My Brother [ END ]

22

2 bulan kemudian..

Malam ini, di restoran yang terdapat di kota Seoul terlihat sangat ramai. Banyak pengunjung yang berdatangan setelah kira-kira sebulan kemarin terlihat tidak seramai sekarang ini.

Disudut ruangan terdapat dua pemuda yang sedang asik dengan dunia musiknya, karena suara mereka lah suasana di restoran ini menjadi ramai.

"Hei kalian berdua, apa tidak ingin istirahat dulu?" Tanya seseorang yang sedari tadi memperhatikan mereka dari jauh.

"Tidak." Jawab keduanya bersamaan.

"Wah kalian kompak sekali."

"Itu harus."

"Apa kalian itu sebenarnya saudara kembar yang baru bertemu eoh?"

Sebelum menjawab, keduanya menoleh sambil menampilkan senyum terbaik mereka.

"Sepertinya begitu." Setelah nengucapkan itu keduanya tertawa riang sampai mengundang perhatian seseorang yang sedang berjalan di dekat mereka.

"Chanyeol, kenapa kau malah disini?" Tanya seseorang, lalu beralih menatap kedua pemuda yang sedang tertawa. "Dan kalian sedang apa tertawa? Cepat lanjutkan pekerjaan kalian kembali."

"Baik Bos." Jawab ketiganya bersamaan. Setelah itu Chanyeol kembali ke dapur untuk mengambil pesanan pelanggan yang sudah siap diantar.

"Ayo Lulu kita menyanyi lagi." Ucap salah satu dari mereka setelah Chanyeol pergi.

"Yak! Aku tidak mau dipanggil Lulu, itu terdengar seperti nama seorang yeoja Baek. Panggil aku Luhan saja." Ujap Luhan tidak terima.

"Tapi, panggilan itu cocok untukmu. Kau itu cantiknya melebihi seorang yeoja. Jika kau itu seorang yeoja aku pasti akan langsung menikahimu dari awal kita bertemu, tapi sayangnya kau seorang namja haha." Baekhyun kembali tertawa, apalagi melihat wajah Luhan yang sudah memasang wajah garang tapi terlihat menggemaskan juga.

"Kenapa ucapanmu semakin menyebalkan saja setelah dua bulan kemarin tidak bertemu?! Lihat aku baik-baik Baekie, aku ini namja yang sangat manly jadi jangan memanggilku dengan nama yang menjijikan itu." Jelas Luhan dengan sok menunjukkan sisi manlynya.

"Pfftt, jangan sok bertingkah seperti itu. Sangat tidak cocok. Lihat, ini baru manly." Ujar Baekhyun yang bertingkah tidak jauh berbeda dengan Luhan.

"Hei kalian saudara kembar yang cantik, kenapa kalian belum menyanyi juga malah apa ini kalian ribut sendiri." Chanyeol kembali mendatangi mereka karena mereka belum kunjung bernyanyi.

"Dia menyebalkan, memanggilku dengan nama Lulu. Eoh kenapa tadi Chan hyung memanggil kami 'saudara kembar yang cantik'. Aku ini sangat manly."

"Tapi itu cocok untukmu Lulu. Benar kan hyung?" Ujar Baekhyun yang tidak sadar dengan panggilan Chanyeol tadi.

"Benar, kau cocok juga di panggil Lulu."

"Baek, kau tadi tidak dengar apa Park hyung memanggil kita 'saudara kembar yang cantik' berati kau mengakui kau itu cantik?" Jelas Luhan kepada Baekhyun yang masih loading mencerna kata-kata Luhan.

Setelah beberapa saat Baekhyun berhasil mencerna kata-kata Luhan.

"Yak!! Dasar Yoda jahat. Ayo Lu kita serang dia sama-sama." Baekhyun sudah mengambil ancang-ancang untuk menyerang Chanyeol.

Sebelum menyerang Luhan melihat Seseorang di balik punggung Chanyeol.

"Kris ge, Park dobi hyung jahat." Luhan berlari menghampiri Kris dan memeluknya.

"Ada apa Lulu? Kenapa kau menangis eum?" Tanya Kris sambil mengusap bahu Luhan untuk membuatnya lebih tenang dan menyudahi tangisnya.

"Park dobi hyunh, dia.. Yak! Kenapa gege juga memanggilku Lulu eoh?" Luhan melepaskan pelukannya dan memukul lengan gegenya.