korea Selatan

"Ini gaji kamu bulan ini Plus bonus akhir tahun." Ucap seorang Pemuda kepada salah satu karyawannya.

"Terima kasih Bos."

"Sama-sama. Ini sudah terlalu larut, pekerjaannya dilanjut besok saja.Suruh yang lain langsung pulang juga."

"Baik. Permisi."

Setelah keluar dari ruangan pemilik restoran tempatnya bekerja, ia langsung menuju kearah temanan-temannya yang sedang membereskan meja kursi dan peralatan lainnya.

"Ehem ehem." Semua mata tertuju padanya setelah mendengar aba-aba jika ia akan mengumumkan suatu perihal.

"Kata Bos kita boleh langsung pulang, beres-beresnya di lanjut besok pagi lagi. Ahh senangnya kita mendapat gaji lebih awal lalu pulang cepat, ayo kita pulang." Ucapnya lalu pergi begitu saja menuju kearah ruang ganti karyawan.

"Benarkah itu Chan?" Tanya salah satu temannya.

"Benar Kris hyung, buat apa aku berbohong." Jawab Chanyeol sambil melanjutkan langkahnya kearah loker.

"Bos kita memang yang terbaik. Dia selalu tahu apa yang di inginkan karyawannya." Kata salah satu karyawan lainnya yang berjalan dibelakang Chanyeol.

My Brother [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang